Anak Seorang Martir Revolusi
Mustaghanami lahir di Tunisia pada 13 April 1953 dari keluarga asal Constantine, Aljazair. Ayahnya, Muhammad al-Syarif, adalah salah seorang aktivis revolusi Aljazair 1954. Al-Syarif dikenal vokal menentang keberadaan koloni Prancis di negerinya. Pada 1945, besama kawan-kawannya, al-Syarif melakukan demonstrasi besar-besaran yang melibatkan puluhan ribu warga Aljazair.
Akibat demonstrasi tersebut, al-Syarif dipenjara dan diasingkan ke Tunisia. Di tanah pengasingan sang ayah itulah Mustaghanami dilahirkan.
Selama berada di pengasingan, al-Syarif mengajar filsafat dan sastra Prancis di beberapa sekolah dan universitas Tunisia. Peran penting sang ayah banyak membentuk karakter Mustaghanami di kemudian hari. Setahun selepas masa kemerdekaan (1962), al-Syarif kembali ke Aljazair atas panggilan presiden revolusi Aljazair, Ahmad Ben Bellah yang juga kawan karibnya, dan dipercaya untuk menjadi penasihat kebudayaan lembaga kepresidenan, sekaligus menjadi penasihat Persatuan Buruh dan Petani Aljazair.
Tahun 1967 menjadi tahun berkabung bagi Mustaghanami. Di tahun tersebut, pemerintahan revolusi Aljazair dikudeta. Presiden Ben Bellah dibunuh. Ayah Mustaghanami jatuh sakit dan meninggal dunia. Prancis, sang koloni, berdiri di balik kudeta tersebut, dan kembali menguasai Aljazair lewat boneka pemerintahannya.
Pada masa-masa inilah karakter sekaligus karir kepenulisan sastra Mustaghanami mulai terbentuk. Tulisan-tulisannya, terutama artikel sastra dan puisi, mulai banyak dipublikasikan dan disiarkan. Ia sendiri menjadi penyiar di salah satu stasiun radio di Aljazair untuk program siaran puisi dan sastra.
’Ala Marfa’ al-Ayyam (On the Haven of Days) adalah kumpulan puisi pertama Mustaghanami yang terbit pada 1971. Di tahun yang sama, Mustaghanami juga lulus dari fakultas Sastra Universitas Algiers, lalu melanjutkan program Ph.D-nya di Universitas Sorbonne, Paris, dan selesai pada 1985, dengan disertasi bertajuk Algérie: Femmes et Écritures (Aljazâir: al-Mar’ah wa al-Kitâbah).
Disertasi tersebut kemudian dipublikasikasikan sebagai buku di almamaternya. Selama di Prancis, Mustaghanami aktif sebagai redaktur di jurnal sastra dan kebudayaan Arab al-Hiwar yang terbit di Paris, juga jurnal al-Tadhamun yang terbit di London.
Debut penulisan novel Mustaghanami dimulai pada 1993, ketika ia menulis Dzakirah al-Jasad (The Body’s Memory), yang disusul oleh Fawdha al-Hawwas (Chaos of the Senses, 1998) dan ’Abir al-Sarir (Passing by a Bed, 2003). Novel yang ditulis oleh Mustaghanami memang tak terhitung banyak, baru sekitar tiga buah saja. Namun, justru ketiga novel Mustaghanami banyak mengundang perhatian para pengkaji dan kritikus sastra, baik di Arab maupun Barat.
Pada 1996, Dzakirah al-Jasad meraih penghargaan Nour Award dan dinobatkan sebagai novel terbaik dalam bahasa Arab yang ditulis oleh perempuan. Dua tahun berikutnya (1998), Dzakirah al-Jasad juga memenangkan Naguib Mahfouz Medal, sebuah penghargaan sastra Arab bergengsi untuk kategori fiksi.
Di tahun 2001, Mustaghanami mendapatkan penghargaan Malik Haddad Medal untuk novel yang sama.
Ketiga novel Mustaghanami menembus angka penjualan yang menakjubkan, yaitu terjual dalam ratusan ribu eksemplar dan dicetak ulang belasan, bahkan puluhan kali. Ia pun dinobatkan sebagai perempuan novelis yang karya-karyanya terjual paling laris. Novel Dzakirah al-Jasad, misalnya, pada 2005 mengalami cetakan untuk kali ke-21, dengan angka penjualan lebih dari 140.000 eksemplar.