Sedang Membaca
Hubungan Formal Dunia Islam dengan Israel
Amrullah Hakim
Penulis Kolom

Pekerja Migas/listrik dan penikmat kisah-kisah sufistik, tinggal di Jakarta

Hubungan Formal Dunia Islam dengan Israel

Meneruskan tulisan sebelumnya tentang tesis pembukaan hubungan diplomatik dengan Israel untuk lebih leluasa “mencuri” teknologi pangannya yang sangat maju, mari kita melihat bagaimana hubungan formal Israel dengan negara-negara lain.

Saat ini, tercatat ada 161 negara yang memiliki hubungan formal dengan Israel. Terakhir adalah Chad. Dari Wikipedia, Republik Chad adalah negara di Afrika Tengah yang berbatasan dengan Libya di utara, Republik Afrika Tengah di selatan, Niger di barat, Sudan di timur dan Nigeria serta Kamerun di barat daya.

Hari Minggu lalu, Perdana Menteri Benjamin Netanyahu dan Presiden Chad Idriss Déby di ibukota Chad, N’Djamena, mengumumkan hubungan ini.

“Ada banyak hal yang bisa kita lakukan bersama. Kita membahas cara untuk memperdalam kerja sama di setiap bidang, tentunya keamanan (karena Israel sangat maju di teknologi kemiliteran) namun tidak kalah penting adalah kerjasama di bidang pertanian, pangan, air, energi, kesehatan, dan banyak lagi, ” kata Netanyahu, berbicara dalam bahasa Inggris. Beralih ke bahasa Ibrani, Netanyahu menambahkan: “Kami membuat terobosan baru ke dunia Muslim.” Seperti dikutip di harian The Times of Israel, 20 Januari lalu.

Benar, mayoritas penduduk Chad adalah muslim.

Chad memutuskan hubungan dengan Israel pada tahun 1972 karena tekanan dari orang kuat Libya, negara di utara Chad, waktu itu, Muammar Gaddafi.

Baca juga:  Governing The NU: Kewargaan, Kepentingan, dan Khidmah Ingklusif

Déby, Presiden Chad yang berbicara sebelum Netanyahu, mengatakan negaranya dan Israel telah sepakat tidak hanya untuk memperbarui hubungan diplomatik tetapi juga untuk meningkatkan kerja sama bilateral di berbagai bidang. Namun, Déby juga menegaskan bahwa komitmen baru Chad untuk hubungan dengan Israel tidak meniadakan dukungannya untuk perjuangan Palestina.

“Persahabatan kita dengan Israel tidak menggantikan keprihatinan kita pada masalah Palestina,” kata Presiden Chad, berbicara dalam bahasa Prancis.

“Kami mendukung untuk memajukan proses perdamaian antara Israel dan Palestina. Dan oleh karena itu saya memperbarui seruan saya pada Negara Israel untuk terlibat dalam proses perdamaian, hidup damai dan aman di sebelah negara Palestina.”

Sebelum Republik Chad, beberapa negara yang memiliki penduduk mayoritas muslim di Afrika juga telah memperbarui hubungan diplomatik dengan Israel, misalnya Republik Guinea, di Afrika Barat, juga Mali dan Somalia.

Negara lain, Turki, yang Presidennya selalu dielu-elukan oleh sebagian umat Islam Indonesia, juga memiliki hubungan diplomatik dengan Israel. Bahkan, Turkish Airlines, adalah maskapai penerbangan favorit di bandara Ben Gurian, Tel Aviv. Negara sekitar Turki, misalnya Azerbaijan, Kazakhtan, Turkmenistan, Kyrgysztan, Bosnia, Albania, Mesir, Tajikistan juga memiliki hubungan diplomatik dengan Israel. Termasuk juga Yordania.

Beberapa negara ini memiliki “Mufti” yang mendukung hubungan diplomatik dengan Israel. Mufti-mufti ini disandingkan dengan Gus Dur (di Wikipedia ditulis sebagai Syekh Abdurrahman Wahid), pemimpin organisasi Islam terbesar di dunia yang memberikan dukungan ini, antara lain Mufti Besar Federasi Rusia, Syekh Talgat Tajuddin, Mufti Rusia Eropa, Syaikh Salman Farid, serta beberapa Mufti Chechnya, Uzbekistan dan Kazakhstan.

Katalog Buku Alif.ID
Apa Reaksi Anda?
Bangga
1
Ingin Tahu
0
Senang
0
Terhibur
0
Terinspirasi
0
Terkejut
0
Lihat Komentar (1)

Komentari

Scroll To Top