Redaksi
Penulis Kolom

Redaksi Alif.ID - Berkeislaman dalam Kebudayaan

Apresiasi Bagi Pelaku Budaya Kini Melalui Transaksi Digital QRIS

Img 20210429 Wa0018

Pandemi Covid-19 tidak meredupkan semangat pelaku seni budaya untuk berkarya dengan menggelar pertunjukan, meski secara virtual atau daring. Implikasinya, transaksi pembayaran pun banyak dilakukan secara digital.

Sepanjang pandemi, banyak sekali program stimulus yang diberikan pemerintah kepada para pelaku seni budaya. Namun, ada kendala dalam penyalurannya, yakni rekening bank. Banyak pelaku seni budaya tidak memiliki rekening pribadi dan menggunakan rekening orang lain (saudara/istri/anak), sehingga penyalurannya menjadi terkendala.

Pada tahun 2019, Institut Musik Jalanan (IMJ) menjalin kerjasama dengan satu Fintech, sehingga kerjasama ini memungkinkan semua musisi jalanan yang terkurasi mendapatkan QR Code. Mereka mendapatkan fasilitas apresiasi via scan barcode melalui perangkat masing-masing.

QRIS yang didapatkan bisa dipergunakan untuk mendapatkan apresiasi baik kegiatan pertunjukan musik daring atau luring. Sepanjang tahun 2020, IMJ bersama Ditjen Kebudayaan secara masif menjalankan berbagai program pertunjukan daring dengan menerapkan sistem apresiasi berbasis QRIS.

Hal ini membuat para pelaku seni budaya lainnya tertarik untuk mendapatkan fasilitas QRIS resmi. Hal selaras dengan yang diamatkan dalam UU Pemajuan Kebudayaan yaitu upaya pengembangan dan pemanfaatan teknologi untuk pemajuan kerja-kerja kebudayaan.

QRIS menjadi sarana transaksi keuangan yang lebih mudah diaplikasikan oleh para pelaku seni budaya yang selama ini agak kaku dengan sistem perbankan.

Baca juga:  Haul Presiden Gus Dur di Pecinan: Namanya Telah Kami Pahat di Sanubari

Quick Response Code Indonesian Standard atau biasa disingkat QRIS (dibaca KRIS) adalah solusi yang sangat efektif. Para pelaku seni budaya di tantang untuk meningkatkan kreatifitas mereka untuk mendapatkan apresiasi dari masyarakat.

Pertunjukan yang digelar bisa dilakukan di berbagai platform sosial media yang mereka miliki. Melalui sosialisasi QRIS yang baik, para pelaku seni budaya akan mendapatkan pengetahuan tentang digitalisasi keuangan, yaitu bagaimana tata kelola keuangan berbasis digital dan bagaimana pengelolaannya.

QRIS resmi yang didapatkan dapat dipergunakan sepanjang dibutuhkan. Saat menggelar pertunjukan secara langsung misal untuk pembayaran tiket pertunjukan, maupun via daring.

Ditjem Kebudayaan melalui Direktorat Pembinaan Tenaga dan Lembaga Kebudayaan pun bekerjasama drngan IMJ, Bank Rakyat Indonesia, serta Pemkot Yogyakarta telah menggelar Sosialisasi dan Uji Pentas QRIS bagi seniman jalanan. Para seniman jalanan difasilitasi untuk mendapatkan platform keuangan digital.

Kegiatan sosialisasi dan layanan Uji Pentas QRIS pertama sudah dilakukan pada hari Selasa, 30 Maret 2021 di Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta. Kegiatan dibuka oleh Direktur Pembinaan Tenaga dan Lembaga Kebudayaan, Judi Wahjudin. Judi mengapresiasi para seniman yang hadir dan berharap agar layanan QRIS dapat menjadi stimulan bagi seniman untuk terus berkarya baik secara lurung atau daring.

Tidak kurang dari 100 seniman yang berdomisili Yogyakarta, Klaten, Purworejo hingga Semarang telah mengikuti kegiatan ini, termasuk beberapa nama besar seniman jalanan Yogyakarta seperti Terang Bulan, Starlight Rock, Sarcastic, hingga youtuber seperti Felix dan Tami Utami.

Baca juga:  Tadarus Seni Ramadan 2020: Merajut Hati Lewat Seni

Berbagai genre seni musik ikut dalam uji pentas pada kegiatan ini seperti tradisi, pop, jazz, solo vocal, orkes hingga trash metal. Setelah melakukan uji pentas, seniman jalanan ini diwawancarai oleh tim kurator dari Institut Musisi Jalanan yang digawangi oleh Andi Malewa untuk kemudian dinilai apakah yang bersangkutan layak atau tidak untuk diberikan layanan QRIS ini.

Tercatat kesemua pesertanya dinyatakan lolos dan berhasil untuk mendapatkan layanan QRIS. Data yang didapat kemudian akan disampaikan melalui Bank Rakyat Indonesia cabang Kemendikbud, selaku salah satu penyelanggara layanan QRIS, untuk nantinya dibuatkan rekening baru serta layanan QRIS bagi para pelaku budaya ini.

Tidak hanya seniman lokal dari Yogyakarta, seniman kenamaan Ibukota seperti Armand Maulana, Gigi, Fryda Lucyana, Sandi Sondoro, Marjinal, Kojek Rap Betawi, Koko Thole/Keroncong Pesona Jiwa hingga Anto Baret tertarik terhadap layanan QRIS ini.

Maka itu melalui momen Ramadan ini Direktorat Jenderal Kebudayaan beserta dengan Bank Rakyat Indonesia dan IMJ menggelar peluncuran dan sosialisasi layanan QRIS serta penyerahan layanan QRIS kepada perwakilan para pelaku budaya ataupun seniman yang berdomisili di Jakarta. Kegiatan ini dilaksanakan di Ruang Graha Utama Gedung A Kemendikbud pada tanggal 29 April 2021.

Diharapkan kegiatan ini akan berlanjut ke kota-kota lain untuk menjaring dan menyosialisasikan layanan QRIS ini bagi pelaku budaya. Sehingga, kegiatan kebudayaan kembali bergairah di tengah rencana dan target pemerintah dalam program vaksinasi bagi masyarakat Indonesia.

Katalog Buku Alif.ID
Apa Reaksi Anda?
Bangga
0
Ingin Tahu
0
Senang
0
Terhibur
0
Terinspirasi
0
Terkejut
0
Scroll To Top