Sedang Membaca
5 Karya Habib Umar yang Menarik untuk Kita Baca
Nur Hasan
Penulis Kolom

Mahasiswa Islamic Studies International University of Africa, Republic Sudan, 2017. Sekarang tinggal di Pati, Jawa Tengah.

5 Karya Habib Umar yang Menarik untuk Kita Baca

Habib Umar bin Hafiz adalah sosok ulama yang bersahaja, kehidupannya didedikasikan untuk berdakwah menyebarkan pesan-pesan damai agama Islam. selain ceramah-ceramahnya yang begitu banyak di Youtube, beliau juga mempunyai berbagai karangan kitab atau buku yang menarik untuk kita baca sebagai pendamping dalam menjalani kehidupan di dunia ini.

Berikut adalah karya-karya beliau yang menurut penulis perlu atau menarik dibaca untuk menjadi benteng kehidupan di tengah polarisasi umat, yang disebabkan oleh berbagai faktor.

Pertama, kitab al-Qabas an-Nurul Mubin min Ihya Ulumuddin. Kitab ini termasuk kategori dalam kitab tasawuf, yang berisi mutiara-mutiara ajaran Islam tentang berbagai penyakit hati. Kitab ini telah diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia dan cukup laris manis. Karena ulasan-ulasannya tentang tasawuf begitu praktis, menyentuh detil-detil persoalan umat. Serta bisa menjadi obat terapi kehidupan untuk diri manusia, di tengah maraknya degradasi moral di kalangan umat manusia.

Kedua, kitab Taujihat Thullab Ila Asa al-Huda wa al-Shawab. Kitab ini merupakan kumpulan nasihat Habib Umar untuk para pencari ilmu dalam menggapai hidayah. Kitab ini perlu dibaca oleh kita yang sedang mencari ilmu. Yang mana kitab ini menekankan kepada para pencari ilmu untuk mengumpulkan keilmuan sebanyak-banyaknya sebelum terjun ke masyarakat.

Hal ini dimaksudkan agar ilmu yang dipelajari bisa diamalkan, dan kita yang menyampaikan ilmu tidak kagetan ketika berada di tengah masyarakat yang multi pemahaman dan multi kultur, dengan berbagai permasalahan di tengah masyarakat yang begitu kompleks.

Kitab ini juga menenkankan tentang pentingnya pendalaman terhadap suatu keilmuan tanpa melepaskan aspek pembersihan jiwa dan dakwah. Dalam kitab ini, Habib Umar juga mewanti-wanti, agar orang yang berilmu bisa mengamalkan ilmunya. Jangan sampai ilmu tersebut tidak memberi manfaat dan tidak diamalkan.

Ketiga adalah kitab al-Wasiyah lil ‘Amilin Fi Shufuf al-Dakwah. Kitab yang berisi tentang nasihat-nasihat bagi para pendakwah ini, dirasa sangat penting untuk dibaca oleh orang-orang yang terjun di dunia dakwah.

Baca juga:  Kenangan Mahasiswa Madura Belajar Filsafat di UIN Jogja

Dunia dakwah tidak hanya sebatas pada mereka yang menyampaikan ilmunya melalui pengajian, atau ceramah di televisi dan youtube. Tetapi juga bagi para pendakwah yang mendakwahkan ilmunya melalui tulisan atau dunia tulis menulis.

Habib Umar menekankan adanya kontruksi bangunan dalam berdakwah, yang mana kontruksi tersebut harus berorientasi pada nilai-nilai agama yang bersifat baik, bukan kepada hal-hal yang bertentangan dengan perintah agama. Habib Umar menghimbau para pendakwah agar dalam dakwahnya menggunakan pemahaman yang benar tentang apa yang disampaikan, bukan pemahaman yang setengah-setengah apalagi pemahaman yang bersifat provokatif.

Keempat, kitab yang berjudul Adab al-Hiwar Baina al-Jama’ah wal Firaq Islamiyah. Sebagaimana kita ketahui, bahwasanya perbedaan adalah sunnatullah yang tidak akan bisa kita hindari di manapun kita berada, termasuk perbedaan dalam memahami agama dan cara beragama setiap kelompok manusia, apalagi perbedaan pilihan politik. Oleh karena itu, untuk menyikapi perbedaan yang ada dalam berbagai aspek kehidupan ini, perlu kembali memahami agama Islam yang lebih dalam. Supaya lebih mengetahui bahwa perbedaan tersebut merupakan anugerah dari Allah Swt.

Para ulama terdahulu, telah banyak mencontohkan tentang bagaimana etika berdiskusi dan bermusyawarah dalam sebuah perbedaan. Oleh karena itu, untuk menguatkan kembali dan memberikan contoh yang baik kepada masyarakat dalam berdiskusi, kita perlu mendalami pesan-pesan Habib Umar dalam karyanya ini.

Baca juga:  Gelar Habib dan Sayyid, Bentuk Feodalisme?

Dalam karyanya ini, beliau menekankan bahwa perbedaan adalah sunnatulah dalam kehidupan manusia, dan adanya perbedaan tidak berarti mencegah pada suatu ketidak kesepakatan antara yang berbeda. Justru dari perbedaan itulah, kita bisa berkolaborasi untuk saling melengkapi tanpa saling mencaci.

Kelima, tentang maulid Nabi Muhammad Saw yang berjudul adh-Dhiyaul Lami. Kitab ini merupakan satu dari dua kitab monumental karya Habib Umar, selain al-Qabas an-Nurul Mubin min Ihya Ulumuddin.

Dari kitab adh-Dhiyaul Lami kita bisa belajar bahwa sastra adalah sebuah keindahan untuk mendakwahkan Islam agar lebih menarik, dan menyentuh masyarakat luas.

Kitab ini juga mengingatkan kepada kita, tentang begitu pentingnya selalu bersholawat kepada baginda Nabi Muhammad Saw, yang akan memberi syafa’at di akhirat nanti.

Tentu saja 5 karya habib umar yang menarik dibaca di atas hanyalah perspektif penulis setelah membaca karya-karya beliau, tanpa menafikan karya beliau lainnya, yang tentu saja sangat menarik untuk kita baca dan dipelajari.

Katalog Buku Alif.ID
Apa Reaksi Anda?
Bangga
3
Ingin Tahu
4
Senang
6
Terhibur
3
Terinspirasi
3
Terkejut
1
Lihat Komentar (0)

Komentari

Scroll To Top