Sedang Membaca
Khutbah Jumat: Muharram yang Mulia, Asyuro yang Utama
Noor Sholeh
Penulis Kolom

Penulis pernah mengajar di SMKN 2 Jepara, dan mengabdi di Persatuan Islam Tionghoa Indonesia (PITI) Kabupaten Jepara. Pernah juga diamanahi menjadi Ketua MWC NU Kota Jepara. Kolom Khutbah Jumat adalah kumpulan naskah-naskah yang pernah disampaikan oleh almarhum dalam mimbar Jumat. Naskah itu kini diketik ulang supaya bermanfaat dan menjadi amal jariyah yang terus mengalir. Lahu-alfaatihah..

Khutbah Jumat: Muharram yang Mulia, Asyuro yang Utama

Kaum Muslim yang berbahagia..

Sebentar lagi kita akan memasuki tanggal 9 dan 10 Muharram 1442 H. Bulan Muharram adalah salah satu bulan yang mulia menurut Allah Swt. Di dalamnya terdapat hari yang agung, yaitu tanggal 10 Muharram atau disebut dengan yaumu ‘asyuro’a.

Pada hari itu Allah Swt menyelamatkan Nabi Musa As, beserta kaumnya dari ancaman dan penganiayaan Fir’aun dan bala tentaranya, seperti keterangan hadis yang diriwayatkan oleh Imam Bukhori.

عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا، قَالَ: قَدِمَ النَّبِيُّ صَلىَّ اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ. اْلمَدِيْنَةَ فَرَائَ اْليَهُوْدَ تَصُوْمَ يَوْمَ عَاشُوْرَآءَ

Diriwayatkan dari sahabat Ibnu Abbas Ra, beliau berkata bahwa Nabi Muhammad Saw datang ke kota Madinah, beliau melihat orang-orang Yahudi berpuasa pada hari Asyuro.

فَقَالَ مَاهَذَا؟

Beliau bertanya, hari apa ini?

قَالُوْا هَذَا يَوْمٌ صَالِحٌ

Orang-orang yahudi menjawab, hari ini adalah hari yang baik

هَذَا يَوْمٌ نَجَّى اللهُ بَنِىْ اِسْرَائِيْلَ مِنْ عَدُوِّهِمْ

Hari di mana Allah menyelamatkan Bani Isro’il dari musuhnya

فَصَامَهُ مُوْسَى

Kemudian Nabi Musa As melakukan puasa.

قَالَ: فَأَنَا اَحَقُّ بِمُوْسَى مِنْكُمْ فَصَامَهُ وَاَمَرَ بِصِيَامِهِ (رواه البخاري)

Nabi Muhammad kemudian bersabda, aku lebih berhak dengan Musa daripada kamu semua, kemudian Nabi melakukan puasa pada hari itu dan memerintahkan untuk berpuasa (HR. Bukhori)

Baca juga:  Khutbah Jumat: Menumbuhkan Rasa Optimisme di Tahun Pandemi

Keutamaan hari Asyuro juga bisa dilihat dari dawuhnya sahabat Abdullah Ibnu Umar:

مَنْ صَامَ عَاشُوْرَاءَ فَكَأَنَّمَا صَامَ السَّنَةَ وَمَنْ تَصَدَّقَ فِيْهِ كَانَ كَصَدَقَةِ السَّنَةِ

Barang siapa yang berpuasa di hari Asyuro, maka orang itu seperti melakukan puasa satu tahun. Dan barang siapa bersedekah di hari itu, maka keutamaannya seperti sedekah dalam satu tahun.

Imam At-Thobaroni dan Imam Baihaqi juga meriwayatkan hadis dari Abi Said Al-Hudzriyyi, yang artinya kurang lebih “Barang siapa yang melakukan kelonggaran pada keluarganya di hari Asyuro, maka Allah memberikan kelonggaran kepada orang itu dalam satu tahun penuh”.

Dari dua riwayat tadi dapat diambil pelajaran: bahwa berpuasa di hari Asyuro itu besar sekali faedah dan pahalanya, demikian pula bersedekah dan melakukan kelonggaran pada keluarganya di hari itu. Untuk itu, bagi siapa saja yang masih diberi anugerah oleh Allah umur panjang, kesehatan jasmani dan kesehatan ruhani, serta kelapangan rezeki, rasanya tidak ada alasan untuk tidak melaksanakan amalan-amalan sholeh pada hari yang mulia itu dan juga melaksanakan puasa pada hari tersebut.

Puasa hari Asyuro juga bisa melebur dosa satu tahun yang telah lewat, seperti yang disabdakan Rasulullah Muhammad Saw, dalam salah satu hadisnya, riwayat Imam Muslim.

Baca juga:  Khutbah Jumat: Hari Santri dan Menafsir Ulang Makna Resolusi Jihad

عَنْ اَبِيْ قَتَادَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ: قَالَ: سُئِلَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَنْ صَوْمِ يَوْمِ عَاشُوْرَآءَ، فَقَالَ: يُكَفِّرُ السَّنَةَ اْلمَاضِيَةَ (رواه مسلم)

Dari Abi Qotadah ra, ia berkata Nabi Muhammad Saw ditanya tentang puasa hari Asyuro, lalu rasul menjawab: Puasa asyuro itu menghapus dosa setahun yang lalu. (HR. Muslim).

Dalam hadis lain, Rasulullah bersabda:

لَئِنْ بَقَيْتُ اِلىَ قَابِلٍ لَأَصُوْمَنَّ التَّاسِعُ (رواه المسلم)

Jika tahun depan aku masih hidup, niscaya aku akan berpuasa pada hari ke 9 Muharram.

Untuk itu, kaum muslimin marilah kita menjalankan ibadah puasa pada hari Asyuro, dan akan lebih baik  lagi apabila dilakukan dengan hari sebelumnya, yaitu tanggal 9 Muharram atau hari Tasu’a. Imam Baihaqi berkata:

صُوْمُوْا التَّاسِعَ وَاْلعَاشِرَ وَلَا يُشْبِهُوْا بِاْليَهُوْدِ

Berpuasalah kamu semua pada tanggal 9 dan 10 dan jangan menyerupai orang-orang yahudi, karena orang yahudi hanya berpuasa pada hari atau tanggal 10 Muharram saja.

Kaum muslimin yang berbahagia

Selain berpuasa, marilah kita bersedekah pada hari itu sesuai dengan kemampuan kita masing-masing. Kita berikan kepada fakir, miskin, dan anak-anak yatim, dan siapa saja yang membutuhkan, dengan niat ikhlas hanya mengharap ridho Allah Swt.

Semoga niat baik kita semua dicatat oleh Allah Swt sebagai amal sholeh, yang akhirnya dapat bermanfaat besuk di hari kiamat. Amien Allahhumma Amien..

Baca juga:  Dilema Mimbar Agama, Berkaca pada Masjid di Madura

Masjid Kapolres Jepara, 18 Januari 2008.

Katalog Buku Alif.ID
Apa Reaksi Anda?
Bangga
0
Ingin Tahu
0
Senang
0
Terhibur
0
Terinspirasi
1
Terkejut
0
Lihat Komentar (0)

Komentari

Scroll To Top