Sedang Membaca
Yenny Wahid Kecam Keputusan Trump
Redaksi
Penulis Kolom

Redaksi Alif.ID - Berkeislaman dalam Kebudayaan

Yenny Wahid Kecam Keputusan Trump

Yenny Wahid Kecam Keputusan Trump
Wahid Foundation mengecam keputusan Presiden Amerika Serikat Donald Trump yang secara resmi mengakui Yerusalem sebagai ibukota Israel serta memerintahkan pemindahan kedutaan besar AS dari Tel Aviv ke Yerusalem. Pernyataan sikap itu disampaikan Direktur Wahid Foundation Yenny Zannuba Wahid melalui siaran pers, Kamis, 7/12/2017.

Keputusan Presiden Trump tersebut bertentangan dengan tujuan didirikannya Wahid Foundation untuk mengembangkan visi kemanusiaan KH. Abdurrahman Wahid (Gus Dur) dalam memperkuat toleransi, keberagaman, demokrasi dan keadilan fundamental di Indonesia dan internasional.  Untuk itu, Wahid Foundation menyatakan sikap sebagai berikut:

1. Menyesalkan keputusan Presiden Amerika Serikat Donald Trump yang menetapkan Jerusalem sebagai ibu kota Israel sekaligus mendesak untuk meninjau ulang keputusan tersebut.

2. Wahid Foundation menilai keputusan tersebut adalah keputusan yang ceroboh dan tergesa-gesa, yang dikeluarkan hanya untuk memenuhi janji politik Presiden Trump terhadap kelompok tertentu di Amerika, dan tidak mencerminkan dukungan luas dari masyarakat Amerika sendiri.

3. Keputusan tersebut telah melanggar beberapa resolusi PBB yang telah mengatur Jerusalem sebagai kota status quo mengingat posisi Jerusalem yang dianggap suci oleh tiga agama. Keputusan sepihak AS akan merusak hubungan dan meningkatkan ketegangan antarnegara terkait sikap atas konflik Israel-Palestina, termasuk juga proses perdamaian di Timur Tengah.

4. Keputusan tersebut akan sangat berdampak terhadap instabilitas keamanan dunia, khususnya di negara-negara berpenduduk mayoritas Muslim.

Baca juga:  Diaspora Santri dan Kominfo Kolaborasi Lawan Hoax Covid-19

5. Mendukung langkah-langkah pemerintah untuk tetap berjuang bersama rakyat Palestina dalam memperjuangkan kemerdekaan dan hak-hak mereka sesuai dengan amanah Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945.

6. Mengajak seluruh komunitas agama dan keyakinan untuk berdoa demi kebaikan dan perdamaian dunia.

 

Seperti diberitakan sejumlah media dan juga ditulis di situs resmi Gedung Putih, Presiden AS Donald Trump telah menyampaikan pengakuan resmi bahwa Yerusalem adalah ibu kota Israel dan  pemindahan Kedutaan Besar AS dari Tel Aviv ke Yerusalem akan segera diproses. Pidato Trump  disampaikan di Gedung Putih, Washington DC, pada Rabu (6/12) siang waktu AS, atau Kamis (7/12) dini hari waktu Indonesia. Trump didampingi Wakil Presiden AS Mike Pence.

Keputusan AS langsung disambut kecaman oleh berbagai kalangan, mulai warga yang menonton televisi hingga kepala negara-kepala negara di dunia, termasuk Presiden RI Joko Widodo. Akan tetapi, keputusan telah dibuat dan Trump sejauh ini bergeming.

“Pengumuman saya hari ini menandai awal pendekatan baru untuk konflik antara Israel dan Palestina,” demikian kata Trump seperti ditulis dalam pidato lengkap Trump di situs resmi Gedung Putih. Ia mengatakan, setelah lebih dari dua dekade, presiden-presiden AS belum mampu mendekatkan pada kesepakatan perdamaian abadi antara Israel dan Palestina. “Bodoh jika beranggapan   bahwa mengulang formula yang sama persis saat ini, akan menghasilkan hasil yang berbeda atau lebih baik”

Baca juga:  "Post-Truth" dan Fenomena Hoax

“Oleh karena itu, saya telah menentukan bahwa ini saatnya untuk mengakui secara resmi Yerusalem sebagai ibu kota Israel. Sementara presiden-presiden sebelumnya telah menjadikan hal ini sebagai janji kampanye besar, mereka gagal mewujudkannya. Hari ini, saya mewujudkannya”.

Trump mengatakan, Israel adalah negara berdaulat dengan hak yang sama seperti setiap negara berdaulat lainnya, termasuk untuk menentukan ibu kota sendiri. Sekitar 70 tahun lalu, AS di bawah Presiden Truman mengakui negara Israel. Sejak saat itu, Israel telah menetapkan ibu kotanya di kota Yerusalem, ibu kota yang didirikan rakyat Yahudi pada masa kuno. Hari ini, Yerusalem menjadi lokasi pemerintahan Israel modern. Kota ini menjadi rumah Parlemen Israel, Knesset, juga Mahkamah Agung Israel. Kota ini menjadi lokasi kediaman resmi perdana menteri dan presiden. Kota ini menjadi markas banyak kementerian pemerintah.

Yerusalem bukan hanya pusat tiga agama besar, tapi satu pusat demokrasi paling sukses di dunia. Selama tujuh dekade terakhir, rakyat Israel telah membangun negara, tempat Yahudi, Muslim,  Kristen, dan orang-orang dari semua keyakinan bebas untuk menjalankan kehidupan dan beribadah menurut nurani mereka. “Yerusalem saat ini, dan harus tetap, menjadi tempat di mana umat Yahudi berdoa di Tembok Ratapan, di mana umat Kristen menapaki jalan salib, dan di mana umat Muslim beribadah di Masjid Al-Aqsa,” kata Trump.

Baca juga:  Israel, Air, dan Kita

Menurut Trump, keputusan itu tidak dimaksudkan untuk menunjukkan penarikan diri dari komitmen kuat AS untuk memfasilitasi kesepakatan perdamaian abadi. Kesepakatan harus menjadi kesepakatan baik bagi Israel dan Palestina. AS tidak masuk pada perdebatan batas wilayah.

AS tetap berkomitmen secara mendalam untuk membantu memfasilitasi kesepakatan damai yang diterima oleh kedua pihak. “Saya berniat melakukan apa pun sesuai kemampuan saya untuk membantu mencapai kesepakatan. Yerusalem adalah salah satu isu paling sensitif dalam perundingan (perdamaian) itu. Amerika Serikat akan mendukung solusi dua negara jika disepakati oleh kedua pihak”.

Wakil Presiden Pence akan mengunjungi kawasan dalam beberapa hari ke depan untuk menegaskan kembali komitmen kami bekerja sana dengan mitra-mitra di seluruh Timur Tengah untuk mengalahkan radikalisme yang mengancam harapan dan mimpi generasi masa depan.

Inilah saatnya bagi banyak orang yang menginginkan perdamaian untuk mengusir ekstremis dari tengah-tengah mereka. Inilah saatnya bagi seluruh bangsa beradab, dan rakyatnya, untuk menanggapi ketidaksepakatan dengan perdebatan yang beralasan — bukan kekerasan.

Dan inilah saatnya bagi kaum muda dan moderat untuk bersuara di seluruh Timur Tengah untuk mewujudkan sendiri masa depan cerah dan indah.

 

Katalog Buku Alif.ID
Apa Reaksi Anda?
Bangga
0
Ingin Tahu
0
Senang
0
Terhibur
0
Terinspirasi
0
Terkejut
0
Scroll To Top