Sedang Membaca
Perbedaan Antara Sihir, Mukjizat dan Karamah
Alfin Haidar Ali
Penulis Kolom

Mahasantri Ma'had Aly Nurul Jadid. Bisa disapa via Ig: alfinhaidarali179.

Perbedaan Antara Sihir, Mukjizat dan Karamah

Sihir

Ketika mengaji dengan sistem bandongan di pondok pesantren Nurul Jadid, saya mendapati keterangan redaksi kitab kuning yang menjelaskan tentang sihir, mukjizat dan karamah. Tepatnya di kitab Jawahir al-Kalamiyah karya Syekh Thohir bin Sholeh al-Jazairi.

Kitab tipis fan ilmu tauhid ini ditulis secara naratif dengan sedikit perbedaan. Gaya penullisan kitab ini menggunakan metode tanya-jawab. Pada halaman 25 cetakan Madinah-Jombang, terdapat pertanyaan yang berbunyi, apa perbedaan antara mukjizat dan sihir ?’

Kemudian jawaban definisi dua istilah diatas bahwasanya sihir adalah perkara yang terjadi diluar kebiasaan dalam pandangan mata akan tetapi masih ada kemungkinan untuk menentangnya. Karena sihir itu dibangun atas dasar sebab-musabbab. Jadi barang siapa yang dapat mengetahui sebabnya, maka ia dapat melakukan musabbab (sihir) pula.

Redaksi kitab tersebut sebagaimana berikut :

اَلسِّحْرُ اَمْرٌ خَارِقٌ لِلْعَادَةِ فِيْ بَادِئِ الرَّأْيِ تُمْكِنُ مُعَارَضَتُهُ لِأَنَّهُ مَبْنِيٌّ عَلَى اَسْبَابٍ مَنْ عَرَفَهَا وَتَعَاطَاهَا حَصَلَ عَلِيْهِ ذَالِكَ الْاَمْرُ. فَهُوَ فِى الْحَقِيْقةِ وَنَفْسِ الْاَمْرِ غَيْرُ خَارِقٍ لِلْعَادَةِ وَغَرَبَتُهُ إِنَّمَا هِيَ بِالنَّظَرِ لِجَهْلِ اَسْبَابِهِ.

“Sihir adalah perkara yang keluar dari kebiasaan manusia di dalam pandangan mata yang masih ada kemungkinan menentangnya. Karena sihir dibangun atas dasar beberapa sebab. Barangsiapa yang mengetahui sebab-sebab itu, maka ia juga bisa melakukan sihir. Sihir pada hakikatnya itu tidak keluar dari kebiasaan. Keasingan sihir hanya saja itu dalam pandangan orang yang tidak tahu sebab-sebab melakukan sihir”. (Jawahir al-Kalamiyah, Cet. Madinah-Jombang, Hal. 26)

Sedangkan mukjizat adalah perkara yang terjadi diluar kebiasaan secara hakikat yang tidak mungkin untuk menentang keberadaannya. Para penyihir tidak akan mampu melakukan keajaiban mukjizat sebagaimana dilakukan oleh para nabi, seperti menghidupkan orang mati, mengubah tongkat menjadi ular.

Baca juga:  Kacamata Kuda

Redaksi kitab keterangan barusan sebagaimana berikut :

وَاَمَّا الْمُعْجِزَةُ فَاِنَّهَا خَارِقَةٌ لِلْعَأدَةِ حَقِيْقَةً لَا يُمْكِنُ مُعَارَضَتُهَا. فَلَا يُمْكُنُ السَّاحِرُ اَنْ يَفْعَلَ مِثْلَ فِعْلِ الْاَنْبِيَاءِ مِنْ جَعْلِ الْمَيِّتِ حَيًّا وَقَلْبِ الْحَصَا حَيًّةً.

Sedangkan mukjizat adalah sesuatu yang menyalahi kebiasaan secara hakiki yang tidak mungkin untuk menentangnya. Maka penyihit tidak mungkin melakukannya sebagaimana yang dilakukan oleh para nabi, seperti menghidupkan orang mati dan mengubah tongkat menjadi menjadi ular. (Jawahir al-Kalamiyah, Cet. Madinah-Jombang, Hal. 26)

Oleh karena itu, para tukang sihir Fir’aun beriman pada nabi Musa setelah nabi Musa dapat mengubah tongkatnya menjadi ular sungguhan. Lalu ular milik nabi Musa memakan tongkat-tongkat para tukang sihir yang menyerupai ular tersebut karena mereka tahu bahwasanya ular milik nabi Musa bukanlah sihir.

Selain itu, sihir itu bersumber dari nafsu al-ammarah bi as-asuu’ atau nafsu yang menyeru pada kejelekan yang mana nafsu tersebut adalah sumber dari kerusakan. Sedangkan mukjizat bersumber dari nafsu zakiah (suci) yang mana nafsu tersebut merupakan tempat munculnya bagi kebaikan-kebaikan dan pemberian petunjuk.

Kemudian pada halaman 27, juga terdapat pembahasan soal berupa: apa perbedaan mukjizat dan karamah. Karamah adalah perkara yang berbeda dari kebiasaanya atas kekuasaanya wali. Karamah ini tidak disertai dengan pengakuan nabi.

Baca juga:  Bencana Kepandiran Manusia

اَلْكَرَامَةُ اَمْرٌ خَارِقٌ لِلْعَادَةِ يَظْهَرُ عَلَى يَدِ الْوَلِيِّ فَهِيَ غَيْرُ مَقْرُوْنَةٍ بِدَعْوَى النُّبَوَّةِ.

Karamah adalah perkara yang menyalahi kebiasaan yang ada pada seorang wali. Karamah itu tidak dibarengi dengan pengakuan sebagai nabi. (Jawahir al-Kalamiyah, Cet. Madinah-Jombang, Hal. 27)

Siapakah yang dimaksud wali?

Wali adalah orang yang mengenal Allah dan sifat-sifat Nya sesuai dengan keadaan untuk menetapi ketaatan, menjauhi pada maksiat serta kejelekan, berpaling dari tenggelam dalam kesenangan syahwat-nafsu.

Kemunculan karamah pada seorang wali adalah bentuk kemuliaan pada wali dari sang Maha Kuasa.  Hal ini sebagai bentuk isyarat akan diterima dan dekat wali tersebut kepada Allah SWT. Karamah bagi wali itu hampir sama seperti mukjizat bagi nabi.

Karena tidaklah dapat disebut sebagai wali hingga ia mengakui kepada risalah kerosulan, patuh terhadap perintah-perintah Allah dengan paling puncaknya kepatuhan. Andaikan seorang wali mendaku memiliki karamah sendiri dan tidak mengikuti ajaran rasul, maka karamah tidak akan muncul pada dirinya.

Ia tidak bisa disebut sebagai wali Allah, akan tetapi ia adalah musuh Allah serta termasuk dari golongan wali setan. Hal ini sebagaimana isyarat Allah dalam firman-Nya :

قُلْ اِنْ كُنْتُمْ تُحِبُّوْنَ اللهَ فَاتَّبِعُوْنِيْ يُحْبِبْكُمُ اللهُ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوْبُكُمْ وَاللهُ غَفُوْرٌ رُحِيْمٌ

Baca juga:  Agar Gerakan Nahdlatul Ulama Lebih Berkualitas

“Katakanlah (wahai Muhammad), jika kalian mencintai Allah, maka ikutilah aku. Maka Allah akan mencintai kalian dan mengampuni dosa-dosa kalian. Allah adalah dzat yang maha Pengasih lagi maha Penyayang”.

قُلْ اَطِيْعُوْا اللهَ وَالرَّسُوْلَ فَاِنْ تَوَلَّوْا فَاِنَّ اللهَ لَا يُحِبُّ الْكَافِرِيْنَ

Katakanlah (wahai Muhammad), taatilah Allah dan taatilah rasul. Maka jika kalian berpaling, maka sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang kafir”.

Dengan demikian, meski sihir, karamah dan mukjizar itu memiliki kesamaan berupa hal-hal atau fenomena yang terjadi menyalahi kebiasaan pada umumnya, tapi ketiganya memiliki perbedaan. Mukjizat dan karamah itu kemuliaan Allah bagi hambanya, meski dengan ciri-ciri tertentu sebagaimana diatas. Sedangkan sihir bersumber dari hawa nafsu yang menyeru pada kejelekan.

Wallahu a’lam bis Showab. Semoga bermanfaaat. Sekian. Terima kasih.

 

 

 

Katalog Buku Alif.ID
Apa Reaksi Anda?
Bangga
2
Ingin Tahu
2
Senang
3
Terhibur
2
Terinspirasi
2
Terkejut
2
Lihat Komentar (0)

Komentari

Scroll To Top