Sedang Membaca
Nasihat Ahmad Tohari untuk Pengantin Baru
Hamzah Sahal
Penulis Kolom

Founder Alif.ID. Menulis dua buku humor; Humor Ngaji Kaum Santri (2004) dan Ulama Bercanda Santri Tertawa (2020), dan buku lainnya

Nasihat Ahmad Tohari untuk Pengantin Baru

Sabtu dua pekan lalu, saya menghadiri walimah penganten kawan, Faisal Kamandobat, yang memperistri Popi Nur Rofiah. Acara berlangsung pagi hari sebuah kompleks pesantren di Majenang, Cilacap Jawa Tengah.

Dalam acara itu, yang memberi ceramah adalah seorang sastrawan kondang, Ahmad Tohari. Mungkin karena pengantinnya juga seorang sastrawan. Iya, Kamandobat, sang pengantin laki-laki, adalah penyair.

Ahmad Tohari, yang belum lama ini merayakan ulang tahunnya yang ke-70, mengatakan dalam mukadimahnya bahwa dirinya tidak akan ceramah agama, karena di pesantren gudangnya orang pandai ilmu agama.

“Saya akan menyampaikan satu hal saja untuk Faisal Kamandobat dan pasangannya. Yang lain boleh ikut denger,”  Ahmad Tohari membuka ceramahnya.

“Dengarkan baik-baik ya pasangan pengantin baru,” Ahmad Togari menegaskan. (Baca: Ahmad Tohari: Siapa yang Masuk Surga?)

Para tetamu menunggu dengan rasa penasaran. Enam orang tamu yang duduk bareng saya seperti tak sabar, tangan kami kosong dari ponsel, semua pandangan mengarah ke depan, di mana penceramah berdiri, persis di depan pasangan pengantin duduk di pelaminan.

“Seorang suami atau seorang istri, jika meninggalkan rumah harus saling minta izin, kecuali karena tiga hal boleh tanpa izin. Apa tiga hal yang menyebabkan kita meninggalkan rumah tanpa izin?” (Baca: Ahmad Tohari dan Anton Chekov)

Baca juga:  Salam Tempel Kiai Abdul Hamid, Waliyullah dari Pasuruan

“Pertama karena ada kebakaran. Anggota rumah boleh lari dari rumah tanpa izin jika di dalam rumah ada kebakaran. Kedua, karena ada gempa bumi. Semua orang di dalam rumah, istri, suami, anak, hari lari cepat-cepat tanpa izin, untuk menyelematkan diri. Apa yang ketiga?”

Ahmad Tohari masih menyimpan poin ketiga, membuat tetamu masih menyimpan rasa penasaran.

“Yang ketiga adalah jika ada anggota keluarga pelitnya tidak ketulungan. Suami boleh pergi tanpa izin jika istri pelit. Istri boleh pergi tanpa izin. Nanti kalau kalian jadi orangtua, jangan pelit sama anak, biar anak tidak kabur. Pelit apa saja, pelit uang, pelit kasih sayang, pelit perhatian, pelit waktu, pelit ilmu,” begitu Ahmad Tohari sambil memandang ke pasangan pengantin.

“Dua yang pertama, kebakaran dan gempa bumi, jika tidak lari, akan merusak badan kita, akan melukai anggota badan kita. Sementara yang nomor tiga, jika kita tidak lari, akan merusak jiwa kita, akan merusak hubungan keluarga, hubungan sosial. Pelit, bakhil, medit, itu penyakit, mengancam keselamatan kehidupan, sama dengan kebakaran dan gempa bumi.”

“Entah, yang saya sampaikan nanti masuk kategori ceramah agama atau bukan, silakan nanti tanyakan ke kiai-kiai. Tapi yang saya sampaikan ini dari Gus Mus, kiainya kita semua.”

Katalog Buku Alif.ID
Apa Reaksi Anda?
Bangga
0
Ingin Tahu
0
Senang
0
Terhibur
0
Terinspirasi
0
Terkejut
0
Lihat Komentar (0)

Komentari

Scroll To Top