Sedang Membaca
Mustajabnya Doa Ibu untuk Anaknya, terlebih di Malam Lailatul Qadar
Muhammad Idris
Penulis Kolom

Peminat literatur Islam klasik dan studi pesantren

Mustajabnya Doa Ibu untuk Anaknya, terlebih di Malam Lailatul Qadar

Cukup banyak literatur dan ceramah-ceramah yang disampaikan oleh para mubalig mengenai ampuhnya malam Lailatul Qadar. Doa-doa yang dipanjatkan di malam yang kemuliaannya melebihi kemuliaan seribu malam biasa lainnya ini sudah digaransi akan langsung dikabulkan oleh Allah Swt.

Kedudukan ibu dalam rumah tangga sangat penting. Posisinya tidak bisa digantikan siapa pun, termasuk oleh ayah. Keberadaan ibu adalah anugerah bagi anak-anak yang dilahirkannya. Sejumlah hadis Nabi menegaskan pentingnya posisi ibu dan akhirnya menempati posisi terawal dalam orang yang wajib dihormati. Bahkan nabi menyebutnya sampai tiga kali, baru kemudian ayah. Karena posisinya yang sedemikian penting inilah mungkin doa seorang ibu menjadi salah satu doa yang mudah dan cepat dikabulkan oleh Allah Swt.

Diriwayatkan dari Abul Husain Ahmad bin Husain ibn al-Mutsanna bahwa ia berkata:

Suatu waktu di bulan Ramadan Ibuku berhasil menemukan malam Lailatul Qadar. Beliau menengadahkan dan memanjatkan banyak doa di waktu itu. Di keesokan harinya ayahku bertanya kepada ibu, “Apakah semalam kau berdoa untukku?”

Ibu menjawab, “Doa-doaku disibukkan dengan nama-nama anakmu. Aku justru lupa mendoakanmu wahai suamiku.”

Ibnu al-Mutsanna kemudian memungkasi kisah ini: kemudian kami melihat dengan mata kepala kami sendiri bagaimana Allah Swt langsung mengabulkan doa-doa yang dipanjatkan oleh ibuku. Sebuah kenikmatan yang tiada tara berkat doa yang dipanjatkan ibu.

Baca juga:  Apakah Kita Harus Mendoakan Buruk pada Nonmuslim?

Kisah ini menunjukkan dua hal utama. Pertama, bahwa doa-doa yang dipanjatkan akan mudah dikabulkan oleh Allah, yakni doa ibu dan. Kedua adalah malam lailatul qadar, malam yang diyakini oleh para ulama datang cuman sekali dalam satu tahun, di sepertiga terakhir bulan Ramadan.

Sungguh beruntung orang-orang yang masih memiliki ibu, lebih-lebih ibu yang setiap malam bersimpuh menengadahkan dan melangitkan doa untuk anak-anaknya. Oleh karenanya, janganlah sesekali kita menyakiti perasaan ibu. Sebagaimana firman Allah SWT: janganlah berkata “uf” (huh) kepada kedua orang tua kita.

Katalog Buku Alif.ID
Apa Reaksi Anda?
Bangga
0
Ingin Tahu
0
Senang
0
Terhibur
0
Terinspirasi
0
Terkejut
0
Lihat Komentar (0)

Komentari

Scroll To Top