Sedang Membaca
Ketika Imam Malik Mencambuk Tamunya
Rizal Mubit
Penulis Kolom

Guru Ngaji di Kampung. Pengajar di Universitas Kiai Abdullah Faqih Manyar Gresik, Jawa Timur. Alumni Pusat Studi Qur'an Ciputat dan Pascasarjana IAIN Tulungagung prodi Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir. Menulis sejumlah buku bertema keislaman. Peneliti Farabi Institute.

Ketika Imam Malik Mencambuk Tamunya

Dajd5guvaauknv2

Imam Malik bin Anas atau yang dikenal dengan Imam Maliki adalah ulama yang sangat menghormati Rasulullah walaupun beliau tak berjumpa dengan Rasulullah. Salah satu cara yang dilakukan dalam rangka menghormati Rasulullah, Imam Malik selalu memakai pakaian yang terbaik dan memakai wewangian setiap kali akan membaca hadis.

Imam Maliki pernah didatangi oleh seorang tamu. Tamu ini datang di waktu yang salah sehingga Imam Maliki tak berkenan dengan kedatangannya.

Tamu ini datang dengan maksud ingin belajar dari Imam Malik.

“Syekh, saya ingin belajar kepadamu. Ajarilah aku.”

Karena capek, Imam Maliki tidak mengabulkan keinginannya. Tapi lelaki tersebut masih terus memaksa.

“Aku ingin belajar, Syekh. Ajarilah aku.”

Imam Maliki mengusir lelaki yang tak sopan tersebut. Bahkan sampai mengambil cambuk.

Lelaki ini tak bergeming. Ia tetap minta diajari oleh Imam Malik.

“Tidak, Syekh. Aku tak akan pergi. Aku ingin belajar padamu.”

Imam Malik pun mencambuk lelaki tersebut agar segera pergi.

Apakah lelaki ini akan pergi? Tidak.

Setelah beberapa kali cambukan, Imam Malik pun menyesal. Apalagi melihat keteguhan hati si tamu.

“Kang, saya minta maaf sudah memukulmu. Maafkan aku.” kata Imam Malik.

“Aku mau memaafkanmu. Tapi ada denda untukmu ya Syekh. Saya minta kompensasi karena panjenengan sudah mencambuk saya.” kata lelaki tersebut.

Baca juga:  Perempuan Sufi: Ummu Sa’id

“Apa denda yang kau minta?” tanya Imam Maliki.

“Setiap sekali cambukan, harus dibalas dengan satu hadis. Saya minta satu ilmu dalam sekali cambukan.”

Akhirnya Imam Maliki pun menunjukkan kerendahan hatinya. Beliau mengajar tamu yang telah dicambuknya.

Katalog Buku Alif.ID
Apa Reaksi Anda?
Bangga
0
Ingin Tahu
1
Senang
0
Terhibur
0
Terinspirasi
1
Terkejut
0
Lihat Komentar (0)

Komentari

Scroll To Top