Sedang Membaca
Nasihat Imam al-Ghazali untuk Anak-Anak Kita
Redaksi
Penulis Kolom

Redaksi Alif.ID - Berkeislaman dalam Kebudayaan

Nasihat Imam al-Ghazali untuk Anak-Anak Kita

Jika kita menemukan bayi burung jatuh dari sangkarnya lalu mati, maka kita perlu mengajak anak-anak melihatnya. Untuk apa?

Untuk memberi pengetahuan. Momen burung bayi mati adalah kesempatan yang tepat untuk kita menerangkan ke anak-anak kita bahwa ada dua dunia yang harus mereka pahami. Yang sekarang kita tempati, ini adalah dunia jenis pertama yang sifatnya sementara dan penuh dengan permasalahan.

Di dunia tempat kita sekarang tinggal ini, kita tidak akan mendapat apa yang kita mau sesuai dengan harapan kita. Di dunia ini, kita bisa kehilangan harapan dan mimpi, kita dan semua yang kita cinta juga akan kehilangan kesehatannya. Dan akhirnya kita akan kehilangan hidup kita di bumi ini.

Tetapi kemudian kita akan melanjutkan ke dunia lain yang sangat indah dan agung yang akan hidup selamanya dan merupakan tempat di mana tidak akan lagi ada masalah.

Kita bisa meminta anak-anak kita untuk lebih merenung dan melihat sekeliling, mengagungi indahnya ciptaan Allah Swt. Kita minta anak-anak kita memperhatikan pepohonan, burung-burung, rerumputan hijau dan pegunungan, melihat indahnya matahari pagi dan senja serta bulan sabit hingga purnama.

Lalu kita berikan pengertian ke mereka, indahnya dunia yang ada sekarang ini belumlah apa-apa dibandingkan dengan keindahan dunia berikutnya, yakni surga.

Baca juga:  Debat adalah Budaya Demokrasi Kita

Untuk bisa mencapai surga, kita harus membuat persiapan. Surga, bayaran terbaik untuk hidup, disediakan untuk mereka yang bersiap. Dan kita bersiap untuk surga dengan cara membuat hati spiritual kita lebih kuat dan lebih baik, dan kita memperkuat hati spriritual kita dengan melakukan apa yang baik dan mempelajari apa yang benar.

Kita bisa mengibaratkan jika kita dan anak-anak mau pergi berlibur. Kita pasti akan melakukan persiapan.

Sama dengan pencapaian surga. Inilah yang Allah Swt, Pencipta kita, ingin kita lakukan. Sebagai umat Islam kita beruntung Allah Swt mengutus malaikat Jibril untuk bertemu nabi Muhammad saw dan menjelaskan kepadanya segala sesuatu yang kita butuh untuk belajar dan lakukan untuk bersiap?”

Wahyu Allah Swt inilah Alquran.

Jika kita membaca kata-kata dari Alquran, sesungguhnya kita mengatakan hal yang sama seperti yang malaikat Jibril katakan kepada nabi Muhammad saw.

Mengaji Alquran atau tadarus adalah hal yang luar biasa, karena ini berarti mengatakan apa yang malaikat Jibril katakan. Dan kata-kata ini, dikirim oleh Allah Swt, memberi tahu kita cara untuk menjadi orang baik dan cara untuk mendapat Kebun Surga ketika kita sudah selesai hidup di bumi ini.

Ada cerita yang bisa kita berikan ke anak-anak kita, yakni seorang lelaki yang hebat bernama Hasan al-Basri yang tinggal di Madinah setelah nabi Muhammad saw meninggal dunia dan pergi ke Surga.

Baca juga:  Renungan Surah An-Nasr: dari Urasan Politik hingga Jelang Ajal

Seseorang bertanya kepada Hasan apa arti dari kata-kata yang ada di dalam Alquran: ‘Ya Tuhan, berikan kami kebaikan dalam dunia ini dan Dunia Berikutnya.’

Ia menjelaskan, ‘Kebaikan dalam dunia ini adalah pengetahuan, dan kebaikan di Dunia Berikutnya adalah Surga.’

Ini adalah nasihat Imam al-Ghazali:

“Hal terbaik yang ada di dunia ini adalah belajar dengan sebenarnya, belajar yang membantu hati kita dan mengajarkan kita untuk menyembah Allah Swt dan bagaimana memperlakukan orang lain dengan baik dan indah. Dan jika kita memiliki pengetahuan itu, maka ketika kita meninggal dunia, perjalanan ke surga menunggu kita.”

(Diterjemahkan dari Al-Ghazali The Book of Knowladge for Children. Penerjemah tim Alif.id)

Katalog Buku Alif.ID
Apa Reaksi Anda?
Bangga
0
Ingin Tahu
1
Senang
0
Terhibur
1
Terinspirasi
0
Terkejut
1
Lihat Komentar (0)

Komentari

Scroll To Top