Sedang Membaca
Menguak Pemikiran Amin Abdullah tentang Islam Kultural dan Wacana Keislaman Kontemporer
Firmanda Taufiq
Penulis Kolom

Mahasiswa S3 Kajian Timur Tengah Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Penulis, dan Pengamat Politik Timur Tengah.

Menguak Pemikiran Amin Abdullah tentang Islam Kultural dan Wacana Keislaman Kontemporer

Buku Amin Abdullah

Dalam diskursus keislaman kontemporer, berbagai upaya yang dilakukan oleh para intelektual dan cendekiawan Muslim dalam melakukan pembaruan pemikiran keagamaan Islam telah banyak dilakukan. Tetapi, upaya yang dilakukan mereka dalam merekonstruksi pemikiran keagamaan sejak era premodern yang cenderung bersifat pres-scientific dan bernuansa teologis-eskatologis hingga pada era modern dan posmodern yang cenderung scientific-anthropological. Artinya, hal ini masih perlu adanya usaha dalam menyelaraskan dengan kebutuhan dalam suatu komunitas keagamaan di tengah berbagai perubahan zaman.

Buku karya Prof. M. Amin Abdullah ini berjudul Dinamika Islam Kultural: Pemetaan Atas Wacana Keislaman Kontemporer. Di dalam buku ini memuat berbagai topik penting tentang berbagai pandangan dan analisis kritisnya atas dinamika Islam kultural. Beliau dengan lugas dan bernas mengulas berbagai kajian keislaman kontemporer. Pada bagian awal bukunya, Prof. Amin mengulas bagaimana proses reformulasi pandangan tauhid, yang dalam hal ini merupakan sebuah tranformasi teologi di tengah tantangan modernitas. Pemahaman atas Al-Quran dan Sunnah harus dilakukan demi terciptanya pemahaman yang benar di era transformasi teologi. Apalagi selama ini umat Muslim terjerembab pada taklid buta atas pemahaman mereka dalam persoalan teologi. Sehingga, mereka salah paham dan menafsirkannya sesuai dengan kepentingan dan pemikiran kelompok mereka.

Selain itu, Prof. Amin Abdullah memfokuskan telaah dan kajiannya atas pendekatan teologis Muhammadiyah, terutama dalam menuju agenda abad ke-21, dimana beliau berusaha mengkritik atas bentuk pemahaman keagamaan Islam yang telah mapan dan baku. Dalam hal ini, agar Muhammadiyah mampu menjadi organisasi keagamaan yang dapat menampung dan mencari pemecahan dari berbagai permasalahan yang ada di masyarakat (halaman 126). Tidak hanya itu, studi agama dan studi Islam seharusnya bersifat kritis-akademis dengan model “Ilmu Kalam Baru”, yakni bentuk pemikiran keagamaan Islam yang baru dan fresh dalam menumbuhkan dinamika pemikiran keagamaan yang mampu merespon tantangan zaman.

Baca juga:  Mengenal Kitab Pesantren (63): Uqudul Lu’lui wal Marjan fi Wadhaifi Syahri Ramadhan

Selanjutnya, komparasi antara hubungan bahasa-pemikiran-sejarah dalam kaitannya dengan pergeseran pemikiran keagaman yang dialami oleh Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah menjadi pembahasan menarik. Pasalnya kedua organisasi keagamaan ini memiliki peran penting dalam mentransmisikan pikiran dan paham keagamaan. Bahkan, setiap keputusan dan fatwa keagamaan yang dikeluarkan oleh kedua organisasi tersebut berdampak bagi masyarakt secara luas, terutama pengikutnya yang menaati dan mematuhi keputusan organisasi.

Dalam buku ini, Prof. Amin tidak hanya mengkritik berbagai pemikiran yang selama ini membuat umat Muslim tertinggal dari perkembangan zaman yang terus bergulir. Beliau juga menawarkan upaya ijtihad kontemporer, yakni melakukan upaya ijtihad dengan melakukan penyempurnaan atas program purifikasi dan penajaman dalam wilayah dinamisasi di tubuh Muhammadiyah. Hal ini dilakukan untuk menggali dan memperkaya pemikiran keagamaan Islam. Sehingga, wilayah pemikiran Islam terus dikaji secara mendalam melalui aktivitas akademik dan diskusi intensif, tidak jalan di tempat, dan memberikan warna tersendiri dalam pergumulan diskursus pemikiran keagamaan Islam yang kompleks.

Terakhir, dalam pembahasan di akhir buku ini, persoalan mengenai perubahan dan pergeseran dari spritualitas ke moralitas menjadi kajian menarik untuk dibaca secara detail. Pasalnya, hal ini dapat dibaca sebagai perubahan mendasar yang harus direspon dan dilihat tidak hanya selesai dari perbincangan akademik semata. Tetapi, harus dieksekusi lebih lanjut bagaimana moralitas Islam mampu menjawab tantangan dan dinamika wacana keislaman di tengah isu-isu kontemporer yang merebak. Apalagi terkait bagaimana peran Islam dan pemberdayaan masyarakat, moralitas Islam dalam pengembangan dan elesetarian lingkungan hidup, serta bagaimana sumbangsih teologi Islam terhadap ekonomi dan ekologi yang menjadi isu penting dalam kehidupan kontemporer saat ini.

Baca juga:  Mengenal Kitab Pesantren (11): Qurratul Uyun, Kitab Pendidikan Seks Bagi Santri

Untuk memungkasi dari pembacaan atas buku ini, pemikiran dan usaha kritik serta tawaran atas berbagai topik dan persoalan yang telah dibahas dalam buku ini, Prof. Amin telah memberikan perspektif yang berbeda dan konstruktif. Buku ini sangat layak untuk dibaca dan ditelaah lebih dalam, bagaimana dinamika Islam kultural yang bertranformasi dan bergelut dalam lintasan zaman, serta wacana keislaman kontemporer terus bergulir sesuai dengan situasi dan kondisi yang melingkupinya.

Judul Buku      : Dinamika Islam Kultural: Pemetaan Atas Wacana Keislaman Kontemporer

Penulis             : M. Amin Abdullah

Penerbit           : IRCiSoD

Tahun              : Desember 2020

Ukuran Buku  : 14 x 20 cm

Jumlah Halaman: 324 halaman

 

 

 

Katalog Buku Alif.ID
Apa Reaksi Anda?
Bangga
0
Ingin Tahu
0
Senang
0
Terhibur
0
Terinspirasi
0
Terkejut
0
Scroll To Top