Buku ini meruakan sebuah buku yang mencoba menyodorkan ajaran islam secara menyeluruh tetapi dengan penyampaian yang padat, jelas yang dibutuhkan oleh semua orang sebagaimana disampaikan oleh M. Quraish Shihab pemaparannya secara sederhana dan mengena yaitu tidak terlalu Panjang sehingga menimbulkan kebosanan juga tidak terlalu singkat sehingga tidak menimbulkan dahaga.
M. Quraish Shihab menyampaikan dasar-dasar ajaran islam dari sisi akidah, ibadah dan akhlak. ketiga aspek tersebut mengikuti Imam Syafi’i dalam aspek ibadahnya (M. Qurasih Shihab memabahasakan sisi fikihnya), mengikuti Imam Abu Hasan Al-Asy’ari dalam aspek akidah, mengikuti Imam Al-Ghazali dalam aspek akhlak.
Di awal buku ini dijelaskan terdapat perbedaan dalam islam menyangkut hal-hal yang lebih rinci tetapi pada prinsip dan dasar ajarannya sama, hal ini tidak terlepas dari perbedaan masing-masing ulama dalam menafsirkan ajaran islam karena faktor ilmu pengetahuan, kondisi sosial budaya masyarakat yang notabene sumber dan objek yang ditafsirkan sama, yakni al-Qur’an dan hadis.
Namun demikian, perbedaan tersebut bukanlah sesuatu yang harus dipermasalahkan, perbedaan tersebut menjadi rahmat apabila tidak menimbulkan perpecahan, memutuskan silaturahmi sebagaimana pengarang mengutip pendapat Abu Ishaq asy-Syathibi bahwa setiap masalah yang terjadi dalam ajaran islam kemudian menimbulkan perbedaan dan perbedaan tersebut mengakibatkan permusuhan maka hak tersebut bukanlah bagian dari agama karena kendati perbedaan adalah keniscayaan, harus tetap menjunjung persatuan.
Di dalam buku ini diuraikan banyak pendapat para ulama yang keilmuannya tidak wajar untuk diragukan yang tidak terlalu banyak diketahui oleh banyak orang tetapi tidak menetapkan mana pendapat yang paling benar atau salah. Hal tersebut oleh M. Quraish Shihab bahasakan sebagai hidangan dari Allah yang boleh kita memilih mana saja selagi pendapat itu diperbolehkan menurut agama bahkan merupakan kemudahan.
Secara substansial dalam buku ini M. Quraish Shihab memaparkan hal-hal yang paling mendasar sehingga pembaca yang paling awam sekalipun dapat memahaminya dengan mudah. Dimulai dengan membahas mengenai agama yang menurut M. Quraish Shihab baik pemikir timur ataupun barat tidak dapat sempurna mendefinisikan agama sehingga mendefinisikan agama bersifat pribadi.
Agama adalah hubungan jiwa manusia yang lemah dan butuh kekuatan yang tak terbatas. Ada banyak agama sejak manusia hadir di pentas bumi ini yang pada intinya semuanya menekankan salah satu fungsi utama yaitu membina akhlak. dalam keragaman beragama tersebut al-Qur’an menyampaikan sekian tuntunan agar kedamaian tetap berlangsung yakni QS. [2] : 256 tentang larangan ada pemaksaan dalam beragama, QS. [109] : 3 tentang kebebasan beragama dan QS. [34] : 24-26 tentang perintah untuk saling menhormati.
Selanjutnya dijelaskan bagaimana ajaran islam relevan dengan masa sekarang yang secara umum ada empat alasan, pertama, dua ajaran utamanya yakni yang langgeng/Ats-tsawabait (hal-hal yang umum, universal, prisinsip) dan yang lentur/Al-Mutaghoyyirat (praksis, lokal, temporal). Kedua, islam tidak menekankan bentuk-bentuk formal menyangkut hal-hal yang berkaitan dengan perkembangan ilmu dan teknologi. Dalam hal tersebut islam lebih mengandalkan sisi substansi dan jiwa ajaran terlebih kedua hal tersebut tidak merubah tujuan. Ketiga, islam memperkenankan ijtihad, ini membuka peluang bagi lahirnya tuntunan baru. Keempat, islam memperkenalkan “Hak Veto” kendati ada ketetapan yang pasti, bila dalam kesulitan maka ketetapan tersebut dapat diveto sehingga berganti.
Di akhir ditutup dengan pembahasan mengenai akhlak secara gambalang dan singkat. Karena akhlak merupakan hal yang tidak bisa lepas dari manusia. Akhlak tidak hanya kepada kepada manusia (yang secara realitas berbeda-beda), tetapi juga kepada sesama makhluk, dan yang paling utamanya adalah kepada allah dan rasul-Nya.
Buku ini akan menjadi salah satu rekomendasi bagi pembaca yang ingin mencari referensi untuk memahami dasar-dasar ajaran islam karena uraiannya yang ringkas namun mencakup hal-hal penting yang perlu diketahui. M. Quraish Shihab juga mengatakan bahwa perbedaan merupakan sesuatu yang niscaya bahkan para ulama terdahulu juga sering berbeda pandangan tetapi tetap saling menghargai dan memegang prinsip persatuan. Selain itu, untuk memahami perbedaan-perbedaan yang pengarang sampaikan dalam buku ini, pengarang menyarankan untuk membaca buku-buku pengarang yang lain yang khusus membahasnya.
Judul buku : Islam yang saya anut : Dasar-dasar ajaran islam
Pengarang : M. Qurasih Shihab
Penerbit : Lentera Hati
Tahun Terbit : 2018
Cetakan : Ketiga
Tebal : v + 338 Halaman