Sedang Membaca
Virus Corona dan Sifat Baik Manusia
Amrullah Hakim
Penulis Kolom

Pekerja Migas/listrik dan penikmat kisah-kisah sufistik, tinggal di Jakarta

Virus Corona dan Sifat Baik Manusia

Images (12)

Pagi tadi saya membaca tulisan M Chatib Basri tentang Perekonomian dan Virus Korona/Corona. Chatib Basri menggarisbawahi adanya risiko pertumbuhan ekonomi Indonesia yang akan berada di kisaran 4.7 – 4.9% akibat virus Corona. Untuk membantu pertumbuhan ekonomi kita, Chatib Basri menyarankan supaya kita fokus ke ekonomi domestik dengan pemberian stimulus fiskal kepada kelompok menengah ke bawah. Mengapa?

Karena kelompok inilah yang memiliki kecenderungan konsumsi yang relatif lebih tinggi. Konsumsi yang tinggi mendorong pertumbuhan ekonomi. Sebab itulah konsumsi yang terjaga membuat orang bisa terus bekerja dan timbul daya beli.

Suku bunga Bank Indonesia juga perlu diturunkan, untuk menjaga sisi demand atau permintaan.

Ini semua harus terus diperhatikan jika dampak virus Corona ini berkepanjangan.

Lantas pertanyaannya, apakah virus Corona mulai bisa dijinakkan dalam waktu dekat?

Berita mengejutkan dan sangat menggembirakan saya dapatkan, bahwa besar kemungkinan dalam waktu 90 hari ke depan, per hari ini, vaksin Corona sudah mulai dipasarkan.

Siapa yang mengatakan hal ini?

Ofir Akunis, Menteri Science and Technology – Israel! Akunis memberi ucapan selamat ke MIGAL (Galilee Research Institute) yang telah bekerja keras mengembangkan vaksin untuk menjinakkan virus Corona yang bernama ilmiah COVID-19.

Awal mulanya, tim ahli dari MIGAL ini sudah bekerja selama empat tahun mengembangkan vaksin untuk melawan infeksi virus bronchitis (IBV) yang ada di unggas. Efektifitas vaksin ini telah teruji pra-klinis di Institut Veterinary.

Baca juga:  Mengapa Tubuh Saya Menolak Makan Babi

New Corona Wuhan ini adalah mutant baru, yang sama dengan SARS, MERS bahkan virus flu biasa.

Konsep dasar ilmiah untuk vaksin ini didasarkan pada vektor ekspresi protein baru, yang membentuk dan mengeluarkan protein larutan “chimeric” ke antigen virus ke jaringan mukosa oleh endositosis yang bisa diaktifkan sendiri / self-activated, yang menyebabkan tubuh membentuk antibodi terhadap virus.

Apa itu endositosis?

Endositosis adalah proses cellular, di mana zat dibawa ke dalam sel dengan mengelilingi bahan dengan membran sel, membentuk vesikel yang mengandung bahan yang dicerna.

Dalam uji praklinis, dihasilkan bahwa vaksinasi oral menginduksi antibodi anti-IBV pada tingkat tinggi.

Dari kesimpulan inilah, tim ini yakin bahwa vaksin yang sedang mereka teliti bisa menjadi model utama untuk sistem perlawanan virus Corona.

Kok bisa?

Pengurutan DNA dari novel virus Corona menunjukkan bahwa virus Corona yang ada di unggas punya kemiripan genetik yang tinggi dengan yang dimiliki oleh manusia. Dan ternyata pun, mekanisme infeksinya sama!

Sehingga, jika vaksin yang telah diteliti lama itu cocok untuk unggas, maka besar kemungkinan vaksin untuk manusia yang efektif juga bisa segera digunakan.

Apa yang masih harus dilakukan?

Yang harus dilakukan saat ini adalah menyesuaikan sistem dengan urutan DNA baru. Panjang virus Corona ini hampir 30 ribu basa (A, G, U, S — A adalah adenin, G adalah Guanin, U adalah urasil dan S adalah sitosin).

Baca juga:  Apakah Dunia Pasca-Corona akan Sosialis?

Jika sudah tepat, dalam beberapa minggu, vaksin oral untuk menjinakkan virus Corona akan tersedia. Tentu harus melalui proses regulasi: uji klinis dan izin produksi skala besar.

Kita geser ke isu migas. Dari sisi migas, epidemik virus Corona ini mengancam sisi “demand” dan harga karena pusat wabah sekarang adalah negara dengan konsumsi migas yang besar. Sektor manufaktur mulai berguguran, juga pelayaran pengangkutan minyak dan LNG menjadi terganggu. Akibat dari terganggunya mata rantai migas ini adalah NPV10 turun 1% tiap tertundanya mobilisasi selama 3 bulan.

Penurunan permintaan minyak dunia diperkirakan sebesar 700ribu barel per hari di kuartal 1 2020 akibat virus Corona (kira-kira sebesar produksi minyak Indonesia), atau rata-rata 300ribu barel per hari di keseluruhan tahun 2020.

Kita sangat berharap pada penemuan vaksin ini, siapapun penemunya. Seperti pada tulisan Chatib Basri di Kompas pagi ini: pada diri manusia terdapat lebih banyak sifat yang dikagumi ketimbang dibenci.

Katalog Buku Alif.ID
Apa Reaksi Anda?
Bangga
0
Ingin Tahu
0
Senang
0
Terhibur
0
Terinspirasi
0
Terkejut
0
Lihat Komentar (0)

Komentari

Scroll To Top