Berkeislaman dalam Kebudayaan
Berkeislaman dalam Kebudayaan
Berkeislaman dalam Kebudayaan
Berkeislaman dalam Kebudayaan
Di antara reruntuhan rumah dan pekatnya lumpur, kita menemukan kembali kemanusiaan kita.
Al-Qur'an | 19.12.2025
Segala kerusakan yang terjadi di muka bumi ini, adanya banjir, tanah longsor, merupakan akibat dari perbuatan manusia.
Al-Qur'an | 08.12.2025
Dalam teologi Islam, lauhul mahfuz, adalah semacam server yang menyimpan segala hal yang akan terjadi di dunia ini. Bagaimana dunia sains modern menyikapi pandangan ini?
Al-Qur'an | 06.12.2025
Speakaholic adalah tragedi purba yang kembali diidap manusia modern. Di media digital ia adalah penyakit zaman yang mengancam kedalaman jiwa.
Al-Qur'an | 05.12.2025
Gus Awis kembali mencoba membumikan al-Qur'an lewat karya terbarunya: Kunuzu al-Rahman. Dari kritik tekstual ke jawaban kontekstual.
Al-Qur'an | 04.12.2025
Tiap klik, tiap kata, dan tiap gambar yang dilihat atau yang diunggah tercatat, terekam dalam server dan dipertanggungjawabkan serta bisa dibuka kapan saja.
Al-Qur'an | 21.11.2025
Kemunafikan, dalam bahasa Al-Qur’an, adalah wajah ganda: laku tak sejalan dengan kata.
Al-Qur'an | 14.11.2025
Model perilaku ini secara langsung mudah terjadi dalam komunikasi digital seperti pada praktik flaming atau cyberbullying di media sosial.
Al-Qur'an | 17.10.2025
Era media sosial sering menjadikan kebenaran makin kabur. Padahal, kebenaran itu bukan ditentukan suara mayoritas, melainkan dari kejernihan hati yang berpihak kepada al-Ḥaqq.
Al-Qur'an | 10.10.2025