Pojok Gus Dur, ruang peninggalan almarhum Gus Dur berisi beragam koleksi mantan Presiden RI ke-4, dikunjungi banyak orang dari pelbagai kalangan.
Dari Wakil Presiden Boediono, sastrawan Danarto, Gus Mus, hingga pengurus NU tingkat ranting, pernah berkunjung di sana.
Dari orang yang mengenakan jas lengkap dengan dasi, hingga orang bersarung yang bersandal jepit, pernah tengok-tengok buku-buku, koleksi foto atau kaset pita yang tersimpan di sana.
Suatu hari, rombongan NU dari Tasikmalaya datang ke PBNU. Selain ketemu pengurus besar, mereka juga dengan riang mengunjungi Pojok Gus Dur yang ada di lantai dasar.
“Mana bolongannya? Kotak amal kok gak ada bolongannya?” tiba-tiba lelaki setengah baya bertanya, setengah teriak.
“Itu bukan kotak amal, Pak? Masa Gus Dur dijadikan nama kotak amal? Kata anak muda yang nungguin Pojok Gus Dur. Duit kertas warna biru dari pengurus NU Tasikmalaya masuk kantong lagi.