Bulan Ramadan identik dengan bulan penuh berkah bagi masyarakat muslim. Ramadhan juga menjadi momen yang tepat untuk berbagi kebaikan sekaligus menjalankan berbagai kegiatan dakwah, bagi siapa saja yang ingin meraih keberkahan bulan suci.
Momen inilah yang dimanfaatkan MTT, perkumpulan yang didirikan manajemen dan karyawan muslim Telkomsel yang bergerak di bidang Keagamaan, Sosial Kemanusiaan dan Kebangsaan, sebagai bulan ibadah dan pendidikan untuk anggota MTT melakukan kegiatan dakwah sebagai seorang muslim berkarakter.
Pembukaan pengajian Ramadan telah dibuka langsung oleh Dirut PT Telkomsel.
Pembukaan pengajian Ramadan telah dibuka langsung oleh Dirut PT Telkomsel, Setyanto Hantoro pada acara Kajian Utama Tematik hari Rabu, 14 April 2021, yang dilakukan secara daring. Dalam kesempatan tersebut Setyanto Hantoro menyampaikan meski masih ada wabah, kita tetap berikhtiar dan semangat menyambut Ramadan dan mengharapkan berkah serta magfirah di bulan suci. Pada kesempatan mulia ini kita diharapkan meningkatkan akhlak dan kualitas iman dan takwa.
“Hablum minallah dan hablum minannas kita tingkatkan, karena pahalanya akan berlipat-lipat,” harap Setyanto. Pada kesempatan itu juga Setyanto mengingatkan bahwa agama Islam memasukkan kerja adalah ibadah.
“Islam sangat menghargai orang yang bekerja dengan penuh ketekunan dan penuh upaya. Bahkan Rasulullah menempatkan aktivitas bekerja dan berkarya sebagai ibadah utama. Dan ini sejalan dengan semangat yang dihadirkan Telkomsel, yaitu membuka pintu kebaikan,” jelasnya.
Menurut Ketua II MTT Soewarno yang membidangi Program DAKWAH, dalam bulan Ramadan tahun 1442 Hijriyah atau 2021 Masehi ini, kegiatan dakwah MTT dibalut dengan tema “Pesantren Ramadhan: Bulan Penuh Keberkahan Yuk Sambut Rahmat-Nya dengan Penuh Rasa Syukur”. Kegiatan dakwah yang dilakukan mencakup Aqidah, Fiqih Ibadah, Tafsir Quran, Sejarah Islam, Akhlaq dan Pendidikan Keluarga.
Adapun tujuan melaksanakan kegiatan dakwah bagi MTT, kata Soewarno, adalah mewujudkan insan muslim Telkomsel yang berkarakter mukmin, muhsin, dan mukhlis.
“Selain itu, menyemarakkan syiar Islam bulan Ramadhan di lingkungan Telkomsel, perkantoran dan masyarakat luas,”tukasnya.
Sedangkan bentuk kegiatan, Soewarno menjelaskan, cukup beragam. Seluruh kegiatan yang diikuti anggota via CloudX yakni meliputi Kajian Pra (Tarhib) Ramadhan, Tematik Utama, Jumat Dhuha dan Spesial Kitab Kuning. Kemudian Majelis Dzikur, Tadarus, dan Nuzul Quran, Workshop Fiqih, dan Publikasi Syiar Pesantren Ramadhan.
Untuk pelaksanaan kegiatan dilakukan dalam jam-jam tersebut. Seperti Kajian Pra Ramadan setiap usai Sholat Dzuhur, pukul 12.30-13.30 WIB. Dalam Kajian Pra Ramadhan ini, dihadirkan tokoh agama seperti Habib Abdurrahman Al Habsyi, dan ulama muda putra mantan Ketua Umum PBNU almarhum KH Hasyim Muzadi yaitu Gus Yusron Sidqi. Sedangkan Kajian Kitab Kuning dilaksanakan setelah Sholat Ashar, pukul 16.00-17.00 WIB.
“Kajian Kitab Kuning ini juga menghadirkan para kyai yang sudah tidak asing lagi. Seperti, KH Abdul Rojak, yang membahas Kitab “Irsyadus Sari” yang membahas Risalah Ahlus Sunnah Wall Jamaah, karya Hadratussyaikh Hasyim Asyari. Kajian Kitab Kuning ini diharapkan anggota MTT makin bertambah ilmunya tentang ke-Islaman secara benar dan kaffah,”paparnya.
Sedangkan untuk Jumat Dhuha dilaksanakan setiap hari Jumat pukul 07.00-08.00 WIB. Dan Majelis Dzikir setiap hari pukul 17.00 hingga 18.00 WIB.
Sementara Kajian Utama Tematik Ramadhan, papar Soewarno, dilaksanakan Senin hingga Kamis, mulai 13 April hingga 12 Mei mendatang. “Untuk Kajian Utama ini, kami juga hadirkan mantan Menteri Agama Prof DR Said Agil Husin AlMunawar, Prof DR Nasarudin Umar, DR KHM Luqman Hakim, Prof Abdul Mu’ti, Aa Gym, KH Mustofa Aqiel Sirodj hingga Habib Husein Muhammad serta sederet Ulama berkualitas lainnya. Kami hadirkan mereka dengan materi yang berbeda-beda sehingga makin banyak ilmu yang bisa diserap anggota MTT,”ungkapnya.
Seluruh kegiatan yang dilakukan via CloudX ini, tambah Soewarno, sekaligus ingin membuktikan pada karyawan muslim Telkomsel, bahwa mengkaji ilmu Islam bisa dilakukan dengan memanfaatkan teknologi. Bisa menghadirkan para kyai dan ulama besar meski tidak secara personal melainkan secara daring.
“Dan kami ingin tekankan pada seluruh anggota MTT yakni menjadi muslim yang berkarakter di tengah pluralisme masyarakat Indonesia sangatlah penting. Terlebih dalam kondisi masih pandemi, bukan berarti jalan berdakwah terhenti. Kami punya teknologi dan itu bisa dimanfaatkan untuk apa saja termasukan melaksanakan syiar Islam. Mudah-mudahan kegiatan ini memberikan berkah bagi kehidupan karyawan Telkomsel dan memberikan manfaat bagi masyarakat umum,”pungkasnya.