Pagi ini ahad, 12 Januari 2020 bisa sowan KH Ahmad Muadz Thohir. Dalam sowan ini Penulis mendapat pencerahan tentang haibah Kiai Sahal Mahfudh. Otoritas keilmuan Kiai Sahal Mahfudh dalam Bidang fiqh Dan Ushul Fiqh menyatu dengan kedalaman tasawuf, baik teori maupun amaliahnya.
Otoritas fiqh Dan tasawuf ini melahirkan haibah (kewibawaan) yang muncul dari dalam, bukan rekayasa, benar-benar pancaran internal keilmuan Dan kejiwaan Kiai Sahal Mahfudh. Haibah ini di manapun Dan kapanpun muncul alami sehingga auranya bisa dirasakan.
Di antara momentum Nasional di mana otoritas Dan haibah Kiai Sahal tampak, baik yang disampaikan Kiai Muadz atau dari sumber yang lain adalah sebagai berikut:
Saat forum bahas bunga bank
Di tengah perdebatan banyak Ulama, Kiai Sahal menyampaikan gagasan untuk kembali kepada beberapa pendapat Ulama. Para Ulama terbagi tiga pendapat, antara Haram, halal, Dan syubhat. Warga NU bisa memilih Salah satu dari tiga pendapat ini. Akhirnya forum menerima gagasan ini.
Kawin Lari
Ini disampaikan Kiai Sahal saat Bahtsul Masail di Pemalang. Dalam buku Kiai Nyentrik karya Gus Dur, dikisahkan ketika masalah mauquf (dipending), maka Kiai Sahal mengutip teks panjang dalam kitab Qulyubi yang menjelaskan status kawin Lari yang dilihat dalam banyak perspektif. Para peserta setuju dengan pemikiran cemerlang Kiai Sahal ini.
Meredam Konflik
Saat konflik terbuka antara Gus Dur Dan KH Hasyim Muzadi di Muktamar Solo tahun 2004, Kiai Sahal mampu mendinginkan suasana. Beliau ketika keluar dari ruang transit menuju Aula tempat pemilihan Rais Am Dan Ketua Umum PBNU laksana matahari yang menerangi kegelapan sehingga suasana tenang Dan hikmat. Penulis menyaksikan langsung peristiwa ini.
Taat Aturan Organisasi
Saat Munas Kempek Cirebon tahun 2012, Kiai Sahal dalam pidato iftitahnya dengan tegas menyampaikan nilai strategis NU dalam kehidupan berbangsa. Beliau dalam acara ini mengingatkan secara tegas kepada Pengurus NU untuk taat aturan Organisasi Dan Tidak berbuat seenaknya supaya Organisasi berjalan tertib Dan sesuai aturan yang Ada. Penulis hadir langsung dalam momentum ini.
Kharismatik
Di sela-sela Munas Kempek ini, Ada sesi diskusi panel dengan para Menteri. Ketika disampaikan Rais Am Akan hadir, maka para peserta segera bergegas ingin melihat sosok Rais Am secara lebih dekat Dan pemikirannya. Meskipun mereka akhirnya kecewa karena pada sesi itu Kiai Sahal sebagai Rais Am Tidak rawuh bersama salah satu Menteri. Haibah Rais Am Jelas jauh di atas Menteri.
Beberapa fakta ini menunjukkan kuatnya haibah Kiai Sahal Mahfudh yang lahir dari otoritas keilmuan Dan kedalaman tasawufnya. Saat Kiai Sahal Datang maka semua orang yang hadir berdiri memberikan penghormatan secara alami. Ini adalah salah satu bukti haibah Kiai Sahal yang luar biasa.
Rais Am PBNU sebagai pemegang kebijakan tertinggi Organisasi NU haruslah sosok yang Punya otoritas keilmuan Dan kedalaman jiwa sehingga memunculkan haibah alami yang jauh dari rekayasa.
IA sosok yang konsisten memegang khittah NU yang jauh dari tarik menarik politik praktis. Pemikiran Dan jiwanya hanya untuk mengabdi kepada Agama, umat, Dan bangsa. Keberadaannya diterima semua kalangan. (RM)