Ulin Nuha
Penulis Kolom

Santri Pesantren Durotu Aswaja, Sekaran, Gungungpati, Kota Semarang. instagram: @ulinnuha_1

Waktu yang Dibutuhkan Khalifah Umar dan Putranya untuk Belajar al-Baqarah

1 A Albaqarah

Umat Islam tentunya sangat sepakat bahwa Al-Qur’an merupakan sumber pokok yurisprudensi agama Islam. Al-Qur’an yang merupakan pemberian wahyu dari Allah Swt kepada Nabi Muhammad saw merupakan mukjizat terbesar bagi beliau dari beberapa mukjizat yang diberikan oleh Allah Swt.

Bahkan Imam Zarkasyi (w. 794 H) dalam kitab karangan beliau yaitu al-Burhan fi ‘Ulumil Qur’an pada mukadimah kitab tersebut menjelaskan mengenai keistimewaan ilmu Al-Qur’an,

 واعلم انه ما من نوع من هذه الانواع الا ولو اراد الا نسان استقصاءه لاستفرغ عمره 

“Ketahuilah bahwa tidak ada jenis ilmu yang dibandingkan dari macam-macam ilmu (yang terkandung dalam al-Qur’an), jika ada seseorang yang ingin mempelajari jenis ilmu yang terkandung dalam Al-Qur’an secara mendalam, maka dia akan habis umurnya untuk mempelajari ilmu yang terkandung dalam Al-Qur’an.”

Mempelajari Al-Qur’an, lebih spesifiknya apa yang terkandung dalam Al-Qur’an membutuhkan waktu yang lama. Waktu yang dibutuhkan tidak cukup hanya berbulan-bulan, tapi bisa membutuhkan waktu bertahun-tahun.

Dalam kitab al-Jami’u li Ahkamil Qur’an lil Qurtubi karangan Imam Qurtubi menceritakan tentang lamanya waktu amirul mukminin Umar bin Khattab (w. 23 H)  memperdalam surat al-Baqarah. Beliau ketika hanya belajar surat al-Baqarah membutuhkan waktu sampai dua belas tahun,

تعلم عمر البقرة في اثنتي عشرة سنة, فلما ختمها, نحرجزورا

Baca juga:  Soal Toleransi Beragama, Indonesia Baik-Baik Saja

“Amirul mukminin Umar bin Khattab belajar surat al-Baqarah dalam waktu dua belas tahun, kemudian ketika beliau selesai belajar surat tersebut, beliau menyembelih hewan ternak (untuk syukuran).” 

Tidak hanya Umar bin Khattab saja yang sangat sabar dan telaten dalam belajar Al-Qur’an, putra beliau yaitu Abdullah bin Umar (w. 72 H) juga membutuhkan waktu yang lama untuk belajar surat al-Baqarah secara mendalam. Dalam kitab al-Muwatho karangan Imam Malik bin Annas yang merupakan pendiri mazhab maliki menceritakan bahwa Abdullah bin Umar belajar surat al-Baqarah sampai delapan tahun,

أن عبدالله بن عمر مكث على سورة البقرة ثماني سنين يتعلمها

“Sesungguhnya Abdullah bin Umar berhenti (membaca) pada surat al-Baqarah selama delapan tahun untuk mempelajarinya (secara mendalam).”

Apa yang dicontohkan oleh amirul mukminin Umar bin Khattab dan puteranya beliau yaitu Abdullah bin Umar memberikan pelajaran bagi kaum muslimin bahwa dalam belajar tidak boleh tergesa-gesa, harus telaten dan membutuhkan waktu yang lama.

Bagi yang pernah mengenyam pendidikan pesantren atau madrasah tentu tidak pernah asing dengan kitab nazam alala yang mana dalam kitab tersebut disebutkan bahwa seorang pencari ilmu harus memiliki lima komponen yang harus dipenuhi yaitu kecerdasan, ketekunan, kesabaran, petunjuk guru, serta waktu yang tidak sebentar.

Baca juga:  Dari Rumah Kembali ke Rumah: Sebuah Pengalaman Keluarga ASN

Apa yang menjadi tradisi ulama salaf patut dijadikan panduan bagi kita bahwa untuk belajar agama haruslah dari  ulama yang telah mempelajari Islam secara mendalam di tengah maraknya pendakwah-pendakwah yang hanya bermodalkan ilmu pas-pasan dan belajar agama tanpa proses yang lama. Sehingga apa yang mereka sampaikan terkadang membuat kegaduhan bagi umat, bukan sebaliknya membuat umat menjadi nyaman dan tentram. Wallahu a’lam.

Katalog Buku Alif.ID
Apa Reaksi Anda?
Bangga
4
Ingin Tahu
1
Senang
3
Terhibur
1
Terinspirasi
4
Terkejut
2
Lihat Komentar (0)

Komentari

Scroll To Top