Tiada kalimah yang pas untuk mengilustrasikan Najwa Shihab, kecuali judul cerita pendek sastrawan terkemuka Ahmad Tohari. Apa judul cerpen tersebut?
“Mata yang Enak Dipandang,” begitu bunyi judul cerpen karya Ahmad Tohari. Cerpen tersebut juga menjadi judul buku antologi cerpen Ahmad Tohari yang lain. Sampul buku berwarna kuning ceria dengan gambar mata serta alis yang dramatis.
Bola mata Najwa memang khas. Tidak ada mata seperti itu menjadi penyiar berita. Sehingga mafhumlah saat mata tersebut menjadi ‘komoditas’ bernama Mata Najwa, program Metro TV yang ditunggu-tunggu masyarakat,khususnya para fans Najwa Shihab.
Tapi bukan soal mata, program televisi, Metro TV yang ingin kusinggung, melainkan nama Najwa Shihab. Terkait nama Najwa Shihab, saya pernah ngetwit begini:
“Banyak bgt anak kecil perempuan bernama naila dan najwa. Sy kira, naila pengaruh dr sintetron. Dan najwa pengaruh dr @najwashihab.”
Cuwitan itu saya lontarkan April 2011. Saya tidak sempat menelusuri, apakah dia replay twitan saya atau tidak. Saya tidak senarsis itu..wkwkw..
Jika ingin mengetahui secera persis, perlu dicek lebih jauh memang, sejak kapan nama Najwa populer di negeri ini.
Tapi setidaknya, nama-nama seangkatan saya, dari mulai saya sekolah di Madrasah Ibtidaiyah di kampung tahun 80an, lalu SMP di tingkat kecamatan, hingga mesantren dan kuliah di mana santri dan mahasiswanya berasal dari pelbagai kota di Indonesia, tidak satupun teman menyandang nama Najwa.
Nama yang muncul segenerasi saya, antara lain ada Najmuddin, nama laki-laki yang berarti bintang agama. Atau Najmatul Millah nama perempuan yang bermakna bintang agama juga. nama-nama itu sekilas mirip Najwa, tapi berbeda, kata dan maknanya. Tapi nama-nama itu bagus di jamannya. Terkait kata ‘din’ dalam Najmuddin atau kata ‘millah’ dalam Najmatull Millah, perlu waktu sendiri untuk menulisnya, selain perlu buku Pak Quraish Shihab.
Nama Najwa Shihab banyak saya temui pada bayi yang lahiran tahun 2010an. Tahun-tahun, itu, jika tengok list nama-nama pasien di dokter anak, pasti ada bayi perempuan yang menyandang nama Najwa.
Tahun-tahun itu, jika kita baca daftar absen anak-anak TK, pasti ada murid perempuan bernama Najwa, dengan segala macam tambahan. Ia bisa di menjadi nama pertama, bisa menjadi nama kedua. Saking populernya nama itu, anak saya yang bernama Nawa saja sempat dipanggil Najwa.
Begitulah ketika masyarakat Indonesia kesengsem dengan idolanya. Mereka akan bercita-cita menamakan anak-anakanya dengan nama-nama idolanya.
Eh, apa sih arti Najwa? Cari sendiri ya. Saran saya sih tanya ulama. Begitu juga jika ingin nama anak kita dari tokoh sinetron, tanya ulama dulu. Sah saja kok nama anak kita dari tokoh sinetron. Gus Dur juga kasih nama anak pertamanya, Alissa, dari nama tokoh sebuah novel.