Sayidah Khadijah merupakan wanita cerdas karena memilih Baginda nabi sebagai suaminya. Sebagaimana dituturkan Mbah Maimoen, Allahu yarham, Khadijah telah mengamati tanda-tanda nubuwah dalam diri Muhammad. Dengan tanda yang ia baca dalam kitab samawi sebelumnya dan kejadian yang disaksikan Maisarah, ia memberanikan diri melamar putra dari Abdullah, Muhammad. sebelumnya ia telah mengatakan tidak akan menikah kecuali dengan nabi akhir zaman.
Khadijah menikah pada umur 40 tahun, sedangkan Muhammad berumur 25 tahun. Segalanya telah dicurahkan Khadijah untuk menemani dakwah kekasihnya. Baik dalam keadaan suka maupun duka ia selalu mendampingi beliau. Hingga pada umur 65 tahun ia dipanggil oleh Allah Swt, setelah 3 hari kematian paman beliau, Abu Thalib, sebagian riwayat mengatakan ia wafat 35 malam sebelum Abu Thalib.
Sayidah Khadijah adalah wanita mulia yang mempunyai jasa besar bagi perkembangan Islam. Di awal perjuangan nabi menyebarkan Islam, ia yang menjadi menopang dalam setiap dakwah beliau. Karenanya, Nabi mengalami kepedihan yang begitu dalam saat Istri tercinta harus pergi di awal Islam mulai dikenal. Akan tetapi, beliau tahu bahwa Allah telah menyiapkan hikmah besar di dalamnya.
Kemuliaan ini terbukti dengan adanya isyarah atau kabar gembira dari Allah bahwa ia akan dimasukkan ke surga. Beberapa sahabat telah mendapat khabar surga saat mereka masih hidup, dan dari perempuan adalah Khadijah binti Khuwailid. Imam Hakim meriwayatkan hadis dari Urwah, dari Aisyah bahwa Rasulullah Saw bersabda:
أُمِرْتُ اَنْ أُبَشِّرَ خَدِيْجَةَ بِبَيْتٍ فِی الْجَنَّةِ مِنْ قَصَبٍ
Artinya: Aku diperintah memberi khabar gembira Khadijah dengan (disiapkannya) rumah di surga (yang terbuat) dari qashab (Zabarjad dan Yaqut). HR. Hakim
Dalam riwayat lain Rasulullah Saw bersabda:
بَشِّرُوْا خَدِيْجَةَ بِبَيْتٍ فِی الْجَنَّةِ مِنْ قَصَبٍ لَا صَخَبَ فِيْهِ وَ لَا نَصَبَ
Artinya: Berikan khabar gembira kepada Khadijah dengan rumah di surga dari qashab (Zabarjad dan Yaqut), tanpa ada kebisingan di dalamnya dan tidak ada kepayahan.
Imam Baihaqi dalam kitab Dalail al-Baihaqi meriwayatkan hadis bahwa, malaikat jibril datang kepada Rasul, menitipkan salam dari Allah dan darinya untuk Khadijah. Ia mengabarkan terbangung rumah di surga untuk ummil mukminin. Abu Hurairah berkata:
“Malaikat Jibril kepada Nabi Saw. Dia berkata, “Wahai Rasulullah, Ini Khadijah membawakan lauk makanan atau minuman, ketika dia datang sampaikan salam dari Tuhannya dan dariku. Dan, berilah dia khabar gembira dengan rumah di surga dari qashab (Zabarjad dan Yaqut), tidak ada kebisingan dan kelelahan di dalamnya.”
Khabar Khadijah dibangunkan rumah di surga juga diutarakan oleh Aisyah, saat ia mengutarakan rasa cemburunya kepada istri pertama Baginda nabi:
“Aku tidak pernah cemburu sebagaimana cemburuku kepada Khadijah binti Khuwailid, karena aku mendengar Rasulullah selalu menuturnya. Dan, Rasulullah tidak menikahiku kecuali setelah tiga tahun ia meninggal. Sungguh Tuhan telah memerintahkan Rasul agar memberinya kabar gembira dengan rumah di surga yang terbuat dari qashab (Zabarjad dan Yaqut), la kepayahan kebisingan di dalamnya.” HR. Al-Bukhari. (RM)