Sedang Membaca
Ulama Banjar (143): Ir. H. Ahmad Gazali
Redaksi
Penulis Kolom

Redaksi Alif.ID - Berkeislaman dalam Kebudayaan

Ulama Banjar (143): Ir. H. Ahmad Gazali

Ir. H. Ahmad Gazali

(L. sekitar 1941)

Sebuah karya munomental yang membanggakan telah diwujudkan oleh urang Palimbangan ini. Dia adalah anak laki-laki dari H. Djumli dan Hj. Masamah. Karya monumental itu diberi nama “Qardhan Hasana” berlokasi di Banjarbaru. Qardhan Hasana adalah sebuah lembaga pendidikan yang mengelola pendidikan Islam terpadu, terdiri dari SD-IT, SMP-IT, dan SMA-IT yang bertujuan untuk mendidik kader-kader pemimpin Islami yang menguasai iptek berlandaskan imtak (iman dan taqwa) yang bermanfaat dan bertanggung jawab.

Karya monumental itu diwujudkannya dengan tekad dan kemauan yang kuat, keikhlasan dan pengorbanan yang tidak kecil. Dimulai pada tahun 1980, ia merelakan menjual tanah rumah dan hotel miliknya dan mengusahakan dana dari sana sini untuk membangun masjid dan beberapa gedung yang telah direncanakan.

Qardhan Hasan merupakan tabungan kebajikan untuk meraih ridho Allah, Ghazali yang pada tahun 1989-1999 pernah menjadi Direktori Industri Kimia-Departemen Perindustrian RI adalah alumnus Fakultas Teknik Jurusan Teknik Kimia UGM tahun 1965. Ia memperoleh banyak kesempatan melihat perkembangan dunia luar dan belajar dari kemajuan negeri lain seperti Singapura, Malysia, Thailand, Jepang, Korea, Jerman, Perancis, Belanda, Australia, dan Amerika Serikat.

Masyarakat Industri di Kalimantan Selatan tentu tidak dapat melupakan jasa Ghazali sebagai Kepala Kantor Wilayah Perindustrian/Kepala Dinas Perindustrian Kalimantan Selatan antara tahun 1971-1983. Pengembangan Industri kecil di Amuntai dan Negara yang telah dibidaninya berhasil memperluas kesempatan kerja dan meningkatkan dunia usaha. Penghargaan Satya Lencana Pembangunan (1986), Penghargaan Fak. Teknik-UGM (1992) dan Satya lencana karya satya 30 tahun (1997) merupakan bukti kesetiaan dan keberhasilan dalam melaksanakan tugas dan kewajibannya sebagai PNS.

Baca juga:  Epos Ajaran Kemanunggalan Islam di Nusantara (3): Syekh Abdul Muhyi, Martabat Tujuh, dan Penegasan Wujudiyah

Gazali sempat pula menjadi Kepala kantor Wilayah Departemen Perindustrian sekaligus dan Kepala Dinas Perindustrian Aceh. Dalam perantauannya itu, terdengar kabar sampai ke kampong halaman bahwa Gazali sering berkhotbah dan berceramah di negeri Serambi Mekah itu.

Gazali bersama isteri tercinta Hj. Erna Gazali kini dikaruniai tiga orang anak putera, yakni M. Eriza, ST., Muhammad Emil, ST., Muhammad Erfan, BA dan dua orang puteri Ehda Fauzana, SE., Etya Amalia, SH. Murah senyum, tegas, ulet, tawakkal itulah ciri yang mudah dibaca dari sosok anak banua ini. Kiprahnya berawal dari Brigade Pelajar Kalimantan dan kemudian terpilih menjadi Ketua HMI Komisariat FT-FIPA UGM (1960-1965). Dia sempat menjadi ketua MUI Bidang ekonomi di Propinsi Kalimantan Selatan (2003-2006).

Di tengah kesibukannya yang cukup padat, Gazali masih sempat membuat karya tulis diantaranya “Menuju Masyarakat Industri yang Islami” dan “Mencerahkan Hati (SQ)” sebagai Dasar Mencedaskan Akal (IQ) dan Mengendalikan Emosi (EQ)” telah dicetak dan diterbitkan dalam bentuk buku dan sedang diedit Membumikan Disiplin-disiplin shalat dalam Kehidupan Sehari-hari. Kini Gazali dalam Kapasitasnya sebagai Ketua Yayasan “Qardhan Hasana” berusaha untuk menyempurnakan pembangunan dan Pengelolaan Qardhan Hasana.

Sumber Naskah: Tim Penulis LP2M UIN Antasari Banjarmasin dan MUI Provinsi Kalimantan Selatan.

Baca juga:  Wawancara dengan Pak AR 37 Tahun Silam: Dari Asas Tunggal, Regenerasi hingga Tajdid 1918 

 

Katalog Buku Alif.ID
Apa Reaksi Anda?
Bangga
1
Ingin Tahu
0
Senang
0
Terhibur
0
Terinspirasi
0
Terkejut
0
Lihat Komentar (0)

Komentari

Scroll To Top