Sedang Membaca
Ma’had Aly Nurul Jadid Gelar Demonstrasi I’lan Baca Kitab, Begini Sambutan Gus Fayyad
Redaksi
Penulis Kolom

Redaksi Alif.ID - Berkeislaman dalam Kebudayaan

Ma’had Aly Nurul Jadid Gelar Demonstrasi I’lan Baca Kitab, Begini Sambutan Gus Fayyad

Ma'had Aly Nurul Jadid Gelar Demonstrasi I'lan Baca Kitab, Begini Sambutan Gus Fayyad

Pada Sabtu (22/02), Ma’had Aly Nurul Jadid menggelar acara demonstrasi i’lan bagi mahasantri pra-Ma’had Aly. Para mahasantri menunjukkan kemampuan membaca kitab Fathul Qorib beserta teori nahwu-shorof dan pemahamannya di depan para masyayikh, wali santri, dan tamu undangan.

Sebelum pelaksanaan demonstrasi tersebut, K. Muhammad Al-Fayyad, selaku Mudir Ma’had Aly Nurul Jadid, memberikan sambutan. Gus Fayyad menekankan bahwa i’lan bukanlah ajang pamer, melainkan sebagai bentuk rasa syukur atas nikmat yang telah diperoleh.

Lebih lanjut, Gus Fayyad mengingatkan bahwa acara i’lan ini juga merupakan bentuk tahaddus bin ni’mah, yaitu doa barokah. Oleh karena itu, kita harus menyikapi acara ini dengan penuh rasa syukur dan doa.

Gus Fayyad juga menekankan bahwa i’lan ini bukanlah parameter untuk menjadi tolak ukur keilmuan seseorang. Mahasantri masih dalam proses belajar dan mengembangkan diri, sehingga tidak ada yang bisa dinilai sebagai “lebih baik” atau “lebih buruk”.

Dalam konteks ini, Gus Fayyad mengingatkan pentingnya mudzakarah, yaitu proses belajar dan menguji diri sendiri. Mudzakarah bisa terealisasi dalam berbagai bentuk, seperti sering menguji dalam belajarnya.

Gus Fayyad juga menyebut kitab tentang bermusyawarah, seperti kitab “Adabul Jidal wal Munadzarah”, sebagai bentuk menekankan pentingnya musyawarah dan diskusi dalam proses belajar. Dengan demikian, kita bisa memperoleh ilmu yang lebih luas dan mendalam.

Baca juga:  Breaking News: Inilah Anggota Kabinet Jokowi yang Positif Korona

Dalam penutup, Gus Fayyad mengingatkan bahwa ada dua karakter santri yang penting, yaitu hafalan dan mudzakarah. Dasar ilmu menurut Imam Al-Ghazali adalah bil manqul dan bil ma’qul, yaitu ilmu yang diperoleh melalui penukilan dan secara nalar rasional.

Gus Fayyad juga mengingatkan bahwa tidak ada mahasantri yang bodoh, melainkan ada yang tidak belajar atau tidak mau belajar. Oleh karena itu, kita harus terus berusaha dan berdoa agar bisa menjadi lebih baik.

Terakhir, Gus Fayyad mengingatkan pentingnya mengantisipasi “virus malas” yang bisa menghambat proses belajar dan mengembangkan diri. Dengan demikian, kita bisa menjadi lebih baik dan lebih sukses dalam menjalani hidup ini.

Sebanyak 20 mahasantri melaksanakan proses demonstrasi dengan relatif lancar. Setelah agenda tersebut, acara kemudian dilanjutkan dengan pemberian penghargaan kepada peserta i’lan terbaik dan pembacaan doa. Acara usai sekitar pukul 23.00 WIB.

Katalog Buku Alif.ID
Apa Reaksi Anda?
Bangga
0
Ingin Tahu
0
Senang
0
Terhibur
0
Terinspirasi
0
Terkejut
0
Scroll To Top