Sedang Membaca
Humor Gus Dur: TK Abdurrahman Wahid
Redaksi
Penulis Kolom

Redaksi Alif.ID - Berkeislaman dalam Kebudayaan

Humor Gus Dur: TK Abdurrahman Wahid

Gus Dur merupakan sosok yang sangat mencintai ilmu dan pendidikan, termasuk pesantren dan sekolah umum. Makanya beliau sangat memperhatikan mutu pendidkan di negeri ini, mulai dari tingkat ibtida’iyyah sampai perguruan tinggi, negeri maupun swasta. Termasuk sekolah-sekolah yang dibuat dan dikelola warga NU, baik dalam lingkungan Lembaga Pendidikan Ma’arif NU, atau di luarnya.

Maka Gus Dur pun suka membuat guyon soal nama-nama sekolah NU yang menggunakan nama para tokoh sentral jam’iyyah ini. Beliau merasa sayang kalau nama-nama besar yang dipasang ternyata tidak sesuai dengan mutu sekolah atau Universitasnya. Suatu saat, saya dan beberapa teman sedang ngobrol dengan Gus Dur di ponpes As-Shiddiqiyah milik KH. Nur Muhammad Iskandar di Kedoya, Jakarta Barat. Entah bagaimana soal sekolah-sekolah milik NU juga disinggung. Salah seorang tanya kepada Gus Dur:

“Gus, nanti nama panjenengan boleh enggak untuk nama sekolah atau universitas?”

” Ah, nama saya paling untuk TK saja..” Jawab Gus Dur sambil tertawa.

“Kenapa, Gus?” si orang ini tanya lagi.

“Tanya aja ke Pak Ghofar (Rahman) ini. Dia kan Ketua PP Ma’arif NU.” Kata Gus Dur, masih sambil senyam senyum. “Ayo, Pak Ghofar, kasih tahu dia…”

“Hehehe…” Kata Pak Ghofar sebelum melanjutkan. “Kata Gus Dur, kalau nama Universitas, itu sudah jadi milik Mbah Hasyim, makanya ada UNHAS (Universitas Hasyim Asy’ari), seperti yang di Jombang itu. Kalau untuk SMA dan ‘Aliyah sudah jadi milik Kyai Wahid Hasyim (makanya banyak SMA Wahid Hasyim). Kalau SMP dan Tsanawiyah pakai nama Mbah Bisri atau Mbah Wahab (misalnya sekolah Tsanawiyah Bisri Syansuri atau Mu’allimat Wahab Chasbullah). Kalau Pak Ud nanti wafat, nama KH Yusuf Hasyim (Paman GD) dipakai untuk SD. Nah, kan Gus Dur nanti hanya kebagian TK, TK Abdurrahman Wahid, hehehe….” Gus Dur dan semua orang ketawa ngakak.

Baca juga:  Abu Nawas Mengaku Paling Kaya dari Tuhan

Gus Dur lalu menyambung :”Kasihan nama-nama beliau yang begitu besar kita pasang tapi universitasnya ternyata cuma untuk tombo pengen saja, alias UTP. Mestinya kalau membawa nama besar, harus mutunya sama besarnya.”

Bagi Gus Dur, tidak penting benar NU punya banyak sekolah atau Universitas, selama belum bisa menunjukkan kualitas. Itulah sebabnya salah satu cita-cita Gus Dur adalah membangun sebuah Universitas NU yang berkualitas Internasional di Jakarta.

Ketika beliau menjadi Presiden, sudah direncanakan akan mewujudkan cita-cita tersebut dengan mengajak para pakar dan ilmuwan baik NU maupun non NU. Sayang sekali sampai sekarang belum terwujud. Jangan sampai Universitas Abdurrahman Wahid yang dibangun nanti nasibnya sama dengan puluhan UTP yang dikritik Gus Dur semasa masih sugeng. (RM)

 

(Sumber: Buku Gus Durku Gus Dur Anda Gus Dur Kita, Penulis Muhammad AS Hikam, Penerbit Yrama Widya, 2013)

Katalog Buku Alif.ID
Apa Reaksi Anda?
Bangga
0
Ingin Tahu
0
Senang
0
Terhibur
1
Terinspirasi
0
Terkejut
0
Lihat Komentar (0)

Komentari

Scroll To Top