Sudah lama kalangan dekat Gus Dur mengenalnya sebagai orang yang keras kepala. Apa yang ia yakini pasti akan dilakukannya, tak peduli setajam apapun masyarakat mengkritiknya. Teguh pendirian, ungkapan lebih positifnya.
Pernah, tutur Jaya Suprana, Gus Dur menunjukkan cincin bermata zamarud kepadanya. Jaya, pakar “kelirumolog” yang sudah lama berteman baik dengannya, tahu bahwa Gus Dur kurang suka pada batu-batuan seperti itu. Namun toh Gus Dur tetap mengenakan cincin pemberian orang itu.
Menurut Jaya, Gus Dur mau memakai cincin tadi sekedar ingin menghormati si pemberi, sebab dia sebenarnya tak terlalu menyukainya. Tapi mengapa Gus Dur tak suka pada batu-batuan?
Jaya Suprana tahu jawabannya: “Ya mana mungkin Gus Dur mengoleksi batu. Wong kepala Gus Dur saja sudah seperti batu.”
Gus Dur mendapat jawaban bakul jamu itu hanya ketawa, padahal terdengar cukup kasar. (Sumber: Ger-Geran Bersama Gus Dur, Penyunting Hamid Basyaib dan Fajar W. Hermawan, Pustaka Alvabet, 2010)