Sedang Membaca
Humor Santri: Penjelasan Suka yang Melenceng

Pengelola laman cerita: hikayatun.com.

Humor Santri: Penjelasan Suka yang Melenceng

Humor Nu Online 1651021055

Kendatipun ada sedikit unek-unek dalam benak, kelegaan terpancar cukup terang di wajah Ihsan sembari berjalan menuju rumah Suka.

Kegiatan Haflah Akhirussanah Madrasah Diniyah di kampungnya beberapa hari lalu, alhamdulillah, lancar terselenggara. Sesekali, masih terbayang dalam benaknnya keceriaan bocah-bocah santri didiknya serempak menyenadungkan nadzom Alala Tanalul Ilma dilanjutkan hafalan suratan pendek di panggung, juga semangat dan kebersamaan ibu-ibu muslimat menyedekahkan pacitan—snack—sebagai satu dari sekian faktor suksesnya suatu acara.

Memang, karena keterbatasan anggaran, dokumentasi acara yang semula direncanakan menyerahkannya pada fotografer ter-cancel untuk kemudian, sebagai ketua panitia, ia memutuskan untuk mendokumentasikannya sendiri dengan sebuah kamera hasil meminjam pada seorang temannya. Inilah yang melatari Ihsan, di pagi yang cerah ini, mendatangi sohib kentalnya.

Setelah uluk salam dibalas salam, Ihsan dipersilakan masuk oleh Suka ke dalam balai rumah yang sekaligus ia gunakan sebagai tempat usaha dengan nama sebagaimana namanya yang terpampang cukup besar pada papan bercat hitam di tembok teras dengan tulisan kuning tampak menyala: Percetakaan Suka. Kemudian, Suka bergegas ke belakang untuk membuat kopi kesukaan mereka: kopi tanpa gula.

Selanjutnya, sembari duduk—sesekali menyeruput kopi—Ihsan mula-mula mengatakan bahwa maksud kedatangannya untuk mencetak foto pada Suka. Namun persoalannya, demikian Ihsan membeberkan, sebagian hasil jepretan panitia kemarin kurang jelas gambarnya.

Baca juga:  Humor Gus Dur: Tengah Malam Tertawa di Rumah Kiai Sahal

Kemudian, ia meminta masukan atau barangkali Suka—sebagai tukang cetak—punya cara mengatasinya. Dan, karena sedari tadi Suka tampak menyimak dengan saksama—biasanya Suka mendengarkan orang ngomong sementara pandangan lebih sering mengarah ke tangannya yang lanyah mengelus-elus layar hape—maka wajar apabila Ihsan menduga bahwa ia akan mendapat solusi dari temannya.

Namun, sungguh melenceng jauh dari dugaan Ihsan—juga dugaan sampean—, dengan wajah tampak serius Suka merespons, “Bagaimana kalau di bagian bawah foto diberi penjelasan?”

Katalog Buku Alif.ID
Apa Reaksi Anda?
Bangga
0
Ingin Tahu
0
Senang
0
Terhibur
1
Terinspirasi
0
Terkejut
0
Lihat Komentar (0)

Komentari

Scroll To Top