Sedang Membaca
Tafsir Udkhulu fis Silmi Kaafah
Husein Muhammad
Penulis Kolom

Pencinta kajian-kajian keislaman, utamanya di bidang ilmu fikih, tema-tema keperempuanan, dan ilmu tasawuf. Menulis beberapa buku, aktif di pelbagai forum kajian, baik nasional ataupun internasional. Tinggal di Pesantren Darut Tauhid, Cirebon, Jawa Barat

Tafsir Udkhulu fis Silmi Kaafah

Ada satu ayat suci Alquran yang belakangan sangat populer dan terus disosialisasikan dengan penuh semangat oleh sebagian umat adalah:

يا ايها الذين امنوا ادخلوا فى السلم كافة. ولا تتبعوا خطوات الشيطان انه لكم عدو مبين

Banyak ahlu tafsir menerjemahkan dan menafsirkan begini :

“Hai orang-orang yang beriman, masuklah kalian ke dalam agama Islam secara ‘kaffah’ (menyeluruh/total). Janganlah kalian mengikuti langkah-langkah setan. Sesungguhnya setan itu musuh nyata kalian.”

Kata “as-Silm” di situ dimaknai sebagai “Islam”.

Imam Ibnu Katsir mengutip penafsiran dari Ibnu ‘Abbas, Mujahid, Thawus, adh-Dhahhak, ‘Ikrimah, Qatadah, as-Sudi dan Ibnu Zaid bahwa arti “as-Silmi” adalah Islam. Sementara, Adh-Dhahhak, Ibnu ‘Abbas, Abu al-‘Aliyah dan ar-Rabi’ Ibnu Anas menafsirkan kata (السلم) dengan keta’atan (الطاعة).

Fakhruddin ar-Razi, penafsir besar, mengkritik tafsir ini (masuk Islam). Ini menurutnya problematik, karena orang-orang yang beriman itu adalah orang-orang Islam. Wong sudah beriman kok disuruh masuk Islam.
Ini tidak boleh terjadi. Maka perlu dicari tafsir lain. Kata ar-Razi:

في الآية إشكال ، وهو أن كثيرا من المفسرين حملوا السلم على الإسلام ، فيصير تقدير الآية : يا أيها الذين آمنوا ادخلوا في الإسلام ، والإيمان هو الإسلام ، ومعلوم أن ذلك غير جائز ، ولأجل هذا السؤال ذكر المفسرون وجوها في تأويل هذه الآية

Baca juga:  Science Diplomacy, Nahdlatul Ulama dan Prioritas Riset Nasional

Ia lalu memaknai kata “as-Silmi” sebagai “as-Sulh” (damai) dan “tarkul muharabah” (meninggalkan/menghentikan perang).

Maka, jika begitu, ayat itu bermakna:

“Hai orang-orang yang beriman. Masuklah/bergabunglah ke dalam proses perdamaian secara total, dan tinggalkan/hentikan perang.”

Meski tidak populer, tetapi aku kira tafsiran atau penjelasan ini sangat menarik dan sesuai dengan visi Islam, sebagai agama damai dan yang selalu menyerukan perdamaian.

Ketika Nabi ditanya siapakah muslim itu? Beliau menjawab :

المسلم من سلم المسلمون من لسانه ويده

“Muslim adalah orang yang kehadirannya membuat orang-orang di sekitarnya merasa damai, tak terganggu oleh kekerasan ucapan dan tangannya.”

Dalam hadis lain disebutkan:

“Seorang beriman (mukmin) ialah orang kehadirannya membuat orang-orang disekitarnya merasa aman-nyaman”.

Katalog Buku Alif.ID
Apa Reaksi Anda?
Bangga
0
Ingin Tahu
0
Senang
2
Terhibur
2
Terinspirasi
2
Terkejut
0
Lihat Komentar (0)

Komentari

Scroll To Top