Sedang Membaca
Kenangan Haji: Saya Berangkat dari Indonesia, Suami dari Irlandia
Diana Jirjis
Penulis Kolom

Studi di bidang kimia. Tinggal di Pesantren Krapyak Jogjakarta

Kenangan Haji: Saya Berangkat dari Indonesia, Suami dari Irlandia

Fb Img 1596176682733

Menyaksikan Arafah kemarin sepi, menyaksikan Kakbah hari ini terbatas, memang memunculkan suasana asing dan perasaan yang musykil, bingung, dan sekaligus haru.

Tak mengherankan sejak kemarin banyak unggahan foto ataupun kalimat-kalimat yang mengekspresikan rasa yang campur aduk itu, saya pun tak terkecuali. Terlebih, saya punya pengalaman berhaji dengan suami yang sebentar bertemu di Arafah.

Kami tidak punya banyak foto haji dan bahkan sepertinya hanya ini foto haji kami yang beneran berdua. Selembar foto yang tampak ‘heroik’. Pengalaman kami berhaji memang unik.

Saya berangkat dari Indonesia, bersama KBIH Al Barokah pimpinan allahuyarham KH Rosim Al Fatih. Sementara suami Mas Widy Widyawan berangkat bersama rombongan dari Irlandia. Saya datang njujug di Mekkah, sedangkan mas Widy datangnya di Madinah dulu.

Rencananya rombongan Mas Widy akan ke Mekkah sehari sebelum Wuquf. Jadi kami janjian untuk ketemu di Masjidil Haram. Eh ndilalah sopir bus rombongan suami tidak datang, dan sungguh tidak mudah mencari gantinya dalam kondisi seperti itu.

Hingga Maghrib rombongan Mas Widy belum juga berangkat dari Madinah, padahal rombongan saya sudah mau menuju Arafah.

Semalaman di tenda Arafah rasanya sedih pengen nangis. Kebayang kalau di Arafah akan sulit utk ketemuan. Akhirnya kami pasrah, mengikhlaskan jika memang tidak dapat rejeki bisa haji bersama.

Baca juga:  Kenangan di Gereja Marsarkis Iran

Pagi harinya saya dan teman-teman sedang ngobrol di luar tenda. Tetiba saya mendengar ada orang bertanya, “Rombongannya Pak Kiai Rosim di mana ya?”

Suara itu rasanya sangat saya kenal. Saya menoleh ke arah suara. “Masya Allah! Ternyata itu beneran Mas Widy,” saya girang bukan kepalang.

Mas Widy cerita rombongannya terdiri dari tiga bis. Dua bis sudah sampai di maktabnya di Arafah. Qodarullah, bisa yang ditumpangi mas Widy muter-muter sampai tiga kali keliling Arafah, tidak juga menemukan maktab Eropa.

Kemudian Mas Widy melihat ada bendera merah putih berkibar. Mas Widy minta diturunkan di maktab Indonesia, pamit berpisah dengan rombongannya dan dengan PD mencari maktab saya berbekal informasi nomer maktab saya.

Alhamdulillah, setelah setahun terpisah, kami dipertemukan kembali di Arafah. Maturnuwun Gusti Allah, kami diberi kesempatan berhaji bersama.

Akhirnya setelah lima hari bersama-sama menyelesaikan seluruh rangkaian haji, kami harus berpisah lagi. Saya berangkat ke Madinah dan lanjut pulang ke Indonesia, sedangkan mas Widy balik ke Irlandia. Mas Widy, terimakasih sudah mengijinkanku berangkat haji sendiri. Maturnuwun sudah memutuskan berangkat haji lagi untuk menemaniku. Tengkiyu sudah mencariku sampe ketemu di Arafah

Rasanya campur aduk, antara sedih, gak rela campur lega, bahagia. Semoga Allah menganugerahi kami haji yang mabrur.

Katalog Buku Alif.ID
Apa Reaksi Anda?
Bangga
0
Ingin Tahu
0
Senang
3
Terhibur
0
Terinspirasi
2
Terkejut
0
Scroll To Top