Sebuah kisah dalam kitab Nudlatul Jullas fi Nawadir Abi Nuwwas menyebutkan Abu Nawas dan teman-temannya sedang duduk-duduk santai di sebuah gubug tua yang reot. Di saat mereka sedang asyik ngobrol, angin kencang berhembus sehingga membuat gubug bergoyang-goyang dan mengeluarkan suara gesekan antar kayu.
“Itu suara apa ya?” tanya Abu Nawas sambil menatap ke arah atap gubug.
“Santai, Kang. Itu suara zikir gubug.” jawab salah satu teman Abu Nawas.
Ketika angin kembali datang, suara itu terdengar lagi. Semakin kencang angin, semakin keras suara yang dikeluarkan.
Abu Nawas semakin khawatir dengan suara itu. Dia pun melompat dari gubug dan lari menjauhinya.
“Loh Kang Abu Nawas mau kemana?” tanya salah satu teman.
“Maaf ya teman-teman. Saya mau pergi dulu. Saya khawatir kalau atap gubug itu semakin khusyuk berzikir lalu sujud. Kalau saya masih di gubug itu, bisa-bisa saya jadi ikut sujud.”