Berdakwah bisa dilakukan dengan menggunakan berbagai macam metode atau cara. Salah satu instrumen yang bisa dipakai sebagai media dakwah adalah kesenian musik. Tak dapat dipungkiri lagi bahwa seni musik merupakan media yang kerap dipakai untuk menyampaikan pesan dakwah kepada umat. Bahkan dahulu saat walisongo menyampaikan ajaran Islam di tanah jawa pun, salah satu media yang digunakan adalah seni musik, yakni seni musik gamelan yang dilakukan oleh Sunan Bonang dan lagu-lagu jawa oleh Sunan Kalijaga.
Seiring berjalannya waktu, metode berdakwah melalui tembang atau lagu kemudian juga diterapkan oleh beberapa aktor penyanyi di Indonesia. Salah satunya adalah grup qasidah yang namanya pernah begitu harum di belantika musik tanah air, yaitu Nasida Ria. Grup kasidah modern yang didirikan tahun 1975 ini pernah begitu booming khususnya pada tahun 1980-an dan 1990-an. Bahkan hingga kini grup qasidah legendaris ini masih eksis, walaupun mungkin sudah tidak sepopuler dulu lagi.
Meskipun begitu, lagu-lagu qasidah yang dibawakan oleh para penyanyi perempuan asal Semarang ini masih bisa dinikmati oleh sejumlah kalangan. Bahkan saya sendiri yang tidak begitu mengenal musik qasidah, akhir-akhir ini sering mendengarkan lagu-lagunya Nasida Ria lewat youtube. Berdasarkan data dari wikipedia, Nasida Ria telah mengeluarkan lebih dari 350 lagi sepanjang karirnya. Lagu-lagunya kebanyakan bernuansa Islami dan tentu saja ada pesan moral di dalamnya.
Tidak hanya membawa pesan moral agama, namun Nasida Ria juga bicara tentang kemanusiaan, lingkungan, dan termasuk bahaya teknologi nuklir yang saat itu belum banyak dipahami masyarakat. Lagu-lagu Nasida Ria yang cukup populer diantaranya adalah berjudul Perdamaian, Munafik, Tahun 2000, Anakku, Kota Santri, Nabi Muhammad Mataharinya Dunia, Jasa Ibu, Dimana-mana ada Dosa dan Mutiara Kehidupan.
Banyak pesan moral yang terkandung dalam setiap lirik lagu Nasida Ria. Misal lagu yang berjudul ‘Jasa Ibu’. Lagu ini ingin menyampaikan pesan kepada setiap insan bahwa jasa Ibu pada manusia sangatlah berharga. Dari mulai mengandung, melahirkan sampai membesarkannya. Maka sudah sepantasnya manusia untuk menghormati ibunya.
Manusia harus menghormat ibunya
Jangan sakiti badan maupun hatinya
Ingat, surga di bawah telapak kaki ibunda
Perintah untuk menghormati Ibu dan tidak menyakitinya bahkan sudah diterangkan dalam hadits Nabi Muhammad SAW yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah, bahwa ada seorang pria datang kepada Rasulullah. Pria itu bertanya, “Wahai Rasulullah, siapakah orang yang paling berhak aku perlakukan dengan baik?”
Rasulullah SAW menjawab “Ibumu.”
Pria itu kembali bertanya “Lalu siapa lagi?”
Rasulullah menjawab “Ibumu.”
Ketiga kalinya, ia masih bertanya “Siapa lagi?”
Rasulullah kembali menjawab “Ibumu.”
Baru yang keempat kali setelah pria itu bertanya, Rasulullah menjawab “Ayahmu.”
Hal tersebut berarti manusia haruslah benar-benar menghormati sosok Ibu yang telah melahirkan serta merawatnya tanpa pamrih.
Lagu berikutnya yang memiliki pesan kehidupan adalah lagu berjudul ‘Pergi Mengaji’. Lagu ini menyampaikan pesan kepada orang muslim supaya selalu menjadikan Al-quran sebagai bacaan sehari-harinya, serta mengamalkan ajaran-ajaran yang terkandung dalam kitab suci tersebut. Beginilah kira-kira bagian liriknya.
Marilah kawan mari bersama
tingkatkan mengaji kitab Al-Qur’an
wajib dimengerti dan diamalkan
karena Al-Qur’an untuk pedoman
menuju hidup penuh bahagia
Dengan mendekatkan diri kepada Al-Quran (membaca dan memahami serta mengamalkan ajarannya) itu merupakan sebuah kunci hidup bahagia. Sebab, hakikat Al-quran memang diturunkan sebagai pedoman atau petunjuk bagi manusia. Fungsi Al-Quran adalah untuk mengatur bagaimana menjalin hubungan baik dengan orang lain, berdagang, zakat, mengatur warisan, dan masih banyak lagi.
Kemudian lagu berjudul ‘Dimana-mana ada Dosa’ juga mempunyai pesan moral yang sangat mendalam di dalam liriknya. Lagu ini menceritakan bahwa manusia, sebagai makhluk yang lemah, pasti tak luput dari segala dosa. Setiap insan pasti pernah berbuat dosa, baik dosa kecil maupun dosa besar. Bahkan orang yang bertakwa sekalipun pasti tidak terlepas dari yang namanya dosa. Kendati begitu, Allah SWT akan memaafkan setiap hambanya yang serius bertaubat. Sebagaimana firman Allah SWT surat Az-Zumar ayat 53.
قُلْ يَٰعِبَادِىَ ٱلَّذِينَ أَسْرَفُوا۟ عَلَىٰٓ أَنفُسِهِمْ لَا تَقْنَطُوا۟ مِن رَّحْمَةِ ٱللَّهِ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ يَغْفِرُ ٱلذُّنُوبَ جَمِيعًا ۚ إِنَّهُۥ هُوَ ٱلْغَفُورُ ٱلرَّحِيمُ
Katakanlah: “Hai hamba-hamba-Ku yang malampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dialah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”
Allah SWT merupakan dzat yang maha pengampun lagi maha penyayang. Allah akan membuka pintu maaf jika ada hambanya yang benar-benar mau bertaubat. Secara Syar’i, taubat adalah meninggalkan dosa karena takut pada Allah, menganggapnya buruk, menyesali perbuatan maksiatnya, bertekad kuat untuk tidak mengulanginya, dan memperbaiki apa yang mungkin bisa diperbaiki kembali dari amalnya.
Selain pesan moral agama, Nasida Ria juga bicara tentang pentingnya menjaga hubungan baik antar sesama manusia lewat tembang karya KH Bukhori Masruri berjudul ‘Perdamaian’ yang pada era 80-an menurut beberapa cerita orang tua lagu ini sangat terkenal.
Lagu Perdamaian bicara soal perang yang menggebu-gebu. Berlatar belakang perang dingin, lagu itu hendak mengantarkan pesan-pesan damai bagi semua golongan. Sebagaimana Islam sendiri merupakan agama yang mengajarkan umatnya untuk cinta damai atau senantiasa memperjuangkan perdamaian, bukan peperangan atau konflik dan kekacauan.
Selain empat judul lagu yang penulis sebutkan diatas, masih banyak lagi karya Nasida Ria yang juga mengandung pesan-pesan moral yang berguna bagi kehidupan manusia. Seperti lagu yang berjudul ‘Usaha dan Doa’ yang menyampaikan pesan kepada manusia bahwa usaha dan doa merupakan dua hal yang tidak bisa dipisahkan. Keduanya harus berjalan beriringan. Kalau ingin sukses maka ya harus berdoa dan disertai dengan usaha atau kerja keras.
Pada intinya apa yang terdapat dalam setiap bait/lirik lagu Nasida Ria memiliki pesan-pesan yang bermanfaat bagi manusia dalam menjalani kehidupannya. Manusia diingatkan lewat sebuah lagu untuk senantiasa mengingat Allah, senantiasa berbuat baik kepada orang lain, dan lain-lain. Harapannya dengan lagu-lagu tersebut, orang-orang yang mendengarkannya akan tergugah hati dan pikirannya untuk menjalani proses kehidupan yang lebih berarti, kehidupan yang lebih berwarna dan tentu saja kehidupan yang diberkahi oleh Allah SWT.