Selain kagum pada kegigihan dan keteguhan Sulaksiwaraksa, Gus Dur juga menyimpan cerita lain tentang biksu dari Thailand ini. Suatu kali, cerita Gus Dur, Sulak diundang berkunjung ke Jakarta.
Berhubung ia tamu penting dan pendeta yang sangat disegani, pihak pengundang menyuruh dua orang menjemputnya di bandara. Satu penjemput menunggu di pintu sebelah kanan dan satunya di pintu sebelah kiri.
Rupanya Pak Sulak tidak lewat di kedua pintu itu. Setelah menunggu agak lama dan merasa tak ada yang menjemput, akhirnya Sulak naik taksi langsung ke rumah Gus Dur di Ciganjur.
Mendapati Sulak datang seorang diri ke rumanya, Gus Dur pun heran.
“Loh, kok enggak ada yang menjemput Anda?” tanya Gus Dur.
“Ya, saya sudah menunggu lama sekali enggak ada yang menjemput, akhirnya saya naik taksi saja langsung ke sini,” jawab Sulak.
Tak lama kemudian seorang pemuda Budha menelon ke rumah Gus Dur, menyatakan kebingungannya. “Pak Gus Dur, saya sudah lama menunggu Guru Sulak, tapi enggak ada,” katanya.
“Itulah contoh lucunya Sulak, masak dijemput kok enggak tahu. Padahal tinggal tanya kan bisa.”
(Sumber: Ger-Geran Bersama Gus Dur, Penyunting Hamid Basyaib dan Fajar W. Hermawan, Pustaka Alvabet, 2010)