Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama KH Yahya Cholil Staquf beserta (plt) Bupati Penajam Paser Utara, Hamdan Pongrewa, menandatangani Piagam Pencanangan Kantor PBNU di Ibu Kota Negara Nusantara, Minggu (30/1/2022) di PP Syaikhona Kholil, Sepaku, Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur. Turut hadir dalam acara tersebut Sekjen PBNU Saifullah Yusuf, Bendahara Umum PBNU Mardani Maming, beberapa pengurus PBNU, dan Ketua PCNU Penajam Paser Utara Muhammad Syamsul Hadi.
Acara pencanangan tersebut digelar bersamaan dengan istighosah dan doa bersama yang dipimpin oleh pengasuh PP Syaikhona Kholil, KH Ali Kholil. Acara yang dipandu oleh Wulan Sari Aliyatus Sholikhah dari NU TV dan qori oleh Supian Hilmi tersebut diikuti ratusan jamaah yang memang baru pertama kali bertatap muka dengan Gus Yahya, sapaan KH Yahya Cholil Staquf.
Syamsul Hadi mengatakan bahwa peserta istighosah seharusnya dibatasi hanya 200 orang saja. Namun, ia tidak kuasa membendung antusiasme jamaah dan para santri untuk datang dan berdoa bersama. Semoga doa dari ratusan jamaah dapat diijabah Allah Swt. Amin.
Antusiasme jamaah itu wajar, lantaran kedatangan Gus Yahya ke PPU adalah yang pertama kali sejak 2004 atau 17 tahun lalu. “Dulu Gus Yagya pernah ke sini pada saat saya tidak punya bantal. Saat itu kami belum bisa menjamu dengan memadai,” kata Syamsul Hadi.
Gus Yahya mengatakan, ia sangat bahagia dan terharu dapat datang lagi ke PPU setelah 17 tahun. Ia berharap Kantor PBNU dapat dibangun juga di ibu kota baru. “Sebelum ibukota jadi padat, PBNU mohon izin untuk ikut menempati ibukota. Setelah ini silakan Pak Bupati menyiapkannya. Kebetulan memang sudah ada pembicaraan mengenai hal itu,” kata Gus Yahya.
Seorang hadirin menyentil sambutan Pak Bupati, mengenai ketersediaan tanah dan lokasinya. “Soal tanah dan hal-hal lain untuk membangun kantor PBNU, pasti bisa dibicarakan,” kata Hamdan.
Seusai istighosah, acara ditutup dengan santap bersama dengan menu ikan bakar, lele goreng, sambal pecak terong, dan lain-lain yang semuanya lezat.