Assalamualaikum Warahmatullahi wabarakaatuh.
Pada Sajian Khusus edisi ke-59 ini, kami memutuskan untuk memuat kajian yang sangat menarik mengenai Al-Qur’an dan Budaya. Penulisnya adalah seorang pengajar di Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga. Kajian ini tak banyak dibahas dibandingkan dengan kajian Tafsir Al-Qur’an atau Sejarah Al-Qur’an. Padahal di Indonesia, Al-Qur’an dan budaya telah bersinggungan sangat lama.
Menurut penulis, Muhammad Alwi HS, Al-Qur’an dan budaya sekalipun adalah dua hal yang sangat berbeda, tetapi kehadirannya sebagai bagian penting manusia menjadikannya perlu sejalan. Tradisi-tradisi Al-Qur’an adalah kekayaan khazanah yang dimiliki umat Islam, yang memperlihatkan keragaman cara beragama tetapi bertujuan yang sama, yaitu menghormati Al-Qur’an, menghargai budaya, dan puncak semuanya adalah penghambaan kepada Allah SWT.
Keragaman bentuk dan nuansa kajian tradisi Al-Qur’an memperlihatkan berbagai sisi yang unik atas pertemuan Al-Qur’an dan budaya dalam bentuk tradisi Al-Qur’an. Bentuk-bentuk kajian tradisi Al-Qur’an memberi keluasan dan panjangnya perjalanan Al-Qur’an dalam budaya manusia. Sementara nuansa kajian tradisi Al-Qur’an menunjukkan banyaknya cara pandang dalam melihat fenomena tradisi Al-Qur’an. Dengan demikian, semakin berkembangnya ragam bentuk dan nuansa kajian tradisi Al-Qur’an, semakin besar juga kesalingan antara Al-Qur’an dan budaya.
Selamat membaca.