Ini cerita sedih tentang seorang kiai Klaten, Jawa Tengah. Menurut Gus Dur, kiai kita ini punya tiga anak. Dua di antaranya sudah “jadi orang”, keadaan ekonomi mereka cukup lumayan, kehidupan agamanya pun baik-baik saja. Pak Kiai sangat bersyukur karenanya.
Tapi cilaka, yang paling kecil, pindah ke agama Kristen!
Itulah yang membuat sang kiai sangat sedih. Setiap malam dia berdoa sambil menangis.
“Ya, Tuhan, aku bersyukur karena kedua anakku hidup dengan baik dan sejahtera. Ibadah mereka pun banyak. Tapi mengapa anak bungsuku masuk Kristen. Aku sungguh prihatin tentang dirinya. Mohon, ya Tuhan, tunjukkanlah dia jalan yang lurus…”
Setiap malam sang kiai memanjatkan doa seperti itu.
Pada suatu malam, dia mendengar jawaban: “Kamu punya tiga anak, yang dua sudah cukup baik, tapi hanya karena yang seorang pindak ke agama Kristen kamu jadi begitu sedih.”
“Lihatlah saya. Anak saya cuma satu-satunya, masuk Krsiten pula….” (Sumber: Ger-Geran Bersama Gus Dur, Penyunting Hamid Basyaib dan Fajar W. Hermawan, Pustaka Alvabet, 2010)