Sedang Membaca
Pedal, Riba, dan Onta
Ahmad Inung
Penulis Kolom

Pemerhati Sosial-Budaya dan Aktivis Gusdurians. Tinggal di Surabaya, Jawa Timur

Pedal, Riba, dan Onta

Kita pasti sering menemukan tulisan atau stiker aneh-aneh di kaca belakang mobil. Mulai dari logo organisasi, universitas, kaligrafi, meme keluarga, hingga stiker event.

Bahkan “pertarungan” mobil matic dan manual juga menciptakan stiker kebanggaan yang ditempel di kaca belakang. Pengguna mobil manual dengan bangga menempel stiker yg bergambar tiga pedal dengan tulisan “Real Men Use Three Pedals”. Sedang pengguna mobil matic lebih menekanka pada sisi kemewahan hingga stikernya berbunyi “Classy Men/Women Use Two Pedals” dengan gambar dua pedal.

Pagi ini, saat sedang mengendarai motor, kaca mobil di depan saya ditempel stiker dengan gambar dua (atau tiga, saya agak lupa) pedal. Yang menarik adalah tulisannya. Bukan tentang matic atau manual. Di samping gambar pedal tertulis “Real Men Buy Car Without Riba”.

Langsung di benak saya menebak bahwa pemilik mobil ini adalah pengikut kelompok yang hanya mau bertransaksi dengan bank-bank syariah karena bunga bank konvensional dianggap riba. Mereka juga biasanya hanya mau beli rumah di perumahan syariah agar tidak bertetangga dengan orang beda agama. Mulai dari jenggot hingga celana harus “nyunnah”. Harus jujur diakui, kelompok ini memang kreatif.

Saya membayangkan, jika mungkin, ingin rasanya di samping tulisan itu, saya tempel stiker “Real Men Ride Camel, Not Drive Car” (pria sejati nunggang onta, bukan nyetir mobil). Mobil gak ada di jaman Nabi. Adanya ya onta. Beli dan naik mobil, mau pake riba atau tidak, adalah bid’ah. Mbok kalau mau kaffah gak usah tanggung-tanggung.[]

Baca juga:  Inilah Asal-usul Kutipan Gus Dur "Tuhan Tak Perlu Dibela"
Katalog Buku Alif.ID
Apa Reaksi Anda?
Bangga
0
Ingin Tahu
0
Senang
0
Terhibur
0
Terinspirasi
0
Terkejut
0
Lihat Komentar (0)

Komentari

Scroll To Top