Murjani Sani lahir di Tantaringin Kelua Kabupaten Tabalong Kalimantan Selatan, 20 April 1954, hasil perkawinan dari H. Sani (w. 25 September 2004) dan Hj. Maslia (w. 20 November 2007). Anak sulung dari delapan bersaudara, saudaranya yang lain; Dr. H. Mukhyar Sani MA, Hifni, H. Masni, Dra. Noor Asykin, Ibrahim, Siti Norbayah, dan Ismail S. Ag.
Dosen Fakultas Ushuluddin IAIN Antasari ini berpendidikan SDN Tantaringin (1966), Madrasah Ibtidaiyah. Tsanawiyah Normal Islam Rakha Amuntai (1970), Sekolah Persiapan IAIN Antasari Amuntai (1973). Kuliah di Fakultas Ushuluddin IAIN Antasari Amuntai meraih gelar Sarjana Muda (BA) (1977), tingkat dokroral di Fakultas Ushuluddin Jurusan Perbandingan Agama di Banjarmasin, meraih gelar Sarjana Lengkap (1981).
Setelah sarjana anak petani kecil ini lulus CPNS, TMT 11 Juni 1984 menjadi Dosen Tetap Fakultas Ushuluddin, mata kuliah Ilmu Kalam. Tahun 2004 melanjutkan Studi S 2 (Pascasarjana) IAIN Antasari Jurusan Filsafat Islam Konsentrasi Tasawuf, meraih gelar Magister Agama (M. Ag) (2006). TMT 1 April 2004 berpangkat Pembina Utama Muda (IV/c) Lektor Kepala. Di samping itu juga mengajar ilmu tauhid, tafsir ayat-ayat akidah dan hadis-hadis akidah di fakultasnya dan di program khusus Fakultas Dakwah IAIN Antasari (2010).
Banyak pengalaman latihan/penataran, penulisan karya ilmiah, penelitian, organisasi/jabatan dan pengabdiannya. Di antaranya: Penataran Calon Penatar P 4 (1984). Latihan Penelitian Tingkat Dasar, Menengah dan Pola 600 jam di IAIN Antasari (1985, 1986, 1988). Pelatihan Peneliti Agama (PPA) Balitbang Jakarta dan Lampung (1993). Pelatihan Calon Instruktur (TOT) Sistem Memahami Al-Qur’an (SMAQ) Jakarta, Kerjasama Depag RI dengan MUI (2006) dan Pelatihan ESQ Leadership Training (1995).
Ketua Badan Amil Zakat Kota Banjarmasin ini banyak menulis karya ilmiah popular keagamaan yang dimuat di koran Banjarmasin Post, Kalimantan Post, Serambi Ummah dan Media Kalimantan (1984-sekarang). Ada sekitar 225 judul tulisannya berkenaan teologi/tauhid, akhlak dan hukum. Karya tersebut belum dibukukan.
Pengabdian dosen yang punya prinsip ‘menjadi orang yang banyak manfaatnya bagi orang lain’ tampak dalam banyak hal. Pengakaman jabatan dna organisasi di antaranya Ketua Jurusan Tafsir Hadis Fakultas Ushuluddin (1994-1998), (1998-2000). Pembantu Dekan I Bidang Akademik Fakultas Ushuluddin (2000-2004). Sekretaris Umum Mesjid Al-Mubarakah Pekapuran Raya (1990-1995), (1995-2000), (2000-2005), Anggota Dewan Penasehatnya (2005-2010). Unsur Sekretaris MUI Kalsel (1990-1995), Sekretaris Komisi Ukhuwah Islamiyah MUI Kalsel (2001-2006) (2006-2011). Anggota Syuriyah NU Kalsel (1997-2002), Katib Syuriyah NU (2002-2007), Wakil Ketua Syuriyah NU (2007-2012). Ketua pembinaan LPTQ Kalsel (2000-2005) (2005-2010), Anggota Dewan Pakar Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) Kalsel (2002-2007) (2007-2012). Ketua MUI Kota Banjarmasin (1997-2002), Pengganti Antar Waktu Ketua Umum Mui Banjarmasin (2002-2007), Ketua Umum MUI Banjarmasin (2007-sekarang). Hal terakhir ini membuatnya dilibatkan Studi Banding ke Malaysia dan Singapura (2005) oleh MUI Pusat Jakarta.
Dai yang memiliki suara khas ini, diamanahi menjadi Ketua BAZ Banjarmasin (2005-2008 dan 2008-2011). Pemko Banjarmasin menilainya berhasil mengayuh BAZ menjadi lebih transparan dan berarti bagi warga kota, karena perolehan ZISnya setiap tahun meningkat drastis. Tahun awal jabatannya (2005) mampu menghimpun Rp. 25. 000. 000, – terus meningkat dan tahun 2009 memperoleh Rp. 600. 000. 000, -. Karena itu tahun 2010 ditargetkan 1, 2 milyar dan mendapat dukungan Walikota Banjarmasin. Pernah menjabat Sekretaris Umum Ponpes al-Istiqamah Banjarmasin (1986-1995), Ketua Umumnya Prof. Dr. HA. Hafiz Anshari AZ, MA.
Murjani Sani juga melakukan dakwah lisan bagi mengabulkan hajat warga kota dan memohon tausiahnya. Mengisi pengajian di berbagai tempat ibadah, pembinaan mental PNS di lingkungan Pemko Banjarmasin (2008-sekarang), ceramah/kuliah subuh Ramadhan, khatib tetap di beberapa masjid, mengisi siaran interaktif keagamaan di RRI/TVRI Banjarmasin seperti Renungan Ramadhan menjelang berbuka, dan Dialog Sahur Ramadhan. Tahun 2005 membangun Tk Al-Qur’an al-Ikhlas di rumahnya. Setiap sore sekitar 50-an anak ramah belajar Al-Qur’an. Gurunya beliau sendiri, istri, anak dan menantunya. TKA ini tanpa SPP, sepenuhnya pengabdian dan mendatangkan berkah tersendiri baginya.
Dari perkawinan dengan Hj. Fakhriah Noor anak ketiga lima bersaudara pasangan Mar’ie (w. 1983) dan Hj. Zubaidah (67) melahirkan dua orang anak; Rahmi Farida S. Fil. I dan Nadia Aziza serta memiliki dua orang cucu yakni Naily Khairina dan Nuril Aufa Fairuzza. . Kini, sosok yang sering dipanggil ustadz dan kiyai tertuama oleh kalangan nahdhiyin ini, tinggal bersama keluarganya di Rt. 18 Gang Seroja No. 63. Kelurahan Pekapuran Raya Banjarmasin.