Sedang Membaca
Doi Besar itu Bernama Gus Dur
Hamzah Sahal
Penulis Kolom

Founder Alif.ID. Menulis dua buku humor; Humor Ngaji Kaum Santri (2004) dan Ulama Bercanda Santri Tertawa (2020), dan buku lainnya

Doi Besar itu Bernama Gus Dur

Humor Pesantren, dari Kiai Wahab Hingga Gus Dur

Suatu kesempatan, Gus Dur bercerita.

“Saya diundang ceramah untuk acara halal bi halal di sebuah universitas terkenal di Jakarta,” Gus Dur mulai bercerita.

“Saya datang ke lokasi terlambat, karena macet,” lanjut Gus Dur.

“Pas saya datang, sang rektor universitas sedang sambutan. Di tengah sambutan, sang rektor memberi ucapan selamat datang kepada saya.”

“Hadirin, Bapak-bapak, Ibu-ibu, Mahasiswa-mahasiswi, dan para tamu undangan semuanya, mari kita sambut kedatangan KH Abdurhman Wahid atau Gus Dur, Sang Doi Besar dari Nahdlatul Ulama, dengan berdiri,” cerita Gus Dur menirukan sang rektor.

Ketika sang rektor dan Gus Dur duduk berdampingan di kursi depan, sang rektor bertanya:

“Pak Gus Dur, tadi kok ketika saya doi, Anda tersenyum-senyum sendiri?” tanya rektor penasaran.

“Hehehe.. Pak Rektor, yang benar itu dai, bukan doi,” jawab Gus Dur sambil senyum-senyum.

“Oooh.. Maaf Pak Gus Dur, saya lupa,” kata sang rektor tersipu-sipu.

“Ah, ndak apa-apa, Pak. Kan doi dan dai sama-sama pujaan hati?” kata Gus Dur. Keduanya lalu tertawa bersama.

Baca juga:  Mengambil Makna dari Satu Dekade Wafatnya Gus Dur
Katalog Buku Alif.ID
Apa Reaksi Anda?
Bangga
0
Ingin Tahu
0
Senang
0
Terhibur
1
Terinspirasi
0
Terkejut
0
Lihat Komentar (0)

Komentari

Scroll To Top