Kemajemukan adalah anugerah Tuhan bagi bangsa ini, sehingga kita tidak bisa menolak atau memungkiri dengan alasan apapun. Namun, integrasi bangsa ini tidak otomatis terjadi. Hal ini yang harus diperjuangkan bersama-sama dan terus menerus. Jangan sampai bangsa ini gagal menjaga persatuan dan kesatuan yang berujung pada peperangan.
Dalam rangka merayakan ulang tahun Paroki Gereja Pascalis ke 66 tahun dan Tahun kesatuan Keuskupan Agung Jakarta yang mengusung tema “Kita Bhineka, Kita Indonesia” Gereja Pascalis melaksanakan kenduri sambung rasa anak bangsa menabur perjumpaan dan menuai silaturahmi pada Sabtu, 26 Mei 207 di Aula Gereja Pascalis Cempakaputih Jakarta Pusat yang dihadiri oleh Romo Agustinus Ulahayan, Pr. Sekretaris Eksekutif HAK-KWI, Alissa Qotrunnada M Wahid – Koordinator nasional jaringan Gusdurian, Dr. Abdul Mu’ti. M.Ed – Sekretaris umum PP Muhamadiyah, Romo Felix Supranto, SSCC – Praktisi kerukunan umat beragama Tangerang dan di moderatori oleh Prof. Dr. Paulus Wirutomo, MSc – Dosen Psikologi dan Guru Besar Universitas Indonesia.
Acara kenduri ini bertujuan untuk membangun dialog intereligius dan intrareligius guna membangun persaudaraan sejati dalam mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia, merawat ingatan bersama bahwa keberagaman yang ada di Indonesia adalah sebuah rahmat Tuhan YME yang patut disyukuri bersama dan diharapkan dapat mencegah dan menangkal primodialisme, radikalisme dan sifat mayoritarianisme yang mengancam perpecahan diantara anak bangsa dalam menjaga Pancasila sebagai ideologi bangsa Indonesia.