كَلَّا سَوْفَ تَعْلَمُوْنَۙ – ٣
Sekali-kali tidak! Kelak kamu akan mengetahui (akibat perbuatanmu itu),
Syekh Al-Maraghi menafsirkan ayat ini dengan memberikan nasihat agar berhenti berbuat bermewah-mewahan, karena hal itu bisa menyebabkan kesenjangan sosial, perpecahan dan melahirkan sikap dengki serta hasud. Beliau menyarankan agar saling membantu & tolong menolong dalam hal kebaikan, membersihkan akhlak dan meluruskan jiwa.
Ayat ini melarang untuk terus melakukan perbuatan seperti ini, yang akibatnya tidak menimbulkan perpecahan dan perpisahan, dengki dan husud. Lalu memerintahkan menggunakan waktu untuk membantu kebenaran dan saling membantu amal kebajikan, di samping berupaya meningkatkan kehidupan untuk diri sendiri dan masyarakat, seperti membersihkan akhlak dan meluruskan jiwa. Manusia akan mengetahui akibat perbuatannya yang saling herlomba dalam mengumpulkan kekayaan harta benda. Jika orang terus menerus dalam perbuatan batil ini, dan tidak mengarahkan pada perbuatan yang bemanfaat untuk kepentingan akhirat, maka dia akan tetap sesat.
Syekh Wahbah Az-Zuhaili menjelaskan, “Berbangga-bangga dan saling bermegahan itu menyebabkan saling tidak menyapa, hasud, benci, menelantarkan amalan akhirat dan umat serta tidak memperbaiki budi pekerti. Kalian akan mengetahui semua itu kelak pada hari kiamat.”
Kemudian Allah memperkuat ancaman-Nya dengan firman dalam ayat selanjutnya:
ثُمَّ كَلَّا سَوْفَ تَعْلَمُوْنَ – ٤
Kemudian sekali-kali tidak! Kelak kamu akan mengetahui.
Kalimat seperti ini mengandung nilai ancaman yang sangat keras guna mencegah dan mencela perbuatan itu. Sama seperti seorang tuan yang mengatakan kepada budaknya, Saya katakan, jangan sekali-kali mengerjakan hal itu, dan saya katakan jangan kerjakan hal itu!
Allah SWT menyebutkan ayat ini, maksudnya hanyalah untuk mempertegas celaan Allah karena terlalunya mereka bersikap sombong. Menurut kebiasaan, jika seseorang lalai terhadap peringatan yang berakibat kepada mereka, akan mengatakan, ‚Kami mengetahui akibat perbuatan ini, dan kami benar-benar sadar dalam mengerjakan perbuatan tersebut‛ Karenanya, Allah mempertegas peringatannya melalui ayat ini.
Kemudian Allah menjelaskan kepada mereka sebagian akibat dari perbuatan tersebut, yaitu siksaan Allah di akhirat nanti, setelah terlebih dahulu mercka merasakan sebagian siksaan dunia. Untuk itu, Allah berfirman dalam ayat berikutnya :
Dalam ayat ini maraghi menyarankan agar kita berhenti melakukan upaya menyombongan diri tersebut dan memberikan arahan agar melakukan amal-amal solih, yang mana hal itu akan menyelamatakan kita kelak di akhirat.
Sumber:
Tafsir Marah Labid karya Syekh Nawawi Al-Banteni
Tafsir Al-Misbah karya Muhammad Quraish Shihab
Tafsir Al-Maraghi karya Mustafa Al-Maraghi
Tafsir Al-Manar karya Muhammad Abduh