Ilmu Faroidl merupakan salah satu bab penting yang harus kita pelajari dalam ilmu fikih, sementara terkadang di antara kita ketika belajar ilmu fikih tidak sampai khatam, sehingga bab faroidl atau fikih mawaris ini terlewatkan untuk dipelajari.
Salah satu karya agung KH. Moh. Romzi al-Amiri Mannan atau yang biasa disapa Kiai Romzi adalah Kitab Miftah ar-Rofidl fi Ilmi al-Faroidl ‘ala Tarjamati Matni ar-Rohbiyyah. Sekadar informasi bahwa Kiai Romzi merupakan mudir Ma’had Aly Nurul Jadid yang memiliki sekitar 70 karya dalam berbagai disiplin keilmuan, mulai dari yang berbahasa Indonesia hingga berbahasa Arab, mulai dari fikih hingga tasawuf.
Beliau wafat pada tanggal 7 oktober 2020. Untuk mengetahui lebih lanjut pribadi serta ketokohan beliau, pembaca bisa merujuk beberapa artikel yang sudah banyak tersebar di beberapa website.
Kitab ini merupakan kitab yang menerjemahkan nadzom ar-Rohbiyyah yang berjumlah 176 bait karya al-Imam Abu Abdillah Muhammad bin Ali bin Muhammad bin Husein ar-Rohbi seorang ulama’ kelahiran negeri Syam.
Ciri unik yang sangat menonjol dari kitab ini, yaitu terjemahan dengan menggunakan aksara pegon berbahasa Indonesia, mengapa unik? karena kitab ini terbilang menjaga kekhasan pesantren yang sangat identik dengan aksara pegon.
Aksara pegon, sebagaimana dalam sebuah buku yang berjudul Kiai Sholeh Darat dan Dinamika Politik di Nusantara Abad XIX-XX M merupakan produk kultural masyarakat Islam di Jawa dalam rangka mentransmisikan ajaran-ajaran Islam melalui teks dengan pola pengembangan teks-teks Arab ke dalam bahasa yang dapat dipahami masyarakat Jawa. Hemat penulis, aksara pegon ini bisa digunakan dalam bahasa apapun tergantung konteks masyarakatnya. Ada pegon yang berbahasa melayu, bahasa Indonesia, bahasa Jawa, bahkan berbahasa Madura.
Kitab Miftah ar-Rofidl ini terdiri dari 48 halaman, walaupun mungil kitab ini sudah menjelaskan secara keseluruhan bab yang terdapat dalam nadzom Rohbiyyahnya, dimulai dengan muqoddimah dan diakhiri dengan bab al-Gharqo wa al-Hadma wa al-Harqo. Pada muqoddimah kitab tersebut halaman 2, Kiai Romzi menjelaskan tentang definisi Ilmu Faroidl. Berikut teksnya:
فاڠرتيان علم فرائض
علم فرائض أداله سواتو علم يڠ مڠورايكن دان منراڠكن تنتاڠ تاتا چارا فمباكيان حرتا فنيڠكلان ميت/حرتا فوساكا دڠن فمباكيان-فمباكيان يڠ سوداه ترتنتو أونتؤ دي باكيكن كفدا يڠ برحق
“Ilmu Faroidl adalah suatu ilmu yang menguraikan dan menerangkan tentang tatacara pembagian harta peninggalan mayyit/harta pusaka dengan pembagian-pembagian yang sudah tertentu untuk dibagikan kepada yang berhak.”
Selanjutnya, Kiai Romzi menjelaskan bahwa harta peninggalan mayit belum dapat dibagikan kepada ahli warisnya sebelum kewajiban mayit diselesaikan terlebih dahulu. Hal ini sebagaimana disampaikan beliau pada muqoddimah bagian ke dua:
حرتا فنيڠكلان ميت بلوم دافت دي باكيكن كفدا أهل وارپا سبلوم كواجبان ميت دي سلاسيكن ترلبه داهولو. كواجبان ميت أداله:
١. مڠالواركن/ ممبريكن زكاتپا حرتا-حرتا وارثان يڠ بلوم دي زكاتي
٢. مڠالواركن/ مڠمبيل بندا-بندا وارثان دي دالم رومه فكاداين (دي تبوس)
٣. منچوكوفي أوڠكوس فماليحارأن ميت (ممنديكن، مڠافاني، مڠوبوركن دان لاهين سباكيپا)
٤. ممباير هوتاڠ-هوتاڠ ميت وقت هيدوفپا
٥. ملاكسناكن وصية ميت منوروت شرط-شرط ترتنتو (تيداء لبيه داري ١/٣)
Kemudian, dalam menganalisa teks-teks nadzom Rohbiyyah, Kiai Romzi tidak hanya mengaktualisasikan dalam narasi terjemah saja melainkan beliau juga melengkapi dengan contoh. Misal pada halaman 9 yang menjelaskan Bab ats-Tsumuni yaitu bab bagian seperdelapan (1/8), setelah beliau menerjemahkan nadzomnya kemudian dilanjut dengan contohnya, berikut keterangannya:
بَابُ الثُّمُنِ
وَالثُّمْنُ لِلزَّوْجَةِ وَالزَّوْجَاتِ * مَعَ البَنِيْنَ أَوْ مَعَ البَنَاتِ
أَوْ مَعَ أَوْلَادِ البَنِيْنَ فَاعْلَمِ * وَلَا تَظُنَّ الجَمْعَ شَرْطًا فَافْهَمِ
أهل وارث يڠ مندافت باكيان ١/٨ إيله هاپا سؤراڠ إيله زوجه باهيك ساتو أوراڠ أتو لبيه كتكا برسما فرع وارث
٢٤
٣ | ٨ | زوجة |
٤ | ٦ | أم |
١٧ | ع | ابن |
Demikianlah sekilas tentang Kitab Miftah ar-Rofidl fi Ilmi al-Faroidl ‘ala Tarjamati Matni ar-Rohbiyyah karya Dr. KH. Moh. Romzi al-Amiri Mannan S.H M.HI. Jika pembaca ingin mengetahui lebih jauh, silahkan bisa secara langsung mengunjungi Maktabah Robi’ bin Sulaiman yang bertempat di Ma’had Aly Nurul Jadid, di tempat tersebut masih banyak karya-karya beliau yang bisa kita ambil faedah dari kedalaman ilmunya. Wallaahu A’lam.