Sedang Membaca
Tiga Tahun Perang Rusia–Ukraina (7-habis): Berharap Negosiasi dan Penyelesaian Damai
Wella Sherlita
Penulis Kolom

Jurnalis kelahiran Jakarta 26 Oktober 1976. Saat ini sedang melanjutkan studi bidang Hubungan Internasional di Universitas Paramadina. Sangat tertarik dengan isu-isu kemanusiaan, terutama resolusi konflik dan nasib pengungsi.

Tiga Tahun Perang Rusia–Ukraina (7-habis): Berharap Negosiasi dan Penyelesaian Damai

1000430755

Banyak pihak yang pesimistis dengan kebijakan luar negeri nonblok yang dianut Indonesia, termasuk di Ukraina. Bahkan, pemuka agama Islam Krimea menduga pemimpin Indonesia kurang peduli dengan nasib rakyat Ukraina. Namun, pandangan ini dipatahkan oleh Presiden Prabowo Subianto, saat menghadiri St. Petersburg International Economic Forum (SPIEF) 2025 di Rusia, Jumat (20/6). Bagaimanapun, gencatan senjata harus dikedepankan. 

Di hadapan ratusan pemimpin dunia dan pimpinan bisnis terkemuka dari berbagai negara, Presiden RI, Prabowo Subianto, kembali menegaskan komitmen Indonesia terhadap prinsip nonblok dan solusi damai atas konflik global.

Dalam diskusi sesi pleno yang digelar di ExpoForum Convention and Exhibition Centre, St. Petersburg, ia mengatakan, Indonesia telah lama memegang teguh posisi nonblok dan selalu mendorong penyelesaian damai atas konflik bersenjata, termasuk dalam situasi di Ukraina. Kepala Negara juga menyinggung usulan gencatan senjata yang pernah disampaikan Indonesia dua tahun lalu.

1000430987
Foto: Dok. Setneg

“Dalam konflik di Ukraina, saya kira dua tahun lalu, kami mengusulkan gencatan senjata segera di tempat. Dan saat itu, tanggapan dari pihak Rusia cukup terbuka, bahkan sangat positif,” ungkap Prabowo.

Ia lalu mencontohkan situasi di Semenanjung Korea sebagai model gencatan senjata yang efektif menjaga stabilitas, meskipun konflik secara resmi belum selesai.

“Bahkan di Korea saat ini, antara Korea Utara dan Korea Selatan ada zona demiliterisasi yang disupervisi oleh PBB. Perang Korea belum berakhir secara resmi, namun ada kondisi damai yang tercipta,” jelas Prabowo.

Baca juga:  "Rekam Pandemi", Dokumenter Kehidupan di Masa Wabah dari Aceh hingga Papua

Dalam pertemuan tersebut, Presiden RI juga menekankan bahwa Indonesia akan terus mendorong diplomasi dan peran aktif dalam menjaga perdamaian global, tanpa harus memihak atau tunduk pada tekanan dari pihak manapun.

Penyelesaian Damai secara Islami

Sebelumnya di Kyiv, Said Ismagilov, pimpinan atau Mufti Pusat Dewan Islam Tatar Krimea di Kyiv, sangat berharap dukungan pemimpin dan seluruh rakyat Indonesia untuk membantu Krimea. Ia mengatakan hal itu saat menerima beberapa jurnalis dari Indonesia di Kyiv, termasuk kontributor Alif.id, Wella Sherlita.

Ismagilov mengaku sempat 3-4 kali mengirimkan surat kepada Duta Besar RI untuk Ukraina, namun belum memperoleh jawaban. Ismagilov tidak merinci lebih jauh bantuan apa saja yang dibutuhkan, apakah secara moral politik atau dukungan materi.

1000430760
Mufti Pusat Dewan Islam Tatar Krimea, Said Ismagilov (tengah). Foto: Wella Sherlita

“Secara singkat, kami semua rakyat Ukraina termasuk kaum muslim, berharap Tuhan segera mendatangkan bantuan. Kami juga berharap media di Indonesia dapat ikut menyebarluaskan informasi mengenai keadaan kami di sini,” harap Ismagilov.

Setelah berbincang dengan Ismagilov, kami pun menuju Pusat Kebudayaan Islam– ICC Dumark/AMU di Kyive untuk berjumpa Mufti Krimea, Ayder Rustemov. Ia memberikan petuah sejuk sambil menunjukkan bagian dalam masjid yang dikelola Rustemov, yang sempat hancur akibat ledakan misil Rusia tahun 2022.

1000430758
Ayder Rustemov (Foto: Wella Sherlita)

Saya menanyakan, mengapa penyelesaian konflik negara-negara Islam kerap melibatkan Barat, seperti perang Hamas-Israel yang melibatkan AS, meski Mesir dan Qatar juga diikutsertakan sebagai mediator. Adapun Arab Saudi justru memimpin pasukan koalisi yang memerangi Yaman. Belum lagi posisi strategis Iran yang mendukung Suriah, Hamas, dan Hizbullah di Lebanon, hingga berujung pada konflik terbuka dengan Israel.

Baca juga:  Ujaran Kebencian Serupa dengan Ghibah bahkan Fitnah

Baca tulisan sebelumnya: https://alif.id/read/wls/tiga-tahun-rusia-ukraina-solidaritas-bucha-nezlamma-dari-warga-untuk-warga-b251112p/

Rustemov menjawab bahwa sekarang ini banyak konflik terjadi, pecah di sesama negara Islam karena mereka tidak lagi merujuk pada Al-Qur’an dan Hadis untuk menyelesaikan masalah. “Jika ingin damai, maka (negara-negara Islam) harus melakukan hal yang sesuai dengan cara-cara Islam,” katanya.

1000430754
Ayder Rustemov

 

 Politikus Krimea dan Jurnalis Ungkap Kebohongan Rusia

Refat Chubarov, anggota Parlemen Ukraina sekaligus Deputi Kepala Dewan Perwakilan Rakyat Tatar Krimea, mengungkapkan bagaimana anak-anak di sejumlah daerah pendudukan diambil dan dibawa ke Krimea, lalu masuk ke Rusia atau Belarusia. Anak-anak itu kebanyakan berasal dari Ukraina Timur. Di sana, mereka dipaksa untuk belajar bahasa Rusia.

1000430766
Refat Chubarov, anggota parlemen Ukraina/Deputi Kepala Daerah Perwakilan Rakyat Tatar Krimea.

“Perkiraan kami anak-anak Ukraina yang dibawa ke Rusia itu sekitar 500 ribu anak. Sementara data pemerintah Rusia mengatakan jumlahnya 136.400 anak. Rusia memiliki masalah dengan demografi. Anak-anak yang dilarikan ke Rusia itu usianya antara nol (bayi baru lahir) hingga 18 tahun,” kata Chubarov kepada Alif.

Lebih jauh ia mengatakan, Rusia membangun kamp militer yang mengajarkan bagaimana anak-anak berkelahi dan menggunakan senjata.

“Ada kejadian nyata ketika anak-anak yang dibawa ke kamp militer Rusia pada 2014, kini berjuang melawan tentara Ukraina di Ukraina Timur,” ujar Chubarov.

Jurnalis Diterjunkan Di Medan Tempur

Baca juga:  Bom Makassar, PP MATAN: Kita Harus Amalkan Agama Cinta

Maksym Butkevyich adalah jurnalis yang sempat bertempur di garis depan di Luhanks, pada 2022. Jabatannya saat itu adalah Komandan Regu Infantri. Selain bekerja di media, Butkeyvich juga aktif sebagai aktivis HAM.

1000430748
Maksym Butkevych (kiri), jurnalis yang ditahan tujuh bulan oleh Rusia.

“Bergabung dengan Angkatan Darat Ukraina adalah pilihan yang terpaksa saya ambil. Tak ada warga sipil yang mau ditugaskan di garis depan,” ungkap Butkeyvich yang kami temui di sebuah kedai kopi di pusat kota Kyiv, pada akhir Mei lalu.

Ia dibebaskan pada Oktober 2024 setelah tujuh bulan ditahan di penjara Rusia. Butkeyvich masuk dalam daftar pertukaran tahanan bersama 58 warga sipil lainnya,

“Rusia menahan banyak jurnalis, termasuk di Krimea. Mereka tidak ingin kejahatan mereka disebarluaskan oleh media. Tapi ini kan hak dasar (kebebasan berbicara dan berpendapat) bagi warga untuk mengambil sikap atas apa yang terjadi,” kata Butkeyvich.

1000430750
Maksym Butkeyvich

Saat ini, pemerintah dan Angkatan Darat Ukraina menjalankan program rehabilitasi dan reintegrasi untuk para mantan napi. Ia menambahkan, Rusia telah melanggar Konvensi Jenewa ke-3. Banyak jurnalis yang ditahan tanpa peradilan, bahkan ribuan orang dijadikan tawanan. Para tahanan –termasuk jurnalis kerap menerima berbagai bentuk penyiksaan.

Melihat kompleksitas masalah yang dihadapi warga sipil Ukraina, maka pernyataan Prabowo di St. Petersburg mengenai gencatan senjata sangat penting, dan semoga bisa menjadi awal pembuka jalan menuju negosiasi damai.

Katalog Buku Alif.ID
Apa Reaksi Anda?
Bangga
0
Ingin Tahu
0
Senang
0
Terhibur
0
Terinspirasi
0
Terkejut
0
Scroll To Top