Sedang Membaca
Ulama Banjar (45): KH. Ahmad Hasan
Redaksi
Penulis Kolom

Redaksi Alif.ID - Berkeislaman dalam Kebudayaan

Ulama Banjar (45): KH. Ahmad Hasan

Kh. Ahmad Hasan

(L. 10 Juli 1913)

KH. Ahmad Hassan lahir di Amuntai tanggal 10 Juli 1913 dan meninggal dunia pada tanggal 27 Januari 1983 di Jakarta dalam usia 70 tahun. Ayahnya bernama Tuhumar dan Ibunya bernama Hj. Bandara. Beliau menikah dengan Hj. Siti Basyariah dan dikaruniai dua orang anak yaitu Hj. Noordjannah dan H. Muhammad Noor.

KH. Ahmad Hassan sejak kecil terkenal sebagai anak yang rajin dan tekun mempelajari agama Islam. Setelah menamatkan Sekolah Rakyat pada tahun 1925 di Amuntai, beliau menuntut ilmu pada guru-guru agama yang ada di daerah Hulu sungai. Hal tersebut ia lakoni antara tahun 1925 hingga 1936. Beliau berguru kepada ulama-ulama besar seperti Tuan Guru KH. Abdurrasyid (Pekapuran), Tuan Guru KH. Chalid (Tangga ulin), Tuang Guru KH. Djoehri Soelaiman (Tangga Ulin), Tuan Guru KH. Asj’ari Soelaiman (Tangga Ulin) dan Tuan Guru KH. Ahmad Dahlan (Lok Bangkai).

Selain itu KH. Ahmad Hassan ikut mengaji balapak pada Tuan Guru KH. Rawi (Panangkalaan), Tuan Guru KH. Dahlan (Panangkalaan), Tuan Guru KH. Abdul Hamid (Paliwara) dan Tuan Guru KH. Abdul Hamid (Penyiuran). Sewaktu di Mekkah (1936-1940) beliau sempat berguru pada Tuan Guru KH. Ahmad (Sungai Banar). Beliau terkenal sebagai murid yang cerdas dan pintar. Setelah menyelesaikan pendidikannya di tanah suci beliau pulang ke kampung halamannya dan aktif menyebarkan agama Islam.

Baca juga:  Hikayat Walisongo (7): Kanjeng Sunan Kalijaga, Wayang dan New Media  

Tuan Guru yang pintar memasak ini pernah menjabat sebagai Kepala Kantor Kerapatan Qadhi Amuntai dan kemudian menjadi Kepala Kantor Kerapatan Qadhi Besar di Banjarmasin. Sebagai pegawai negeri sipil, KH. Ahmad Hassan pernah pula mengikuti Latihan Kemiliteran Pegawai Sipil (LKPS) Angkatan IV di Kodam X Lambung Mangkurat pada tahun 1961.

KH. Ahmad Hassan mempunyai pengaruh yang cukup besar di masyarakat, dan karenanya tidak heran jika dalam beberapa kali Pemilu beliau terpilih menjadi Anggota DPRD, baik tingkat II maupun tingkat I dan bahkan sempat menjadi Anggota DPR-RI/MPR-RI. Beliau merupakan tokoh ulama yang gigih mendukung perjuangan Golongan karya.

Sumber Naskah: Tim Penulis LP2M UIN Antasari Banjarmasin dan MUI Provinsi Kalimantan Selatan.

Katalog Buku Alif.ID
Apa Reaksi Anda?
Bangga
1
Ingin Tahu
0
Senang
0
Terhibur
0
Terinspirasi
0
Terkejut
0
Lihat Komentar (0)

Komentari

Scroll To Top