Sedang Membaca
Sajian Khusus: Ayat-Ayat Sosiologis dalam Al-Qur’an
Redaksi
Penulis Kolom

Redaksi Alif.ID - Berkeislaman dalam Kebudayaan

Sajian Khusus: Ayat-Ayat Sosiologis dalam Al-Qur’an

Whatsapp Image 2022 02 23 At 13.14.36

Dalam khazanah keilmuan pesantren, kitab Rawai’ul Bayan fi Tafsir Ayat al-Ahkam min al-Qur’an karya Syekh Ali ash-Shabuni dikaji. Kitab tersebut merupakan kitab tafsir yang menggunakan corak fikih. Ayat-ayat dalam Al-Qur’an yang membahas tentang hukum-hukum fikih, dikumpulkan secara sistematis dan ditafsiri oleh kitab tersebut, serta disebutkan kandungan hukum dan hikmah tasyri’ (penetapan hukum)-nya. Dengan adanya kitab itu, para pengkaji fikih dan ushul fikih tentu menjadi lebih terbantu dalam mendalami Al-Qur’an sebagai sumber hukum Islam. Bagaimana dengan fan keilmuan Islam lain selain fikih?

Tentu sangat menggembirakan sekali, bila ada kitab atau karya-karya tulis lain yang merangkum ayat-ayat Al-Qur’an dalam fan keilmuan lain selain fikih. Sebab, Al-Qur’an merupakan sumber segala ilmu pengetahuan. Peradaban Islam pernah jaya pada abad pertengahan, karena para akademisinya terinspirasi dari Al-Qur’an. Tidak ada dikotomi ilmu umum dan ilmu agama, semua ilmu bermula dari satu sumber yang sama dan dikembangkan dengan semangat yang sama oleh para pengkajinya.

Salah satu fan keilmuan yang dikaji saat majunya peradaban Islam adalah sosiologi (walau penamaan sosiologi sendiri baru ditemukan August Comte pada abad 19). Tokohnya bernama Ibnu Khaldun (1332-1406), pengarang kitab al-I’bar wa ad-Diwan al-Mubtada’ wa al-Khabar fi Tarikh al-Arab wa al-Barbar wa Man ‘Asarahum min Dhawi ash-Shain al-Akbar. Ia merupakan tokoh penting dalam menggagas kajian ilmu sejarah secara empiris dan merupakan peletak penting ilmu yang mengkaji tentang perubahan sosial, yang menjadi cikal bakal ilmu sosiologi.

Baca juga:  Alissa Wahid Menceritakan Sejarah dan Filosofi Jaringan GUSDURian

Dalam menuliskan kajian mengenai perubahan sosial itu, yang nantinya dirumuskan oleh para ahli sosiologi sebagai teori tersendiri dalam sosiologi, tulisan Ibnu Khaldun tidak lepas dari argumen-argumen yang diambil dari ayat-ayat dalam Al-Qur’an. Teori-teori sosial yang berangkat dari intrepetasi atas ayat-ayat Al-Qur’an pada perkembangan selanjutnya, memang sudah umum dalam kajian sosiologi Islam. Sosiologi Islam menurut Bambang Pranowo sendiri memiliki dua dimensi, yakni sosiologi yang menjadikan masyarakat Islam sebagai objek kajian, serta kajian yang menjadikan ajaran-ajaran Islam tentang kehidupan sosial sebagai sasaran. Dalam dimensi kedua itu lah, teori-teori sosial yang berangkat dari ayat-ayat Al-Qur’an dapat dipahami.

Tulisan ini mencoba merangkum beberapa ayat-ayat sosiologis. Pengertian ayat-ayat sosiologis di sini adalah beberapa ayat-ayat Al-Qur’an yang menjadi refrensi bagi teori-teori dalam kajian sosiologi Islam. Penggalian teori-teori sosial dari ayat-ayat Al-Qur’an ini bisa dijelaskan dalam kerangka berpikir Kuntowijoyo, bahwa Al-Qur’an bisa dikatakan sebagai kumpulan teori-teori besar (grand theory) yang perlu dirumuskan menjadi teori-teori tingkat menengah. Kemudian dari sana, bisa dirumuskan konsep-konsep normatif dalam Islam sebagai teori (Kuntowijoyo, 1985). Dari beberapa ayat-ayat sosiologis ini lah, kemudian muncul beberapa teori dalam sosiologi Islam.

Kami ucapkan terima kasih kepada Nuzula Nailul Faiz yang telah menyajikan tulisan dengan baik pada edisi ke-106 ini. Selamat membaca

Katalog Buku Alif.ID
Apa Reaksi Anda?
Bangga
1
Ingin Tahu
0
Senang
0
Terhibur
0
Terinspirasi
0
Terkejut
0
Scroll To Top