Sedang Membaca
Anugerah Sastra Asia Tenggara, Dosen UIN Purwokerto Dinobatkan sebagai Pemenang dari Indonesia
Redaksi
Penulis Kolom

Redaksi Alif.ID - Berkeislaman dalam Kebudayaan

Anugerah Sastra Asia Tenggara, Dosen UIN Purwokerto Dinobatkan sebagai Pemenang dari Indonesia

20211010 100413

Memasuki penyelenggaraan kesembilannya, pada Kamis 7 Oktober 2021, Majelis Sastra Asia Tenggara (MASTERA) kembali mengumumkan nama-nama Penerima Hadiah Sastra MASTERA 2020.

Dalam penghargaan dua tahunan ini, proses seleksi telah dilakukan terhadap para sastrawan dari berbagai negara anggota. Menurut Ketua Pengarah Dewan Bahasa dan Pustaka sebagai Pengurus MASTERA, Datuk Abang Salehuddin Abang Shokeran, sejak pertama kali didirikan MASTERA berperan penting merekatkan kerja sama kesusastraan di antara negara-negara Asia Tenggara.

“Event prestisius semacam ini harus konsisten dilakukan demi perkembangan kualitas sastra Melayu dan Indonesia di kawasan Asia Tenggara,” ujar Datuk Haji Abang Sallehuddin.

Buku Sastra Pencerahan sebagai Pemenang Indonesia

Anugerah Sastra MASTERA ini awalnya diinisiasi oleh 3 (tiga) negara ASEAN, yaitu Brunei Darussalam, Malaysia, dan Indonesia. Keanggotaan organisasi MASTERA bertambah dengan bergabungnya Singapura pada tahun 2012 dan Thailand pada tahun 2014. Penghargaan diberikan bagi para tokoh sastra yang dinilai telah memberikan sumbangsih berarti dalam perkembangan sastra di Asia Tenggara.

Dalam Anugerah Sastra MASTERA Kesembilan ini, buku Sastra Pencerahan karya Abdul Wachid BS yang diterbitkan pada tahun 2019 dinobatkan sebagai pemenang kategori sastra non-kreatif.

Sebagai sebuah buku, Sastra Pencerahan ini hadir dengan analisis komprehensif karena ditulis seorang sastrawan yang sekaligus merupakan seorang akademisi. Buku ini bisa berdiri seimbang di tengah teori yang akademis, tapi dipadukan dengan gaya ungkap sastrawi. Sehingga pembahasan tentang perkembangan sastra Indonesia yang berat jauh dari kesan menjemukan karena disampaikan dalam bahasa yang populer.

Baca juga:  Kerjasama PCI NU Inggris – RMI PBNU: Program Mentoring IELTS akan Dilanjutkan

Dalam pernyataannya setelah acara penghargaan berlangsung, sastrawan kelahiran Lamongan, 7 Oktober 1966 yang juga berprofesi sebagai Dosen di Universitas Islam Negeri (UIN) Prof. K.H. Saifuddin Zuhri Purwokerto ini mengungkapkan pentingnya perkembangan sastra dalam kokohnya kebudayaan Indonesia

“Sastra nusantara dan Indonesia ini adalah bagian penting dari ekspresi budaya sebagai bangsa besar. Di tengah bertumbuhan karya sastra Indonesia yang bagus-bagus ini, karakteristik berbagai budaya bangsa kita hadir dan sangat mewarnai hidup manusia Indonesia,” ungkap Abdul Wachid BS.

Wachid menjelaskan bahwa baik keberagamaan dan beragaman sosial penting untuk diapresiasi namun sekaligus disentuh oleh kritik sastra. “Kritik sastra ini perlu terus hidup agar ada keseimbangan dalam budaya yang sehat,” pungkasnya.

Sebagai informasi, dalam penyelenggaraan MASTERA sebelumnya terdapat juga nama-nama besar sastrawan Indonesia, seperti Gunawan Mohamad (MASTERA 2018), Maman S. Mahayana (MASTERA 2013), dan Abdul Hadi WM (MASTERA 2003).

Informasi lebih lanjut, hubungi contact person : Wahyu (0897-9559-154)

Katalog Buku Alif.ID
Apa Reaksi Anda?
Bangga
0
Ingin Tahu
1
Senang
0
Terhibur
0
Terinspirasi
0
Terkejut
0
Scroll To Top