Sedang Membaca
Kandungan Parfum Rasulullah SAW

Mahasiswa Teknologi Industri Pertanian Universitas Darussalam Gontor.

Kandungan Parfum Rasulullah SAW

Siapa yang akan merasa nyaman jika di sekitarnya terdapat aroma-aroma yang tak sedap untuk dihirup? Siapa yang betah berlama-lama bercakap-cakap dengan orang yang memiliki aroma tak sedap? Siapa yang senang jika aroma yang menyeruak keluar dari badan kita ternyata disukai oleh banyak orang?

Dari dulu Rasulullah SAW selalu menganjurkan untuk menggunakan wewangian. Rasulullah sangat membenci aroma-aroma yang tak sedap. Begitu pun dengan kita, siapa yang menyukai aroma tak sedap? Tentu tak ada.

Allah SWT berfirman dalam surat al-A’raaf ayat 31 disebutkan :

يا بني آدم خذوا زينتكم عند كلّ مسجد

Dalam Tafsir Ibnu Katsir, ayat ini dijelaskan sebagai anjuran untuk menghias diri sebaik mungkin ketika hendak menunaikan sholat dan memasuki masjid. Salah satu unsur yang dicakup dari kata (زينة) dalam ayat ini adalah wewangian atau parfum.

Pembuatan dan penggunaan parfum sudah dimulai sejak dahulu. Dalam Kitab Zadul Ma’ad karangan Imam Nawawi disebutkan bahwa bahan wewangian yang paling baik adalah musk dan anbar.

Terdapat juga sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Imam an-Nasa’i,

Dari Muhammad bin Ali ia berkata, ‘Aku bertanya kepada ‘Aisyah, apakah Rasulullah Shollallahu ‘alaihi wa sallam menggunakan wewangian? ‘Aisyah menjawab,’ “Ya, dengan menggunakan misik dan anbar.” (HR. An-Nasa’i)

Baca juga:  Babul Qawaid, Kitab Konstitusi Kesultanan Siak

Lalu apa itu musk dan anbar? Mengapa dua jenis minyak ini begitu sempurna di mata Rasulullah?

Menurut Murray Hunter dalam bukunya, Essential Oil Art, Africulture, Science, Industry, and Entrepreneurship menyatakan bahwa minyak musk adalah minyak yang didapat dari kelenjar rusa atau kijang. Sedangkan anbar adalah sperma ikan paus yang dimuntahkan.

Minyak musk dikenal di Indonesia sebagai minyak kasturi. Anbar lebih populer dengan nama ambergris.

Kelenjar rusa atau kijang yang telah disekresi–diambil zat aktifnya– baru bisa dinamakan minyak musk (kasturi) mengandung senyawa aromatik alami bernama musk ambrette, musk xylene, dan musk ketone. Senyawa aromatik alami ini dapat bertahan dalam waktu yang sangat lama. Maka, tak salah lagi jika Rasulullah menyukai wewangian yang berasal dari minyak musk ini. Minyak musk memiliki aroma yang sweety.

Ambergris sendiri didapatkan dari sperma paus yang dimuntahkan dan mengeras seperti batu apung. Ambergris sendiri, dapat ditemukan di pesisir pantai dan memiliki warna putih. Aroma awal yang keluar dari bahan ini seperti sungguh tak sedap, harus melewati proses sekresi seperti kelenjar rusa atau kijang di atas.

Ambergris memiliki aroma yang semerbak. P.M Muller dalam bukunya, Perfumes, Art, Science, and Technology menyatakan bahwa ambergris memiliki aroma yang hangat seperti balsem, tembakau, dan juga dapat mengeluarkan aroma laut. Selain menjadi bahan pewangi, ambergris juga dapat dijadikan sebagai tingtur yang berguna sebagai cairan untuk ekstraksi tanaman.

Baca juga:  Sejarah Dramatis Kaidah Fikih Mazhab Syafi'i

Aroma semerbak yang dikeluarkan ambergris disebabkan adanya degradasi oksidatif pada konstituen utama yang terjadi ketika sekresi. Konstituen utama pada ambergris ini adalah titerpene dan ambrein. Begitu panjang penjelasan dari hadits yang berisi tentang anbar dan musk ini.

Rasulullah SAW memberikan dua kata kunci dalam industri parfum. Jika menelusuri jalur ilmiah, bagaimana bisa Rasulullah langsung menyebut anbar dan musk tanpa melewati berbagai macam penelitian. Jawabannya tentu tak akan pernah ditemui. Rasulullah adalah Habibullah, berbagai macam kesempurnaan ada pada beliau. Arkian, kita tentu belum pernah mendengar kisah-kisah yang menceritakan sahabat-sahabat yang hidup bersama dengan Rasulullah menemukan ambergris terdampar di pantai. Mau bagaimanapun, ambergris telah digunakan sejak zaman Nabi Muhammad SAW, dan hal itu dengan jelas terdokumentasikan dalam hadits yang diriwayatkan Imam an-Nasa’i di atas.

Hingga saat ini, dua bahan ini masih digunakan pada industri-industri parfum di seluruh dunia. Bahkan, untuk mendapatkan sebongkah ambergris diperlukan merogoh kocek yang tak sedikit. Setuju tak setuju, Rasulullah telah menjadi inspirasi bagi industri-industri parfum besar di seluruh dunia.

Mungkin, pemaparan ini bisa menjadi inspirasi bagi para akademisi Muslim untuk kembali menjelajah cakrawala keilmuan yang begitu luas. Islam telah banyak memberikan kata kunci. Ini baru di bidang parfum. Islam masih banyak memberikan kunci-kunci keilmuan lainnya. Seperti, mengapa Allah memerintahkan rayap untuk memberi kabar ke khalayak ramai, petir yang ketakutan dan harapan, air zam-zam yang tak pernah habis, dan masih banyak yang lainnya.

Baca juga:  Pergerakan Nasional Abad 20: Budi Utomo vis a vis Sarekat Islam

Semoga ini bisa menjadi salah satu motivasi kita semua untuk semakin mencintai Allah dan RasulNya. Amin. (RM)

Katalog Buku Alif.ID
Apa Reaksi Anda?
Bangga
6
Ingin Tahu
3
Senang
3
Terhibur
1
Terinspirasi
3
Terkejut
1
Lihat Komentar (0)

Komentari

Scroll To Top