Sedang Membaca
Tafsir Surah al-Fatihah (2): Keutamaan dan Sebab Diturunkannya
M. Tholhah Alfayad
Penulis Kolom

Lahir 15 Agustus 1996. Pendidikan: alumni Madrasah Hidayatul Mubtadiin, Lirboyo, Kediri. Sedang menempuh S1 Jurusan Ushuluddin Univ. Al Azhar al Syarif, Kairo, Mesir. Asal Pesantren An Nur I, Bululawang, Malang, Jawa Timur.

Tafsir Surah al-Fatihah (2): Keutamaan dan Sebab Diturunkannya

Thalhah Alfayyad

Dalam tulisan kali ini kita akan membahas lebih dekat surah al-Fatihah. Karena sebagaimana kata pepatah “Tak kenal maka tak sayang”. Perlu kiranya kita mengenal terlebih dahulu sejarah turunnya surah al-Fatihah.

Menurut Ibnu Abbas, Qatadah, dan Abu ‘Aliyyah, surah al-Fatihah diturunkan di kota Makkah. Menurut pendapat ini surah al-Fatihah adalah surah al-Qur’an yang pertama kali diturunkan secara utuh. Berbeda dengan surah al-Qur’an sebelumnya yang diturunkan secara bertahap. Sedangkan menurut Abu Hurairah, Mujahid, dan ‘Atho’ bin Yasar, surah al-Fatihah diturunkan di kota Madinah.

Kita juga akan membahas keutamaan surah al-Fatihah yang diambilkan dari hadis Rasulullah, yaitu :

Pertama, surah al-Fatihah adalah surah paling baik dalam al-Qur’an. Hal ini disabdakan oleh Rasulullah

عن عبد الله بن جابر أن رسول الله قال له أَلاَ أُخْبِرُكَ يَا عَبْدَ اللَّهِ بْنَ جَابِرٍ بِخَيْرِ سُورَةٍ فِى الْقُرْآنِ. قُلْتُ بَلَى يَا رَسُولَ اللَّهِ. قَالَ  اقْرَإِ ( الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ) حَتَّى تَخْتِمَهَا.

“Diriwayatkan dari Abdullah bin Jabir bahwa Rasulullah bersabda “Wahai Abdullah bin Jabir, apakah aku belum menceritakan kepadamu sebaik-baiknya surah dalam al-Qur’an?”. Aku menjawab “Benar wahai Rasulullah”. Rasulullah bersabda “Bacalah alhamdulillahi rabbil alamiin hingga selesai (surah al-Fatihah).” (HR. Ahmad)

Kedua, surah al-Fatihah adalah surah yang diturunkan dari langit secara khusus. Hal ini diabadikan dalam kitab Shahih Muslim.

Baca juga:  Penulis Satu-Satunya Tafsir Isyari Nusantara: Kiai Sholeh Darat Semarang (c. 1820-1903)

“Diriwayatkan dari Ibnu Abbas bahwa suatu ketika malaikat Jibril sedang duduk bersama Rasulullah. Kemudian datanglah sebuah suara dari arah langit. Malaikat Jibril pun mengangkat kepalanya seraya mengatakan “Tiba saatnya dibukakan pintu langit  yang sebelumnya tidak pernah dibuka kecuali hari ini”. Maka, turunlah seorang malaikat.

“Ini adalah malaikat yang turun ke bumi, tidak pernah ia turun sebelumnya kecuali hari ini” ujar malaikat Jibril.

Kemudian, malaikat tersebut mengucapkan salam dan mengatakan “Bergembiralah dengan sebab dua cahaya yang diturunkan kepadamu yang belum pernah diberikan kepada para nabi sebelummu yaitu Fatihah al-kitab (surah al-Fatihah) dan dua ayat penutup surah al-baqarah. Tidak-lah engkau membaca keduanya kecuali dikabulkan seluruh doamu.” (HR.Muslim)

Ketiga, surah al-Fatihah adalah bagian terpenting dalam sholat. Perintah menunaikan sholat tidak dapat dipisahkan dengan kewajiban membaca surah al-Fatihah. Perlu kiranya kita membaca kembali sebuah hadis qudsi dalam kitab Shahih Muslim.

“Diriwayatkan dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah bersabda “Allah berfirman “Aku (Allah) membagi sholat diantara Aku (Allah) dan hamba-Ku menjadi dua bagian, dan bagi hamba-Ku seluruh perkara yang ia minta. Ketika hamba-Ku membaca “Alhamdu Lillahi Rabbil ‘Alamiin” hamba-Ku telah menyanjung-Ku. Ketika hamba-Ku membaca “Ar-Rahmaanir Rahim” hamba-Ku telah memuji-Ku. Ketika hamba-Ku membaca “Maaliki Yaumid Diin” hamba-Ku telah mengagungkan-Ku. Ketika hamba-Ku membaca “Iyyaka Na’budu wa Iyyaka Nasta’iin” ini adalah bagian diantara Aku (Allah) dan hamba-Ku, bagi hamba-Ku seluruh perkara yang ia minta. Ketika hamba-Ku membaca “Ihdinash Shiraatal Mustaqim…” ini adalah bagian hamba-Ku dan bagi hamba-Ku seluruh perkara yang ia minta” (HR.Muslim)

Baca juga:  Al-Kaafi, Tafsir Surah Al-Kahfi Karya Ulama’ Nusantara Berbasis Sains

Dalam hadis qudsi ini, redaksinya memakai kata-kata “Aku (Allah) membagi sholat diantara Aku (Allah) dan hamba-Ku” yang kemudian dilanjutkan dengan redaksi surah al-Fatihah. Hal ini menunjukkan bahwa surah al-Fatihah adalah bagian penting dalam sholat. Hal ini juga dikuatkan dengan redaksi hadis

عن عبادة بن الصامت أن الرسول الله صلى الله عليه و سلم قال لا صلاة لمن لم يقرأ بفاتحة الكتاب

Diriwayatkan dari ‘Ubadah bin Shamit bahwa Rasulullah bersabda “Tidak ada (kesempurnaan) sholat bagi orang yang tidak membaca Fatihah al-kitab (dalam sholatnya).” (HR Bukhari)

Walhasil, membaca surah al-Fatihah memiliki sekian banyak keutamaan dan khasiat yang sangat mujarab. Khususnya, karena di akhir surah al-Fatihah terdapat doa agar diberikan jalan petunjuk yang lurus dan diridhoi oleh Allah. Oleh karena itu, kita dianjurkan untuk membaca “Amiin” setiap selesai membaca surah al-Fatihah agar harapan dan hajat kita terkabulkan. Sebagaimana dalam hadis disebutkan

قال رسول الله لقنني جبريل آمين عند فراغي من فاتحة الكتاب

Rasulullah bersabda “Malaikat Jibril mengajarkanku untuk membaca Amiin setiap selesai membaca Fatihah al-Kitab.” (Kitab tafsir Jami’ li Ahkam al-Qur’an karya al-Qurthubi hal.111 vol.1 cetakan Dar ar-Rayyan li Turats Kairo 2001)

Membaca “Amiin” berguna agar doa kita cepat dikabulkan oleh Allah. Rasulullah mengibaratkan sebuah doa yang ditutup dengan bacaan “Amiin” bagaikan sebuah surah permohonan yang diberikan stempel sehingga sangat tidak mungkin ditolak.

Baca juga:  Tafsir Surah Al-Ashr (Bagian 1)

قال رسول الله آمين خاتم رب العالمين على لسان عباده المؤمنين

Rasulullah bersabda “(Bacaan) Amiin adalah stempel tuhan yang maha esa yang dititipkan kepada lidah para hamba-Nya yang beriman.” (Kitab al-Jami’ al-Kabir hal.48 vol.1 karya syeikh Jalaluddin as-Suyuthi cetakan Darul Kutub al-Ilmiyyah Beirut 2007).

Katalog Buku Alif.ID
Apa Reaksi Anda?
Bangga
0
Ingin Tahu
0
Senang
1
Terhibur
0
Terinspirasi
0
Terkejut
0
Lihat Komentar (0)

Komentari

Scroll To Top