Hadi Susanto
Penulis Kolom

‎‎‎Professor di ‎Khalifa University Abu Dhabi.

Andaikan Bank Indonesia Memuat Foto Hans Wospakrik atau Andi Hakim Nasution pada Pecahan Uang Rupiah

260787611 10158758389992730 5196474778623114447 N

Awal Juli kemarin kami sekeluarga liburan di kampung halaman. Akhir Agustus kami harus kembali ke Abu Dhabi karena cuti habis dan pegawai lembaga pemerintah mulai wajib masuk kantor lagi. Sayangnya United Arab Emirates (UAE) tidak menerima penerbangan dari Indonesia karena COVID sedang mengganas waktu itu. Solusinya: harus tinggal dulu di negara lain selama minimal dua pekan. Terpaksalah kami mengambil solusi itu dan memilih tinggal di Istanbul selama dua Minggu.

Walau terpaksa, ternyata ada momen-momen berkesan yang tidak terduga. Salah satunya, saat membeli Turkish Lira dan menemukan uang kertas 10 Lira memuat rumus matematika (yang sekarang dikenal sebagai Arf invariant) beserta si empunya, professor Cahit Arf. Saya excited karena gambar di mata uang mencerminkan apa yang penting bagi sebuah negara!

Ketika satu negara memutuskan untuk memuat gambar seorang ilmuwan, sebenarnya mereka tidak sekadar merayakan capaian intelektual si ilmuwan, tapi sekaligus mau menunjukkan bahwa negara itu bangga dengan tradisi keilmuan dan inovasi mereka. Negara-negara Barat paling sering memunculkan tokoh ilmuwan mereka. Ini sedikit banyak berkaitan dengan kebanggaan terhadap Revolusi Industri yang telah membawa mereka masuk ke zaman Modern.

Bagaimana dengan mata uang Indonesia? Sejauh ini gambarnya baru didominasi pahlawan nasional dan kekayaan budaya. Berarti untuk saat ini dua hal itu yang dipandang penting untuk ditunjukkan oleh negara kita.

Baca juga:  Tunas GUSDURian (5): Gus Dur, Cadar, dan Cinta

Mata uang kita (mungkin) pernah memuat gambar seorang ilmuwan: G.S.S.J. Ratu Langie atau Sam Ratulangi (Sulawesi Utara). Ada klaim Sam Ratulangi mendapat gelar Doktor der Natur-Philosophie untuk Ilmu Pasti dan Ilmu Alam di Universitas Zürich tahun 1919 sekaligus menjadi doktor sains pertama di Indonesia. Sam Ratulangi mengklaim menulis tesis berjudul “Kurven‐Systeme in vollständigen Figuren.” Akan tetapi klaim itu sampai saat ini belum ditemukan buktinya. Juga Sam Ratulangi muncul lebih sebagai tokoh kemerdekaan dibanding seorang ilmuwan.

Seandainya Bank Indonesia menerima masukan, siapa yang pantas dimunculkan? Kalau pilihan saya: Hans Wospakrik atau Andi Hakim Nasution. Pak Hans dosen ITB dan fisikawan (pertama?) dari Papua (yang tanahnya dieksploitasi dan penduduknya disia-sia), dan Pak Andi statistisi dan mantan rektor IPB yang mengenalkan sistem PMDK dan kebijakan lain yang banyak mempengaruhi wajah pendidikan tinggi Indonesia. Kenapa bukan B.J. Habibie? Pak Habibie mah terlalu mainstream.

Katalog Buku Alif.ID
Apa Reaksi Anda?
Bangga
0
Ingin Tahu
0
Senang
0
Terhibur
0
Terinspirasi
1
Terkejut
0
Lihat Komentar (0)

Komentari

Scroll To Top