Sajian Khusus ke-23 ini kami menurunkan tulisan tentang Covid-19 di Pesantren. Wafatnya Gus Majid Sarang menjadi latar belakang sajian ini. Selain itu, Selasa pagi (14/7) atau dua hari setelah wafatnya Gus Majid, Masduki Baidlowi, salah satu pengurus PBNU, menyatakan ada enam pesantren yang menjadi klaster baru penyebaran Covid-19.
Kami memberanikan diri menyajikan tema ini karena diakui atau tidak Covid-19 sudah menjalar ke pesantren-pesantren. Namun di sisi lain kalangan pesantren belum bersatu menghadapi Covid-19. Bahkan tadi malam ada berita yang mengabarkan bahwa Masduki Baidlowi diminta untuk minta maaf atas pernyataanya yang mengatakan ada enam pesantren menjadi klaster penyebaran Covid-19. Sikap pesantren yang ambigu ini akan merugikan pesantren sendiri, membuat bingung masyarakat, dan merepotkan banyak pihak.
Semoga sajian ini bermanfaat. Terima kasih pada narasumber yang telah berkenan menerima wawancara atau memberikan informasi kepada kami.
Salam takzim.