Gus Muwafiq merupakan salah satu tokoh agamawan yang sudah tidak asing lagi untuk di dengar. Dakwah-dakwah yang disampaikannya selalu mengikatkan diri dengan kebangsaan dan Indonesia. Di mana agama-agama yang ada di Indonesia itu harus menjadi kesatuan untuk membingkai sebuah persatuan dalam perbedaan. Dengan kata lain kita boleh berbeda agama asalkan kita bisa saling menghargai dan menghormati.
Perbedaan keyakinan bagi Gus Muwafiq, bukanlah penghalang untuk membangun tali persaudaraan dengan sesama. Bahkan, bagi umat Islam wajib hukumnya bersikap santun dan penuh kasih sayang kepada saudara-saudara yang tidak seiman. Para ulama kita pada zaman dahulu hingga kini mengajarkan pentingnya hidup rukun dengan siapa saja, sekalipun dengan yang berbeda. Selama mereka tidak mengancam keselamatan jiwa dan harta kita, maka wajibkan bagi kita bahu-membahu mewujudkan kehidupan yang harmonis. Hal 24
Inilah yang seharusnya senantiasa menjadi rujukan hidup berdampingan. Bagaimana sikap saling menghargai menjadi poin yang sangat penting untuk menuju Indonesia yang damai dan aman. Karena dengan sikap peduli dan mengedepankan empati untuk membantu sesama, maka kita sudah melakukan satu tindakan yang positif untuk selalu menjaga keutuhan bangsa ini. Sebagaimana yang sudah tersirat dalam silsilah kehidupan, apabila kita sering membantu orang lain, suatu saat pasti akan selalu ada yang membantu kita.
Hukum timbal balik dalam kebaikan ini tentunya menjadi hal yang sangat menarik untuk disebarluaskan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Sebab, hidup berdampingan sangat membutuhkan asupan kebaikan dan kebersamaan untuk menuju kedamaian yang hakiki. Perdamaian yang akan selalu menjadi pengantar menuju bangsa tenteram dan sejahtera.
Salah satu yang ditekuni dengan penuh keikhlasan ialah bahwa di mana-mana Gus Muwafiq sering menyampaikan pentingnya merawat kebersamaan dalam bingkai keindonesiaan. Ceramah-ceramah Gus Muwafiq banyak yang menyentuh perihal kehidupan berbangsa dan bernegara, perihal bagaimana seharusnya ukhuwah dikuatkan lagi, perihal indahnya apabila cinta dan kasih sayang ditebarkan kepada sesama dan lain sebagainya. Hal 33
Ngaji kebangsaan yang dilakukan oleh Gus Muwafiq di sejumlah daerah Nusantara merupakan wujud dari komitmennya, baik sebagai kader NU maupun sebagai bagian dari bangsa Indonesia. Apalagi, bangsa kita tercinta ini terdiri atas berbagai suku, ras, antar golongan, dan juga agama. Tentu saja potensi untuk pecah sangat besar. Namun, berkat doa dan perjuangan para ulama, para tokoh, dan semua generasi bangsa yang semua peduli dan cinta kepada negeri ini, perbedaan tersebut justru menjadi tali perekat.
Di negeri tercinta ini kita relatif aman, damai, dan tenteram, inilah yang harus kita syukuri. Setiap hari kita berjumpa dengan orang-orang yang berbeda, baik secara suku, budaya, bahkan agama. Namun, kita tetap hidup rukun, karena kita terikat dalam semangat keindonesiaan. Indonesia adalah negara yang terdiri dari atas keanekaragaman suku dan bahasa serta budaya yang bersatu menjadi bangsa, “kata Gus Muwafiq”.hal 64
Keindahan dan kerukunan inilah yang seharusnya dijaga dan dirawat dengan penuh kebaikan agar senantiasa melahirkan generasi yang santun. Generasi yang selalu siap untuk menjadi bagian dari Indonesia dan kemajuannya. Hingga bisa menuju pada bangsa yang aman damai dan mendamaikan. Damai untuk golongan sendiri dan juga golongan lain.
Lahirnya buku ini, menjadi satu isyarat bagaimana menjadi Islam yang rahmatan lil ‘alamin. Islam yang selalu memberikan kesejukan kepada manusia, menjadi rahmat bagi setiap orang. Untuk itu sudah seharusnya buku ini berada di tangan setiap orang, khususnya pendakwah, agar memahami betapa pentingnya menjaga perdamaian Indonesia.
Judul :Gus Muwafiq, Menggenggam Dalil, Merawat Tradisi, Menjaga Kebangsaan Indonesia
Penulis :Muhammad Ainur
Penerbit :Laksana
Terbit : Agustus 2019
ISBN :978-602-407-583-5
Tebal :248 Halaman