Sedang Membaca
Ulama Banjar (78): KH. Sjamhudar Uchtari
Redaksi
Penulis Kolom

Redaksi Alif.ID - Berkeislaman dalam Kebudayaan

Ulama Banjar (78): KH. Sjamhudar Uchtari

Kh. Sjamhudar Uchtari

(L. 1 Mei 1921)

Sjamhudar begitu nama panggilan akrab beliau ini dilahirkan di desa Bamban, Kabupaten Hulu Sungai Selatan pada tanggal 1 Mei 1921. Beliau beralamat di jalan Serikaya No. 4 Banjarbaru dan Jl. Kemuning RT. 9/RW.02 Kelurahan Kemuning, Banjarbaru.

Santri Pondok Pesantren Pemangkih Hulu Sungai Tengah (HST) ini juga pernah belajar di Pondok Pesantren Nagara Kabupoaten Hulu Sungai Selatan (HSS). Selagi mudanya beliau rajin menggali ilmu pengetahuan, dan berhasil menghantarkan beliau menjadi pegawai pada Departemen Penerangan. Tugas sebagai pegawai negeri sipil ini dapat beliau jalani hingga memasuki purna tugas atau pensiun.

Di kawasan Banjarbaru dan sekitarnya, KH. Sjamhudar Uchtari dikenal banyak oleh masyarakat. Malah beliau termasuk ulama yang dituakan, namun begitu sebagai ulama sepuh beliau tidak menjaga jarak dengan masyarakat. Beliau tidak sulit untuk ditemui atau diminta untuk memberikan ceramah agama, selagi ada kesempatan dan kesehatan mengizinkan, semua beliau kabulkan.

Sebagai seorang ulama, ketokohan beliau menjadi popular lantaran tegas dalam menyikapi segala persoalan yang berkaitan dengan hukum-hukum agama. Beliau termasuk ulama yang tegas dan tidak kenal kompromi dalam memberantasan kemunkaran di masyarakat. Kepribadian inilah yang menyebabkan orang sangat menghormati beliau, menghargai pendapat-pendapatnya dan mematuhinya. Masyarakat memberikan apresiasi dan segan pada KH. Sjamhudar Uchtari.

Baca juga:  Murid-Murid Imam Syafi’i (4): Rabi’ bin Sulaiman al-Muradi, Khadim Kesayangan Imam Syafi’i

Sebagai mantan pegawai Departemen Penerangan, KH. Sjamhudar Uchtari terbiasa dengan dunia tulis menulis. Beliau memiliki pengalaman tersendiri di bidang ini. Karena itulah tidak heran dari data yang berhasil dikumpulkan, ternyata beliau memiliki sebuah karya tulis keagamaan dari hasil buah tangan sendiri, yaitu berupa buku Manasik Haji.

Seperti disinggung di atas, KH. Sjamhudar Uchtari merupakan sosok ulama yang tegas dan berwibawa. Hal tersebut sesuai dengan semboyan hidup beliau, yakni “Beriman dan Bertaqwa pada Allah SWT”.

Dalam pengabdiannya sebagai ulama ia juga membangun sebuah pesantren yang diberinama Pesantren Waratstul Fuqaha, di Banjarbaru.

Sumber Naskah: Tim Penulis LP2M UIN Antasari Banjarmasin dan MUI Provinsi Kalimantan Selatan.

Katalog Buku Alif.ID
Apa Reaksi Anda?
Bangga
0
Ingin Tahu
0
Senang
0
Terhibur
0
Terinspirasi
0
Terkejut
0
Lihat Komentar (0)

Komentari

Scroll To Top